Latte Stones, pilar-pilar batu unik tinggalan Bangsa Chamorro
Batu-batu unik menyerupai gelas anggur ini adalah peninggalan bangsa Chamorro di Kepulauan Mariana.
Hampir di seluruh bagian Kepulauan Mariana, kepulauan yang berjejer membentuk bulan sabit di bagian barat Samudera Pasifik Utara terdapat batu-batu unik menyerupai gelas anggur berdiri kokoh di tebing. Inilah Latte Stones yang menjadi salah satu ciri khas Kepulauan Mariana.
Dilansir Amusing Planet, Latte Stones adalah struktur megalitik yang dibangun oleh bangsa Chamorro antara tahun 800-1700.Latte Stones rata-rata memilki tinggi 1 sampai 2 meter, terdiri dari kolom penyangga yang disebut halagi dan batu mirip mangkuk yang disebut tasa.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
Batu-batu ini digunakan orang Chamorro kuno untuk menyangga rumah. Mereka membangun rumah seperti panggung untuk melindungi diri dari banjir. Sementara tasa yang berbentuk seperti setengah lingkaran dimaksudkan untuk mencegah binatang-binatang laut seperti kepiting yang hendak masuk ke dalam rumah.
Selain itu, para ahli arkeologi berpendapat kalau Latte Stones juga berfungsi sebagai pilar penyerap getaran yang menjaga agar rumah-rumah tetap berdiri saat gempa melanda.
Dahulu, Latte Stones bisa dijumpai di mana-mana. Namun sejak penjajah Spanyol menguasai Kepulauan Mariana, mereka menghancurkan rumah-rumah tradisional warga dan lambat laun mengajarkan gaya hidup barat. Sekarang Latte Stones hanya menjadi tonggak-tonggak batu terbengkalai di sekeliling pulau.
Baca juga:
Menikmati pesona keindahan air terjun bertingkat Curug Ciherang
Ini satu-satunya air terjun di tengah tandusnya Mesir
Mengintip uniknya lelang di pasar bunga terbesar di dunia
China resmi buka air terjun buatan terbesar di Asia
Gunung Bromo tetap memikat wisatawan walau sedang erupsi