Chrysalis, label pakaian dalam khusus transgender!
Merasa tak menemukan pakaian dalam yang sesuai dengan dirinya, wanita transgender membuat label pakaian dalam sendiri.
Cy Lauz, seorang wanita transgender memutuskan untuk merancang dan meluncurkan label pakaian dalam khusus transgender bernama Chrysalis. Alasannya? Karena dia tak bisa menemukan pakaian dalam yang tepat untuk transgender di pasaran.
Tentu saja, tubuh wanita asli dengan tubuh pria yang melakukan transgender memiliki perbedaan. Beberapa di antaranya adalah bagian dada, paha, dan bokong. Lauz tak bisa menemukan pakaian dalam yang sesuai dengan tubuh wanita transgender kebanyakan.
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Kenapa penting untuk memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat. . Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana istilah LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman? LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman identitas gender dan orientasi seksual, serta untuk memperjuangkan hak-hak, penerimaan, dan kesetaraan bagi individu-individu dalam kelompok ini.
-
Apa itu gender dysphoria? Gender dysphoria mengacu pada perasaan tertekan dan ketidaknyamanan yang dialami seseorang ketika jenis kelamin yang ditetapkan tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
-
Kenapa gender dysphoria muncul? Timbulnya disforia gender sering terjadi pada masa kanak-kanak. Meskipun mekanisme pastinya tidak jelas, kita tahu bahwa anak-anak sudah diberi jenis kelamin sejak lahir. Jenis kelamin yang diberikan sejak lahir seharusnya menjadi penentu bagaimana mereka dibesarkan dan bagaimana orang lain berinteraksi dengan mereka. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mulai merasakan ketidakcocokan antara identitas gender dengan jenis kelamin yang diberikan kepada mereka. Dalam beberapa kasus, ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan perasaan gender dysphoria.
-
Siapa yang bisa mengalami gender dysphoria? Orang yang mengalami gender dysphoria mungkin adalah heteroseksual, gay, lesbian, atau biseksual. Orang yang merasakan gender dysphoria mungkin juga tidak sesuai gender atau transgender. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang transgender mengalami disforia gender.
"Aku tak bisa menemukan produk yang sesuai untuk wanita transgender. Menjadi wanita adalah hal yang diinginkan oleh setiap pria yang melakukan transgender. Aku menginginkan produk yang bisa merayakan siapa diri kita sebenarnya dan membuat kita merasa cantik," ungkap Lauz, seperti dilansir oleh Daily Mail (04/02).
Melalui label terbarunya ini, Lauz juga berharap untuk menghilangkan stereotipe dan bias yang menyudutkan kaum transgender. Sejauh ini respon terhadap pakaian dalam Chrysalis cukup positif dan merek ini telah tampil dalam Style network, Living Female.
Selain membuka website dan toko untuk memasarkan label pakaian dalam khusus transgender ini, Lauz juga akan membuka e-store dalam beberapa waktu ke depan.
(mdk/kun)