10 Dokter pencabut nyawa paling sadis, tewaskan puluhan hingga ratusan pasien
10 Dokter pencabut nyawa paling sadis dalam sejarah. Para pembunuh berantai ini memanfaatkan profesi mereka sebagai dokter untuk mendapatkan akses ke pasien. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum kedok mereka terbongkar, karena tak ada seorang pun yang percaya seorang pekerja medis mampu melakukan perbuatan keji.
Seorang dokter seharusnya menjadi penyelamat nyawa, tempat bagi manusia di sekitarnya. Namun para dokter ini justru melanggar sumpah Hippocrates yang sudah mereka ikrarkan sebelum memulai profesi. Tak sedikit nyawa yang melayang di tangan mereka. Dua di antaranya bahkan mendapat julukan malaikat maut.
Para pembunuh berantai ini memanfaatkan profesi mereka sebagai dokter untuk mendapatkan akses ke pasien. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum kedok mereka terbongkar, karena tak ada seorang pun yang percaya seorang pekerja medis mampu melakukan perbuatan keji.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Siapa yang mendapatkan untu palsu dari dokter? Dokter: "Mbah, untu sampeyan wis ompong, tak pasang untu sing anyar yo?"Yang Kung: "Oleh ae, ning regone piro?"Dokter: "Murah kok mbah... cuma rong yuto."Yang Kung : "Yo wes... pasangen.. Larang-larang sithik gak popo.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa definisi fakta secara umum? Secara umum, fakta dapat diartikan sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi atau ada, yang kebenarannya dapat dibuktikan melalui bukti, pengamatan, atau eksperimen.
Berikut ini adalah deretan dokter pencabut nyawa dan sepak terjang mereka yang menggemparkan sejarah, dirangkum dari Ranker.
Michael Swango (diduga tewaskan 60 orang)
Michael Swango, mantan anggota Marince Corps dan tenaga paramedis berwajah tampan telah menggemparkan dunia medis Amerika Serikat dengan dugaan pembunuhan terhadap 60 orang pasien yang dialamatkan kepadanya. Pria yang keranjingan menyaksikan korban kecelakaan maut dan film sadis ini dicurigai menghabisi pasien-pasien di rumah sakit tempat dia menjalani residensi.
Michael memilih racun sebagai cara untuk menghabisi korban-korbannya. Sejumlah rekan kerja, induk semang, anak-anak tiri, dan mantan-mantan pacarnya pun pernah dia racuni, meskipun tak sampai meregang nyawa. Saat digeledah, di rumahnya ditemukan pasokan arsenik dan sianida yang cukup untuk membunuh puluhan orang.
Michael sudah menyebarkan maut di 3 rumah sakit di Amerika dan 1 klinik di Zimbabwe. Saat ditangkap, dia sedang bersiap untuk memulai praktik di Arab Saudi. Michael divonis dengan hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2000. Hanya kematian 4 pasien yang bisa dibuktikan sebagai ulahnya. Namun pria ini dicurigai sudah membunuh 60 orang.
Harold Shipman (diduga tewaskan 250 orang)
Dokter asal Inggris ini awalnya sangat dicintai para pasien. Harold adalah dokter keluarga yang dikenal begitu perhatian terhadap pasien-pasiennya. Selama bertahun-tahun tak ada yang curiga dengan fakta bahwa puluhan pasien meninggal dalam perawatannya, karena kebanyakan dari mereka adalah manula. Rupanya inilah modus operandi Harold Shipman.
Harold menyuntik pasien-pasiennya dengan racun atau narkoba, kemudian memalsukan penyebab kematian dan surat wasiat untuk memindahkan harta kekayaan para wanita malang itu kepadanya.
Perbuatan Harold lantas ketahuan setelah anak salah satu korban, Kathleen Grundy curiga. Dokter berwajah ramah ini kemudian terbukti membunuh 15 pasiennya. Walaupun diduga sudah menewaskan hingga 250 pasien. Dia divonis penjara seumur hidup dan gantung diri di dalam penjara pada tahun 2004. Saat itu usianya 58 tahun.
Josef Mengele (diduga tewaskan ribuan orang)
Josef Mengele adalah dokter berpangkat elit pada masa rezim Nazi. Dilansir People, pria tampan dan berotak encer ini dianggap sebagai simbol kejahatan selama empat dekade terakhir.
Mengele paling dikenal karena eksperimen sadis yang dia lakukan pada para tahanan di kamp Auschwitz. Dia disebut biasa melakukan amputasi tanpa anestesi, operasi yang menyebabkan pasien mati kehabisan darah atau infeksi, penyiksaan, dan melempar bayi ke dalam oven hidup-hidup. Kabarnya Mengele yang memerintahkan siapa saja yang hendak dikirim ke kamar gas. Dengan demikian sudah ribuan tawanan di Auschwitz yang bertemu ajal di tangannya.
Setelah Hitler dan para sekutunya kalah, Mengele melarikan diri ke Argentina, lalu ke Brasil bersama ribuan mantan perwira Nazi lainnya. Kejahatannya tak sempat diadili hingga dia mengembuskan napas terakhir di usia 68 tahun pada tahun 1979.
Hu Wanlin (diduga tewaskan 146 pasien)
Hu Wanlin, pria kelahiran Mianyang, Sichuan dikenal sebagai dokter yang mengkhususkan diri dalam pengobatan herbal. Selama karirnya di bidang medis, pria ini sudah dipenjara karena kasus pembunuhan, penculikan, dan perdagangan wanita.
