Di kafe ini, orang harus membayar sesuai lamanya waktu duduk
Di kafe ini, Anda dapat makanan dan minuman gratis, tetapi harus membayar lamanya waktu yang dihabiskan di sana.
Waktu adalah uang! Pepatah lama ini tampaknya diterapkan oleh sebuah kafe yang baru dibuka di Wiesbaden, Jerman, yang diberi nama Slow Time. Kafe tersebut sudah dibuka sejak bulan April lalu.
Slow Time meminta pelanggannya membayar sesuai dengan lamanya waktu yang telah mereka habiskan di kafe, bukan dari apa yang mereka pesan. Para pelanggan juga mendapatkan kopi dan makanan ringan, seperti biskuit, secara gratis dan bahkan boleh bawa makanan sendiri. Tetapi, mereka harus membayar untuk setiap menit yang telah mereka habiskan di kafe tersebut.
-
Di mana Warung Kopi Ake dulunya berlokasi? Warung Kopi Ake dulunya hanya bangunan sederhana, berdinding papan dan beratapkan seng.
-
Di mana Kafe Nostalgia berada? Jika Anda bosan dengan kafe modern nan kekinian, mampirlah ke Kafe Nostalgia yang ada di Jalan Saleh Baimin, Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Di mana warung unik di tengah sawah ini berada? Adapun posisi warung tersebut diketahui berada di tengah-tengah area persawahan, Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Persisnya, warung berada di bawah pinggir jalan desa, sehingga siapapun yang ingin membeli dan menikmati jajanan serta pemandangan, ia harus menuruni jalan setapak.
-
Di mana biasanya kafe outdoor dengan desain atap payung memberikan pengalaman unik? Desain atap payung ini memungkinkan angin sepoi-sepoi dari pantai menyusup masuk, menambah kesejukan dan kenyamanan suasana. Dengan pemandangan laut yang terbentang luas di depan mata, para tamu dapat menikmati minuman dan makanan mereka dalam suasana yang santai dan menyegarkan.
-
Mengapa warung kopi Sami Laris menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi? Dari warung ini, nuansa asri dan kentalnya pedesaan Sunda bisa langsung dirasakan oleh siapapun yang datang.
-
Kapan Ulu Kasok menjadi destinasi wisata populer? Sebuah desa wisata populer yang berada di Riau ini menjadi destinasi impian para wisatawan khususnya pecinta alam dan hobi berpetualang.
Photo: FAZ
Konsep unik yang disebut time cafe ini pertama kali diterapkan di Moskow, yang terbukti berhasil banyak pengunjung. Pelanggan tidak perlu khawatir untuk memesan banyak makanan dan minuman karena itu semua gratis. Yang perlu mereka perhatikan adalah seberapa banyak waktu yang mereka habiskan di dalam kafe.
Daria Volkova, 24, yang berimigrasi dari Rusia pada tahun 2008, membuka kafe ini untuk pertama kalinya di Jerman. Pelanggan akan dikenakan biaya 2 euro (atau Rp 25.565) saat datang, sudah termasuk 30 menit pertama, setelah itu mereka harus membayar 0,05 euro per menit (Rp 639) atau sama dengan 3 euro (Rp 38.348) per jam.
Untuk mengisi waktu, pengunjung dapat menggunakan koneksi Wi-Fi gratis untuk browsing di internet, bermain game, atau membaca buku yang disediakan oleh kafe. Kafe seluas 75 meter persegi itu dapat menampung 25 orang, dan membutuhkan setidaknya 11 pelanggan per harinya untuk mengumpulkan sedikit keuntungan.
"Sejauh ini, bisnis saya belum berjalan terlalu lancar. Namun saya percaya bahwa dalam waktu dekat, kafe unik ini akan terkenal karena banyak orang yang sudah mendengarnya," kata Der Spiegel, surat kabar Jerman (31/5).