Di Bhutan, basket jadi olahraga khusus para raja
Di Bhutan, permainan bola basket tak bisa dimainkan oleh masyarakat biasa.
Permainan bola basket adalah salah satu bentuk olahraga yang sudah dilakukan banyak orang di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia, basket menjadi salah satu permainan yang diajarkan dalam pelajaran olahraga. Namun hal serupa tak terjadi pada masyarakat Bhutan.
Di Bhutan, basket tak bisa dimainkan dengan sembarangan. Permainan bola basket adalah permainan istimewa yang hanya dilakukan oleh para keturunan raja, seperti dilansir oleh Newser (14/10).
-
Kenapa Gio Rompies serius tekuni bola basket? Dengan bergabung dalam tim basket, Gio mulai mengasah keterampilannya dan belajar pentingnya sportivitas dalam dunia olahraga.
-
Bagaimana cara membuat olahan kornet bola-bola? Campur semua bahan2. Bentuk bola-bola3. Goreng dengan minyak panas pakai api sedang sampai golden brown
-
Mengapa basket dapat membantu meningkatkan tinggi badan? Bermain basket mendorong Anda untuk berlari dan melompat secara konstan, merangsang lempeng pertumbuhan tulang.
-
Kenapa ada lapangan basket di rumah Anies Baswedan? Di sini ada lapangan basket keren dengan sumur resapan dan penampungan air di bagian bawahnya!
-
Kapan Gio Rompies mulai serius menekuni basket? Belakangan ini, ia mulai menikmati latihan bola basket dengan sangat serius.
-
Kenapa Eddy Meijer suka basket? Dengan begitu besar cintanya terhadap bola basket, Eddy bahkan membuat sorotan khusus di akun Instagram-nya yang memuat momen saat latihan maupun saat mengikuti berbagai ajang perlombaan.
New York Times berhasil melakukan wawancara dengan Ratu Bhutan yang saat ini berusia 23 tahun, Jetsun Pema Wangchuk. Sang ratu sendiri bermain basket setiap hari, sama seperti raja Bhutan sebelumnya yang kini berusia 57 tahun. Walaupun begitu, salah seorang mahasiswa yang sering bermain dengan sang ratu selalu diyakinkan bahwa dia tak boleh mengalah ketika bermain dengannya.
Tak jelas alasan mengapa basket hanya dilakukan oleh keturunan kerajaan. Kemungkinan adalah untuk mempertahankan jarak status antara keluarga kerajaan dengan masyarakat. Namun ketika bermain dengan pelatihnya, sang ratu menjelaskan bahwa mereka tak boleh mengalah dan bermain dengan kemampuan mereka sepenuhnya.
"Dia selalu melarang kami mengalah. Dia mengira kami takut padanya. Ya, kami memang takut padanya," jelas salah seorang mahasiswa yang menjadi teman bermain basket ratu setiap hari.
Meski begitu, saat ini Bhutan tengah berusaha membuat permainan bola basket menjadi lebih dikenal dan juga dimainkan oleh masyarakat biasa. Seorang pelatih dari Korea Selatan telah disewa untuk membentuk tim basket nasional Bhutan.