4 Fakta mencengangkan tentang label makanan
Terdapat empat fakta dibalik label makanan dalam kemasan yang harus Anda waspadai. Simak kisahnya berikut ini
Apa yang Anda lakukan pertama kali, ketika Anda sedang berbelanja dan memilih produk kemasan? Anda pasti melihat label yang tertera di belakang produk itu dan berusaha mencermatinya. Mungkin Anda perlu ekstra waspada terhadap adanya kecurangan produsen makanan yang tak bertanggung jawab.
Seperti dilansir dari sheknows.com, (03/02/2012), pembeli sering terkecoh dengan pemasangan label makanan kemasan yang sebetulnya junk food, tetapi mencantumkan label yang memiliki komposisi lemak alami, bebas lemak jenuh, dan dibuat dengan biji-bijian. Manakah dari klaim label kemasan ini yang betul-betul terpercaya? Berikut ini adalah empat klaim dari label makanan kemasan yang paling populer dan dapat menyesatkan.
1. Bahan alami
Banyak label kemasan yang mencantumkan semua komposisi produk tersebut terbuat dari bahan alami. Sebagai pembeli Anda mesti jeli dan memahami betul produk yang akan Anda beli. Banyak perusahaan makanan junk food yang mencantumkan label itu dan mengecoh konsumen. Sebetulnya, mereka sedang berkompetisi dengan perusahaan makanan yang bersertifikasi label organik.
2. Sumber serat
Siapa yang tidak suka membeli makanan yang kaya serat alami seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian. Sayangnya, label ini "sumber serat yang baik" tidak selalu memiliki manfaat yang sama. Produsen biasanya menambahkan sesuatu yang disebut "serat pengikat" yang bisa dihitung dalam jumlah serat per porsi pada label nutrisi. Pasalnya, serat tidak alami tidak bisa menurunkan kolesterol atau mengurangi risiko diabetes.
3. Terbuat dari gandum
Beberapa produk sering mencantumkan bahwa semua bahan produk itu terbuat dari gandum. Sebuah produk yang hampir seluruhnya terbuat dari tepung putih halus dengan jumlah biji-bijian atau gandum yang sedikit juga bisa mencantumkan label itu. Tips yang bisa Anda lakukan adalah lihatlah daftar bahan dan pastikan tercantum komposisi gandum utuh. Jika tidak ada, maka abaikan saja produk tersebut.
4. Bebas lemak trans
Banyak studi yang menunjukkan bahwa lemak trans sangat buruk bagi kesehatan kita. Banyak perusahaan yang mulai "mengintip" hasil studi tersebut dan mengklaim produk mereka "bebas lemak trans". Periksa daftar komposisi produk tersebut, jika sebagian minyak terhidrogenasi (sumber utama lemak trans) terdaftar, maka makanan Anda tidak benar-benar bebas lemak trans.