WHO: Minum Alkohol Melemahkan Sistem Imun Tubuh di Tengah Pandemi Corona
WHO juga mengatakan alkohol yang secara umum dikenal berbahaya, terutama di masa karantina wilayah (lockdown) ini bisa memperburuk kesehatan, berisiko terhadap perilaku berbahaya, kesehatan jiwa dan kekerasan.
Badan Kesehatan Dunia Selasa lalu merilis peringatan tentang konsumsi alkohol bisa memperlemah sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko kesehatan. WHO menekankan konsumsi alkohol harus dikurangi di tengah pandemi covid-19.
Dilansir dari laman Sputnik News, Jumat (17/4), saat ini menurut WHO, banyak beredar informasi keliru dan berbahaya yang menyebut mengkonsumsi minuman berkadar alkohol tinggi bisa membunuh virus corona, padahal tidak. sebaliknya, meminum banyak etanol--jenis alkohol yang ada di minuman dan sudah dicampur metanol, zat beracun, bisa merusak kesehatan, termasuk kematian.
-
Bagaimana cara berhenti minum alkohol? Keputusan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol membutuhkan sebuah rencana.
-
Apa itu minuman non-alkohol? Untuk dikategorikan sebagai minuman non-alkohol, suatu minuman harus memiliki kandungan alkohol kurang dari 0,5 persen alkohol per volume (ABV). Biasanya, produsen menggunakan metode seperti filtrasi atau distilasi untuk menghilangkan alkohol dari produk mereka. Teknik terbaru bahkan mengubah proses fermentasi sehingga gula dalam minuman tidak berubah menjadi alkohol.
-
Kapan alkohol mulai diproduksi? Bahkan, penelitian terbaru menemukan bukti bahwa minuman beralkohol telah diproduksi oleh manusia sejak 13.700 tahun yang lalu di kawasan Timur Tengah.
-
Bagaimana pengaruh minuman beralkohol terhadap otak? Minuman beralkohol secara langsung memengaruhi jalur komunikasi otak. Semakin banyak Anda minum, semakin sulit untuk memproses informasi baru atau mengingat hal-hal. Alkohol juga bisa membuat Anda merasa bingung atau depresi.
-
Bagaimana minuman non-alkohol dibuat? Biasanya, produsen menggunakan metode seperti filtrasi atau distilasi untuk menghilangkan alkohol dari produk mereka. Teknik terbaru bahkan mengubah proses fermentasi sehingga gula dalam minuman tidak berubah menjadi alkohol.
-
Mengapa kita harus menghindari konsumsi alkohol berlebihan? Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan jantung. Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
WHO juga mengatakan alkohol yang secara umum dikenal berbahaya, terutama di masa karantina wilayah (lockdown) ini bisa memperburuk kesehatan, berisiko terhadap perilaku berbahaya, kesehatan jiwa dan kekerasan.
"Alkohol dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan di wilayah Eropa dan itu menimbulkan banyak korban. Di masa pandemi covid-19 kita harus menimbang betul risiko apa yang akan terjadi saat membiarkan orang menjalani karantina di rumah dengan minuman yang berbahaya untuk kesehatan dan berdampak pada perilaku terhadap orang lain, termasuk kekerasan," kata Carina Ferreira-Borges, manajer program Obat-batan dan Alkohol WHO untuk Eropa, dalam rilis.
Ini bukan kali pertama pejabat kesehatan menyerukan orang untuk tidak minum alkohol di tengah pandemi. Sebelumnya pada saat WHO mengumumkan corona sebagai pandemi, para pejabat kesehatan berulangkali mengingatkan konsumsi alkohol akan memperburuk sistem imun.
Mengutip data dari Nielsen, Washington Examiner melaporkan awal bulan ini penjualan alkohol di Amerika Serikat meningkat 55 persen pada pekan pertama bulan Maret.
Laporan itu juga menyatakan tequila dan koktail campuran meningkat penjualannya sebanyak 77 persen dalam pekan pertama Maret dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan bir juga tumbuh 44 persen dan wine naik 60 persen.
(mdk/pan)