Mengenang Een Sukaesih, Guru Difabel Perintis Rumah Pintar di Sumedang
Mengenang Een Sukaesih, guru difabel perintis rumah pintar di Sumedang.
Sosok pahlawan tanpa tanda jasa itu bernama Een Sukaesih, lahir di Sumedang pada 10 Agustus 1963. Dia lulusan IKIP Bandung yang sekarang dikenal sebagai UPI Bandung. Guru difabel ini pernah menjadi salah satu sosok paling inspiratif yang pernah dimiliki dunia pendidikan Indonesia.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Siapa tokoh inspiratif yang menjadi mentor Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Nazir Pamoentjak lebih dulu lahir ketimbang Mohammad Hatta yang terpaut lima tahun. Selama hidupnya, Nazir menjadi salah satu mentor semasa muda Moh. Hatta hingga menjadi teman dekat dalam memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
Cita-Cita Terenggut Rheumatoid Arthritis
Mengenang Een Sukaesih
Kisah difabel Een Sukaesih bermula dari penyakit rheumatoid arthritis yang menyerang tubuhnya. Akibat penyakit ini, sendi-sendi tubuh Een menjadi bengkak dan kaku. Akibatnya Een tidak bisa bergerak dan hanya bisa berbaring di tempat tidur selama 30 tahun.
Rheumatoid arthritis merenggut cita-cita Een untuk bisa mengajar murid di sekolah. Namun, Een bukan sosok yang gampang menyerah. Bermodal pengetahuan yang dimiliki, dia mewujudkan mimpi menjadi guru. Dia mengajar anak-anak di sekitar tempat tinggalnya, di Dusun Batu Karut, RT 01 RW 05 Cibeureum Wetan, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat.
Mendirikan Rumah Pintar Al-Barokah di Tengah Keterbatasan
rumgapres/abror rizki
Disabilitas tak membatasi semangat Een mengajar. Meski hanya bisa berbaring di tempat tidur, dia tetap bisa menyebarkan ilmu pada anak-anak usia sekolah. Dia pun berhasil membangun Rumah Pintar Al-Barokah pada Juli 2013. Een membuka pintu lebar-lebar untuk siapa pun yang ingin belajar bersamanya.
Kegiatan belajar-mengajar di Rumah Pintar Al-Barokah tidak dipungut biaya alias gratis. Kegigihan Een dilirik berbagai pihak sehingga dukungan dan bantuan bagi pembangunan rumah belajar pun mengalir.
Een ingin membuat rumah pintar yang serba guna. Dia ingin ada ruang belajar, perpustakaan, dan ruang pentas seni. Harapannya, rumah belajar itu dapat digunakan juga oleh seluruh lapisan masyarakat sekitar dalam berkegiatan seperti rapat ibu-ibu PKK, karang taruna, dan lainnya.
Een memegang teguh prinsip kasih sayang dan yakin dalam mengajar. Dua hal itu dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam mengajar.
Sosok Religius Sang Guru
Een juga dikenal sebagai sosok yang religius. Selain aktif mengajar pengetahuan formal atau umum, dia juga sering kali memberi pelajaran-pelajaran keagamaan. Tak jarang juga dia terlihat berdzikir di atas tempat tidurnya yang hanya berukuran 1x2 meter. Keteguhan hatinya membuat dia disebut sebagai guru qolbu.
"Saat mendapati masalah yakinlah, sebenarnya (kita) tengah dipersiapkan-Nya 'tuk menjadi sosok yang tegar dan berani," ujar Een semasa hidup.
Een Sukaesih Sang Guru Qolbu
rumgapres/abror rizki
Kegigihan dan semangat Een berhasil membuatnya menerima penghargaan Special Achievement Liputan6 Award untuk kategori Inovasi, Kemanusiaan, Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan pada 2013. Een membuktikan kepada semua orang bahwa keterbatasan fisik tidak membatasi dirinya untuk menyebar manfaat.
Kisah hidup Een yang menginspirasi diabadikan dalam berberbagai media, antara lain buku biografi Een Sukaesih Sang Guru Qolbu (2013) karya Zaenuddin MH dan film televisi (FTV) berjudul Ibu Een Guru Qolbu (2015). FTV Ibu Een Guru Qolbu itu bahkan disebut-sebut sebagai film televisi terbaik menurut warganet dan mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang.
Een Sukaesih berpulang pada Jumat 12 Desember 2014. Ia tutup usia pada umur 51. Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Een melalui akun twitternya.
Kepergian Een tidak serta merta menghapus rekam jejak jasa dan perjuangannya dalam mencerdaskan anak bangsa. Semangat dan kegigihannya senantiasa dikenang oleh banyak pihak. Ibu guru Een sudah menginspirasi para guru dan para pengidap disabilitas bahwa keterbatasan tidak bisa membatasi mimpi.
Reporter: Ade Nasihudin Al Ansori
Sumber:Liputan6.com