Sering Keliru, Ini Panduan Membaca label Nutrisi dengan Benar Agar Makan Tidak Bablas
Banyak orang menyepelekan label nutrisi pada makanan sehingga seringkali keliru dalam menafsirkannya.
Di era modern ini, pilihan makanan yang tersedia sangat beragam. Namun, memilih makanan yang mendukung kesehatan menjadi tantangan tersendiri. Salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan membaca dan memahami label nutrisi pada kemasan makanan. Informasi ini memberikan wawasan penting tentang kandungan gizi makanan, sehingga kita dapat membuat keputusan berdasarkan data yang mendukung gaya hidup sehat.
Mengapa Membaca Label Nutrisi Penting?
Membaca label nutrisi memiliki nilai penting, terutama di negara seperti Inggris, di mana kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terus meningkat. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang obesitas, penyakit kronis, dan dampak pola makan terhadap kesejahteraan, kemampuan memahami label nutrisi menjadi keterampilan vital.
-
Apa yang harus dibaca pada kemasan makanan? Penting sekali untuk kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan makanan,' jelasnya.
-
Mengapa membaca label kemasan makanan penting? Membiasakan diri membaca label pada kemasan makanan dan minuman adalah langkah kecil yang dapat berdampak besar pada kesehatan Anda dan keluarga.
-
Siapa yang menyarankan untuk membaca label? Anggota Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Siska Mayasari Lubis, MKed (Ped), SpA(K), menekankan pentingnya memahami kandungan gula yang tercantum pada label kemasan untuk menghindari konsumsi berlebih.
-
Bagaimana cara mengetahui kebutuhan kalori yang tepat? Terdapat sejumlah aplikasi atau laman di internet yang bisa memperkirakan kebutuhan kalori Anda. Walau begitu, jumlah ini biasanya hanya merupakan gambaran umum dan perkiraan semata. Kebutuhan kalori yang sebenarnya akan bervariasi sesuai dengan aktivitas harian Anda, genetika, dan faktor lainnya.
-
Bagaimana cara menghitung kalori? Untuk menghitung kebutuhan kalori yang lebih spesifik, Anda bisa menggunakan Rumus Harris-Benedict yang dihitung berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Berikut adalah rumusnya: Untuk laki-laki:(88,4+13,4×berat dalam kilogram)+(4,8×tinggi dalam sentimeter)−(5,68×usia dalam tahun)Untuk wanita:(447,6+9,25×berat dalam kilogram)+(3,10×tinggi dalam sentimeter)−(4,33×usia dalam tahun) Hasil perhitungan BMR ini kemudian dikalikan dengan angka aktivitas harian rata-rata orang tersebut untuk mendapatkan jumlah kalori yang disarankan.Angka untuk mengkalikan hasil BMR bisa berkisar antara 1,2–1,9 tergantung dari seberapa tinggi aktivitas harian seseorang. Semakin jarang orang tersebut melakukan aktivitas fisik, semakin rendah pula angka aktivitas hariannya.
-
Bagaimana menjaga pola makan sehat? Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal untuk membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan tubuh.
Label nutrisi membantu kita mengetahui lebih dalam tentang komposisi makanan, mulai dari jumlah kalori, kandungan lemak, hingga vitamin dan mineral. Memahami label ini memungkinkan kita untuk mengatur asupan nutrisi sesuai kebutuhan individu.
Dasar-Dasar Membaca Label Nutrisi
- Ukuran Sajian dan Jumlah Porsi per Kemasan
Setiap label nutrisi dimulai dengan informasi ukuran sajian. Ini menunjukkan porsi yang biasanya dikonsumsi dalam satu kali makan. Misalnya, jika ukuran sajian yang tertera adalah 1 cangkir dan Anda makan 2 cangkir, maka Anda perlu menggandakan semua nilai nutrisi yang tertera pada label.
Perhatikan juga jumlah porsi per kemasan. Ini membantu Anda memahami total kandungan nutrisi dari keseluruhan produk jika Anda mengonsumsinya dalam satu kali makan.
