11 Tahun MAFI FEST, apresiasi karya anak bangsa
MAFI Fest persembahan dari Kine Klub UMM hadir kembali di tahun 2015.
MALANG Film Festival (MAFI Fest) persembahan dari Kelompok Studi Sinematografi Klub Universitas Muhammadiyah Malang (Kine Klub UMM) hadir kembali di tahun 2015. Festival film pendek bagi kalangan pelajar dan mahasiswa tingkat nasional ini sudah memasuki usianya yang ke sebelas tahun.
Entry karya MAFI Fest 2015 telah dibuka sejak Rabu (17/12/14) lalu hingga 28 Februari 2015. Festival film pendek tingkat Nasional satu-satunya di Malang ini, tidak memungut biaya sepeser pun kepada peserta yang mendaftar. Untuk membebaskan kreativitas para sineas muda, tema film yang dikompetisikan tidak dibatasi oleh tema tertentu.
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
-
Dimana film pertama kali diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Film apa yang dibintangi oleh Indah Permatasari? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
-
Siapa yang membuat film bicara pertama di Indonesia? Tahun 1931, The Teng Chun muncul denga "Cina Motion Pictures" yang membuat film bicara pertama dengan judul 'Boenga Roos dari Tjikembang'.
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
Pada MAFI Fest tahun ini terdapat perubahan nama program dan penambahan satu program yang khusus diadakan untuk lebih mengapresiasi film-film pendek garapan sineas di Malang Raya. Program yang pada tahun sebelumnya disebut Sesi Malangan, yaitu program kompetisi pelajar Malang berubah nama menjadi Nawak Ngalam.
Kemudian untuk program barunya adalah Sesi Malangan, yakni program non kompetisi yang mewadahi film-film asli Malang dengan sutradara yang berdomisili di Malang. Kemudian, film tersebut dibedah bersama dengan sineas lainnya. Tentu dalam ajang tingkat nasional seperti MAFI Fest, program tersebut merupakan salah satu jalan agar produk film Malang lebih dikenal oleh sineas yang ada di seluruh Indonesia.
Nawak Ngalam dilaksanakan sebagai ajang apresiasi khusus dari MAFI Fest untuk pelajar Malang tingkat SD/SMP/SMA/MA/SMK. Setiap film yang masuk akan dikompetisikan secara nasional. Setelah itu, panitia akan memberikan apresiasi tambahan bagi produk film Malang dengan mengambil pemenang favorit versi penonton.
Di usianya yang sudah sebelas tahun, MAFI Fest sudah cukup dikenal oleh banyak sineas di Nusantara. “Saya rasa umur 11 tahun itu sudah cukup membuktikan bagaimana eksistensi kami untuk mengapresiasi karya sineas muda berupa film pendek. Saya dan panitia lainnya tentu sangat berharap para sineas muda dapat memanfaatkan kesempatan yang ada, untuk menunjukkan film pendeknya agar dapat dinilai dan di apresiasi.
Sehingga setiap sineas muda dapat mengukur kualitas dan bagaimana minat masyarakat dengan film yang telah dibuat,” tutur Maharina, Direktur MAFI Fest 2015. Bagi Maharina, sangatlah rugi jika teman-teman film maker yang ada di Indonesia tidak mengikutkan film garapannya di festival-festival yang ada, terutama di festival film pendek tingkat nasional sekelas MAFI Fest.
Seluruh kepanitiaan MAFI Fest 2015 tentu sangat berharap, festival film yang sudah hadir sejak 2004 ini, dapat dikenal dan dipercaya sebagai wadah apresiasi film pendek oleh seluruh masyarakat di Indonesia.
(mdk/des)