Herannya pria ini masih bisa meneruskan pekerjaannya sebagai dokter bahkan saat menjalani hukuman pada tahun 1993. Pada tahun 1999 Hu kembali berhadapan dengan hukum dan mendapat vonis hukuman penjara selama 15 tahun. Dia terbukti menewaskan 15 orang dengan ramuan herbal berbahan sodium sulfat racikannya. Walaupun begitu jumlah orang yang diduga terbunuh olehnya mencapai angka 146.
H.H Holmes (diduga tewaskan 200 orang)
Herman Webster Mudgett atau lebih dikenal sebagai Dr. Henry Howard Holmes adalah pembunuh berantai pertama dalam sejarah kriminal Amerika Serikat. Dia sudah menewaskan para pasiennya, melakukan sejumlah penipuan, dan memiliki istri dua yang kala itu dianggap sebagai pelanggaran hukum di Amerika Serikat. Di Chicago saja ada lebih dari 50 tuntutan hukum yang menantinya.
Holmes diduga sudah membunuh sekitar 200 orang yang dia pancing dari Chicago World Fair. Dia sendiri mengaku menewaskan 27 orang, namun hanya 9 kasus yang bisa dibuktikan lewat jalur hukum.
Holmes dijatuhi hukuman mati pada tahun dan dieksekusi dengan digantung menjelang usia 35 tahun.
Maxim Petrov (diduga tewaskan 19 orang)
Maxim Vladimirovich Petrov adalah seorang pembunuh berantai Rusia. Dia dihukum karena pembunuhan 12 orang di St. Petersburg antara tahun 1999 dan 2000. Korbannya adalah para pasiennya.
Petrov yang dijuluki Dokter Kematian oleh media Rusia adalah seorang dokter praktik yang menargetkan pasien dari pusat kesehatan setempat. Modus operandinya adalah membunuh mereka dengan suntikan mematikan di rumah mereka sendiri. Setelah itu Petrov merampok harta yang mereka tinggalkan.
Petrov dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia diduga telah membunuh hingga 19 orang sampai penangkapannya.
Louay Omar Mohammed ai-Taei (diduga menewaskan 43 orang)
Louay adalah seorang dokter medis Irak yang membunuh 43 polisi, tentara, dan pejabat yang terluka antara Oktober 2005 hingga Maret 2006. Modus operandinya adalah berpura-pura untuk mengobati korban. Setelah itu Dr. Louay memberikan obat anti-koagulasi yang membuat pendarahan mereka memburuk. Bisa ditebak, pasien-pasien yang dia tangani akhirnya meninggal karena pendarahan akut.
Pembunuhan yang dilakukan Dr. Louay bermotif politik. Setelah ditangkap, dia mengaku sebagai bagian dari kelompok pemberontak Sunni Irak yang berperang melawan pasukan Amerika Serikat dan sekutu mereka selama Perang Irak. Pasien-pasien terluka yang dia bunuh adalah bagian dari kelompok pro-koalisi yang telah bekerja sama dengan Amerika.
Shiro Ishii (diduga menewaskan ratusan orang)
Bisa dikatakan Shiro Ishii adalah Dr. Mengele dari Jepang. Pria berkacamata ini adalah pimpinan Unit 731, fasilitas riset senjata biologis dan kimia pada masa perang Tiongkok-Jepang.
Pada tahun 1942, Ishii memulai tes lapangan senjata pemusnah massal terhadap tawanan perang Tiongkok. Senjata berupa wabah yang dia kembangkan juga dipakai untuk menyerang warga sipil di kota-kota.
Di Unit 731, dokter berpangkat jenderal ini kabarnya mendirikan bagian rahasia Unit Togo di mana para anggotanya melakukan berbagai eksperimen fisiologis pada subjek manusia, termasuk viviseksi, aborsi paksa, stroke yang disengaja, dan hipotermia. Sebagian besar korbannya adalah orang China, Korea, dan Rusia.
Beberapa sejarawan memperkirakan bahwa puluhan ribu orang mati karena senjata biologis berupa wabah pes, kolera, dan anthrax bikinannya. Ketika Perang Dunia II berakhir, Ishii mendapat kekebalan hukum, sehingga dia tidak pernah diadili.
Lutfi Dervishi (diduga menewaskan 30 pasien)
Lutfi Dervishi dan lima dokter lain dari Kosovo terbukti terlibat dalam sindikat penjualan organ tubuh manusia. Mereka ditangkap oleh kepolisian pada tahun 2008. Dervishi adalah kepala klinik kesehatan di mana dia dan para kolega membujuk warga kurang mampu Turki, Rusia, Moldova, dan Kazakhstan untuk menjual ginjal mereka.
Malapraktik yang dilakukan oleh Dervishi saat pembedahan menyebabkan infeksi yang berujung pada kematian setidaknya 30 pasien. Dervishi juga tidak pernah membayar jumlah yang dijanjikan para orang-orang yang organnya dia ambil. Atas kejahatannya Dervishi dijatuhi hukuman bersalah 7 tahun dan tiga bulan penjara.
John Bodkin Adams (diduga tewaskan 163 pasien)
John Bodkin Adams dijuluki 'dokter kematian'. Pasalnya Adams diduga meresepkan obat yang salah dengan sengaja sehingga 163 pasiennya meregang nyawa. Sama seperti Harold Shipman, modus operandinya adalah mencari pasien janda tua yang kaya. Meskipun keahlian medisnya tidak istimewa, pria ini berhasil mendapat kepercayaan pasien berkat perhatiannya yang luar biasa.
Adams mendatangkan kematian bagi para wanita yang dirawatnya dan berhasil mengeruk harta mereka. Hal ini dilakukannya dengan meminta namanya dimasukkan dalam surat wasiat sebagai pengganti biaya pengobatan.
Adams sempat berhasil menyuap hakim dan lolos dari hukuman. Walaupun begitu, dia tewas pada 1983 akibat sebab-sebab yang tidak diketahui.