6 Efek traumatis dari perceraian
Kegagalan dalam pernikahan memiliki efek bagi kehidupan seseorang. Yuk cari tahu apa saja!
Kegagalan dalam pernikahan memiliki efek bagi kehidupan seseorang. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya mengalami depresi. Ataukah mungkin bisa lebih parah dari sekadar depresi? Nah, berikut adalah beberapa efek traumatis dari perceraian, seperti dilansir Boldsky.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Kapan Diah Permatasari dan suaminya menikah? Mereka mengucapkan janji suci pada tanggal 5 April 1997. Kini, mereka telah menikah selama 24 tahun dan diberkati dengan kedua anak mereka.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
-
Kenapa akta nikah itu penting? Hingga kini, banyak masyarakat yang mengabaikan pentingnya akta perkawinan. Padahal, akta perkawinan memiliki banyak manfaat untuk pernikahan. Dengan adanya akta nikah, negara turut mengakui adanya pernikahan. Hal ini dapat mencegah fitnah serta memberikan posisi yang pasti bagi suami dan istri di hadapan hukum. Akta nikah juga sangat penting untuk mengurus dokumen, dan menegaskan status anak serta tidak ada pihak yang dirugikan apabila terjadi perceraian.
-
Kapan Tania Putri menikah? Pada tahun 2014 yang lalu, Tania menikah dengan Kresna Jayakusuma dan mereka diberkahi dengan dua orang anak yang diberi nama Harleyafa Tavisha Jayakusuma dan Kevasha Mileica Jayakusuma.
Kehilangan kepercayaan diri
Perceraian dapat membuat seseorang kehilangan kepercayaan dirinya. Anda mungkin menyalahkan diri sendiri atas perceraian itu dan merasa tidak kompeten untuk menangani hubungan seserius pernikahan.
Penurunan kinerja
Awalnya, rekan kerja Anda mungkin memperlakukan Anda dengan rasa kasihan. Tetapi, karena Anda terus larut dalam rasa sedih, mereka mulai mengabaikan Anda. Bahkan, kinerja buruk Anda yang dikarenakan kesalahan kecil yang Anda lakukan di tempat kerja mulai sering dihubungkan dengan kehidupan pribadi Anda.
Workaholic
Ini mungkin kebalikan dari poin sebelumnya yang mengatakan bahwa efek dari perceraian adalah penurunan kinerja. Sebaliknya, Anda mungkin akan semakin menenggelamkan diri dalam pekerjaan karena tidak ingin memikirkan tentang pernikahan Anda gagal. Ini tentu bukan cara yang sehat untuk menangani trauma akibat perceraian.
Sulit jatuh cinta lagi
Setelah seseorang kehilangan kepercayaan pada konsep pernikahan, ia seringkali mengalami kesulitan untuk kembali memulai hubungan cinta yang serius. Terlebih, Anda bahkan jadi tidak mudah percaya pada seseorang.
Bersikap ketus
Kegagalan dalam pernikahan membuat Anda bersikap ketus pada orang lain di sekitar Anda. Anda bisa menjadi sangat negatif tentang berbagai hal dalam kehidupan, terutama hubungan cinta. Sikap pesimis inilah yang membuat Anda akan terus terpuruk dalam kesakitan.
Masalah keuangan
Sebuah perceraian bahkan bisa berakhir pada perebutan harta. Efek terberat dari perceraian adalah ketika wanita tidak memiliki pekerjaan sejak awal pernikahan. Mereka yang bergantung pada pendapatan suami tiap bulan merasakan dampak dari perceraian yang membuat mereka membiayai hidup sendiri.
Ini adalah beberapa efek yang paling jelas dari perceraian. Meski demikian, hidup tetap harus berjalan. Dan Anda harus tetap bersikap optimis terhadap masa depan. Berhenti menoleh ke belakang dan lanjutkan hidup dengan lebih baik.