WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Dikhawatirkan Munculkan Varian Baru
Wabah Covid di Korea Utara dikhawatirkan menyebabkan krisis besar di negara yang terisolasi itu karena kurangnya ketersediaan vaksin dan obat-obatan.
Gelombang baru Covid-19 melanda Korea Utara saat ini, dengan laporan kasus infeksi melampaui 1 juta lebih. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan wabah Covid di Korea Utara bisa berpotensi memunculkan varian baru virus corona. Pasalnya, tingkat penularan virus corona sangat tinggi di antara orang yang tidak divaksinasi.
Korea Utara melaporkan kasus pertama Covid-19 pekan lalu setelah dua tahun dunia dilanda pandemi. Wabah tersebut dikhawatirkan menyebabkan krisis besar di negara yang terisolasi itu karena kurangnya ketersediaan vaksin dan obat-obatan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
"Tentunya mengkhawatirkan jika negara-negara tidak memanfaatkan sarana yang tersedia saat ini," jelas Direktur Kedaruratan WHO, Mike Ryan pada Selasa, menanggapi pertanyaan terkait wabah di Korea Utara.
"WHO telah berulang kali mengatakan bahwa di mana penularan tidak dicegah, selalu ada risiko lebih besar munculnya varian baru," lanjutnya, dikutip dari Reuters, Rabu (18/5).
Dirjen WHO, Tedrso Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan dia "sangat khawatir" dengan penyebaran virus di tengah populasi yang tidak divaksinasi, apalagi banyak orang memiliki penyakit penyerta.
Organisasi kesehatan PBB ini sebelumnya menyampaikan Pyongyang belum menginformasikan secara resmi terkait wabah ini, padahal Korea Utara adalah anggota WHO. Tindakan Korea Utara ini bisa dikategorikan pelanggaran terhadap kewajiban hukum negara berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional WHO.
Ditanya bagaimana WHO akan menanggapi wabah di Korea Utara, Mike Ryan mengatakan pihaknya siap membantu tapi tidak punya kekuatan untuk ikut campur di negara yang berdaulat.
(mdk/pan)