Warga Rohingya tuntut militer Myanmar diadili
Warga Rohingya menuntut militer Myanmar diadili. Laporan PBB kemarin menyebut panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dan lima pejabat militer senior lainnya harus diperiksa atas perbuatan mereka yang menyebabkan sekitar 700 ribu muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak Agustus tahun lalu.
Para pemimpin warga Rohingya di Bangladesh kemarin menuntut para jenderal Myanmar diadili setelah tim misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan Myanmar telah melakukan pembantaian massal atau genosida terhadap orang Rohingya.
Laporan PBB kemarin menyebut panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dan lima pejabat militer senior lainnya harus diperiksa atas perbuatan mereka yang menyebabkan sekitar 700 ribu muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak Agustus tahun lalu.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
Dalam laporan PBB itu dijabarkan sejumlah kekejaman yang dialami orang Rohingya, termasuk pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dilakukan dalam skala massal.
Menurut para penyelidik PBB, angka korban tewas 10.000 orang Rohingya pada 2017 adalah angka 'konservatif'.
Myanmar selama ini selalu menyangkal segala tuduhan itu dan berkukuh mereka hanya merespons serangan dari para militan Rohingya.
Para tokoh Rohingya di Bangladesh menyambut baik laporan PBB itu, tapi mereka mempertanyakan kemampuan PBB menyeret militer Rohingya ke pengadilan.
"PBB harus memastikan keadilan menemukan titik terang," kata Abdul Gowffer, pemimpin komunitas Rohingya kepada kantor berita AFP melalui telepon, seperti dilansir laman France24, Selasa (28/8).
"Para pemimpin militer harus diadili di pengadilan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC)," kata dia.
Tim PBB sudah menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk membawa Myanmar ke ICC atau membikin pengadilan ad hoc kriminal internasional.
Dewan Keamanan PBB berulang kali menyerukan agar Myanmar menghentikan operasi militer dan mengizinkan Rohingya kembali pulang.
Namun upaya ini terhalang oleh sekutu Myanmar di DK PBB yakni China yang menolak membawa kasus ini ke ICC.
Dil Muhammad, pemimpin Rohingya lainnya, mendesak PBB melakukan langkah selanjutnya untuk memastikan orang Rohingya bisa kembali pulang dalam keadaan selamat ke Negara Bagian Rakhine.
"Butuh waktu sampai setahun untuk PBB menyimpulkan kasus ini," ujar Muhammad yang tinggal di dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar bersama 6.000 pengungsi lainnya.
"Semuanya harus dilakukan dengan cepat supaya kami bisa kembali pulang ke tanah kami dengan bermartabat dan aman," kata dia.
Tim penyelidik PBB tidak diberi akses untuk menggelar penyelidikan di Myanmar dan laporan ini berdasarkan wawancara terhadap 875 korban dan saksi serta bantuan citra satelit dan dokumen lainnya, termasuk foto dan video.
Baca juga:
Facebook mengakui dosanya dalam peristiwa kekejaman terhadap Rohingya di Myanmar
PBB sebut panglima Myanmar terbukti melakukan pembunuhan massal muslim Rohingya
Cerita mereka yang tak ingin kembali ke tanah kelahirannya
Ini alasan Bangladesh larang anak pengungsi Rohingya menerima pendidikan formal
Aung San Suu Kyi: Terorisme di Rakhine ancaman bagi kawasan