Berenang bersama buaya di danau Paga
Warga di sekitar danau ini sudah biasa untuk berinteraksi dan berenang bersama buaya di kehidupan sehari-hari.
Berwisata sambil merasakan ketegangan merupakan hal yang disukai oleh banyak orang. Berbagai olahraga ekstrem serta pengalaman menegangkan menjadi menu liburan bagi banyak orang. Namun jika Anda menginginkan sebuah keseruan yang berbeda, cobalah berenang bersama buaya di Ghana.
Dilansir dari Ozy, di wilayah perbatasan antara Ghana dan Burkina Faso terdapat sebuah danau bernama Paga yang menjadi tempat hidup bagi manusia dan buaya. Warga di sekitar danau menjadikan danau itu sebagai tempat mencuci baju dan mandi. Sementara buaya juga tetap dapat hidup dengan biasa dan tenang di danau tersebut.
-
Dimana tempat wisata yang menyajikan pemandangan seperti di Afrika? Savana Tianyar menawarkan kepada para pengunjung suasana savana seperti di Afrika. Di sini, Anda pun juga dapat menikmati keindahan pemandangan dengan latar belakang Gunung Agung.
-
Apa yang ditemukan oleh petani di Afrika Selatan? Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
-
Siapa yang mendampingi Presiden RI dalam kunjungan ke Afrika? Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, Duta Besar Indonesia untuk Tanzania, Triyogo Jatmiko, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dan beberapa direktur BUMN lainnya.
-
Kapan Praka Yayang akan berangkat ke Afrika Tengah? "Berangkatnya bulan 10, di sana bertugas sebagai pengemudi dump truck," jawab Yayang.
-
Di mana suku Afri yang memberi nama benua Afrika tinggal? Suku Afri tinggal di gua-gua di dekat kota Carthage (juga disebut Karthago), di wilayah Tunisia hari ini.
-
Bagaimana para peneliti di Berlin menemukan keturunan dari 8 tengkorak Afrika? Museum melaporkan, para peneliti berhasil mengumpulkan informasi yang memadai tentang delapan tengkorak ini, sehingga membenarkan upaya khusus untuk menemukan keturunan mereka yang khusus.
Menurut legenda setempat, buaya dipercaya sebagai titisan dari leluhur dan pendahulu mereka. Setiap warga dari desa tersebut yang meninggal akan lahir kembali menjadi buaya. Penduduk sekitar juga mengatakan bahwa sepanjang sejarah, tidak pernah ada orang yang dilukai oleh buaya tersebut.
Selain karena kepercayaan masyarakat, beberapa ahli mengatakan bahwa buaya Paga telah menjadi hewan yang jinak karena telah diberi banyak makanan. Hal ini terjadi pada masa lalu dan gen ini diteruskan pada buaya Paga sekarang. Selain itu buaya jenis ini juga cenderung malas dan tidak terlalu agresif.
Saat ini banyak warga yang tetap dapat hidup tenang dan berenang bersama buaya di danau Paga. Tetapi patut diingat bahwa buaya adalah tetap hewan pemakan daging. Ketika ekosistem tidak stabil dan mereka kehabisan makanan, bisa jadi mereka akan mulai menyerang warga sekitar.
Baca juga:
Patung Lenin di Ukraina berganti wajah jadi Darth Vader, ada apa?
Menginap di antara buku-buku di Jepang
Palau, surga tropis dan salah satu cagar alam laut terbesar di dunia
Ini 5 destinasi bulan madu paling hits buat pasangan urban
Misterius! Ini 5 temuan Arkeologi yang mengundang seribu tanya