- Kalori
Bagian ini menunjukkan total kalori per porsi makanan. Kalori adalah sumber energi utama tubuh, sehingga penting untuk memahami jumlah yang Anda konsumsi. Dengan mengetahui kebutuhan kalori harian Anda—yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik—Anda dapat menyesuaikan asupan makanan agar seimbang.
- Makronutrien (Lemak, Karbohidrat, dan Protein)
- Lemak: Label menunjukkan total lemak, termasuk lemak jenuh dan trans. Lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga pilihlah produk dengan kadar lemak jenuh yang rendah.
- Karbohidrat: Label mencakup total karbohidrat, serat makanan, dan gula. Mengontrol asupan gula sangat penting, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi asupan kalori tambahan.
- Protein: Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Informasi ini berguna bagi mereka yang mengikuti program kebugaran atau diet tertentu.
- Daftar Bahan
Daftar bahan memberikan informasi tentang semua komponen makanan, diurutkan berdasarkan jumlahnya. Jika suatu bahan terletak di urutan awal, artinya jumlahnya paling banyak dalam produk tersebut. Anda juga dapat memeriksa keberadaan alergen, aditif, atau pengawet yang mungkin ingin Anda hindari.
- Klaim Nutrisi
Label makanan sering menyertakan klaim seperti "rendah lemak," "bebas gula," atau "tinggi serat." Meski berguna, klaim ini sering kali digunakan sebagai alat pemasaran. Oleh karena itu, periksa detail nutrisi untuk memastikan kebenarannya.
Langkah-Langkah Membaca Label Nutrisi
- Langkah 1: Mulai dengan Ukuran Sajian
Pastikan untuk membandingkan ukuran sajian pada label dengan porsi yang Anda konsumsi. Ini membantu memastikan bahwa Anda memahami jumlah nutrisi yang Anda asup.
- Langkah 2: Bandingkan Kalori dengan Kebutuhan Anda
Cocokkan total kalori per sajian dengan kebutuhan harian Anda. Jika produk memiliki kalori tinggi, pertimbangkan untuk mengurangi porsinya atau mencari alternatif rendah kalori.
- Langkah 3: Gunakan Persentase Nilai Harian sebagai Panduan
Nilai harian (%DV) menunjukkan persentase nutrisi yang tersedia dalam satu porsi dibandingkan dengan kebutuhan harian berdasarkan diet 2.000 kalori. Nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral sebaiknya memiliki %DV tinggi, sementara lemak jenuh, gula tambahan, dan sodium sebaiknya rendah.
- Langkah 4: Perhatikan Istilah Nutrisi
Istilah seperti "rendah lemak" atau "dikurangi" memiliki arti tertentu. Misalnya, "rendah lemak" berarti kandungan lemaknya lebih sedikit dibandingkan produk serupa. Memahami istilah ini membantu Anda memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Langkah 5: Hindari Lemak Jenuh, Gula Tambahan, dan Sodium Berlebihan
Asupan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan sodium dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Pilih produk dengan kandungan yang lebih rendah dari komponen ini.
- Langkah 6: Pastikan Asupan Vitamin, Mineral, dan Serat Cukup
Nutrisi ini sangat penting untuk kesehatan tubuh. Misalnya, serat membantu pencernaan, sementara vitamin dan mineral mendukung berbagai fungsi tubuh. Pilih makanan yang kaya akan komponen ini untuk pola makan yang seimbang.
- Langkah 7: Pertimbangkan Nutrisi Tambahan
Label nutrisi juga memberikan informasi tambahan, seperti kandungan protein, vitamin spesifik, atau peringatan alergen. Ini penting bagi individu dengan kebutuhan diet khusus, seperti vegetarian atau mereka yang memiliki alergi makanan.
Membaca label nutrisi adalah keterampilan yang dapat membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Dengan memahami ukuran sajian, kandungan kalori, dan makronutrien, serta memperhatikan klaim nutrisi dan daftar bahan, Anda dapat memilih makanan yang mendukung tujuan kesehatan Anda.
Kuasai langkah-langkah ini untuk memastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi tidak hanya lezat tetapi juga bergizi. Dengan begitu, Anda dapat mengambil kendali penuh atas pola makan Anda dan mencapai gaya hidup yang lebih sehat.