WHO: Covid-19 Varian Delta Telah Menyebar di Lebih dari 80 Negara di Dunia
Covid-19 varian delta, yang pertama kali terdeteksi di India, sekarang dilaporkan telah menyebar di lebih dari 80 negara di dunia, menurut WHO. WHO mengumumkan varian delta sebagai “varian perhatian” bulan lalu.
Covid-19 varian delta, yang pertama kali terdeteksi di India, sekarang dilaporkan telah menyebar di lebih dari 80 negara di dunia, menurut WHO.
WHO mengumumkan varian delta sebagai “varian perhatian” bulan lalu. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pekan ini meningkatkan klasifikasinya atas varian delta ini dari “varian penting” menjadi “varian perhatian”.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
Ketua teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, menyampaikan varian yang menjadi perhatian ini menunjukkan “penularan yang meningkat”.
“Itu berarti ia memiliki mutasi yang membiarkan, contohnya, virus melekat pada sel dan menginfeksi lebih banyak sel dengan lebih mudah pada seseorang tersebut,” jelasnya dalam konferensi pers WHO pada Rabu, dikutip dari ABC News, Kamis (18/6).
Dia memperingatkan, cepatnya penyebaran virus ini bisa membebani sistem kesehatan dan tempat tidur rumah sakit bisa segera dipenuhi pasien.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish Jha, menyampaikan dalam "Good Morning America" ABC News, varian delta ini jauh lebih menular dibandingkan varian lainnya yang muncul selama pandemi ini.
“Juga tampaknya sedikit lebih mematikan untuk orang-orang yang terinfeksi,” ujarnya pada Rabu.
Dia juga menekankan, sakit kepala dan sakit tenggorokan merupakan ciri-ciri utama varian ini.
Menurut para ahli, vaksinasi adalah kunci untuk menghentikan peredaran virus dan munculnya lebih banyak varian.
“Kita akan berhadapan dengan varian-varian lain ini di masa depan yang vaksin mungkin atau tidak mungkin bisa mengendalikan,” jelas ahli biologi molekuler Universitas California, Nevan Krogan.
“Kita harus memvaksinasi setiap orang, tapi kita perlu memahami bagaimana virus-virus ini bermutasi dan mengalahkan mekanisme pertahanan kita,” lanjutnya.
“Virus selalu berada selangkah di depan kita. Kita harus mengambil langkah selangkah lebih cepat di depannya.”
Baca juga:
Taj Mahal Dibuka Kembali untuk Wisatawan
Washington Beri Miras dan Ganja Gratis Bagi Warga yang Sudah Divaksin
Gejala Utama Jika Terpapar Virus Corona Varian Delta, Vaksin Masih Bisa Melindungi?
Varian Delta Bisa Segera Jadi Virus Corona Dominan dan Ancaman Baru Sistem Kesehatan
Kampus di Wuhan Gelar Wisuda Akbar 11.000 Mahasiswa Tanpa Masker