Menpar Sebut Isu Penutupan TN Komodo Ganggu Kinerja Pariwisata
Menpar Sebut Isu Penutupan TN Komodo Ganggu Kinerja Pariwisata
Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyatakan isu penutupan Taman Nasional (TN) Komodo tidak relevan untuk industri pariwisata. Ia menyebut, industri pariwisata keberatan dengan rencana penutupan sementara itu karena dalam bisnis wisata, kepastian jadi hal utama.
"Kalau ada isu ditutup, travel agent dan travel operator tidak ada yang berani bergerak. Mengerti enggak itu? Karena kalau dia bergerak mengiklankan ujug-ujug ditutup gimana? Siapa yang mau tanggung jawab? Itu untuk ditutup," kata Menpar ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (30/1/2019), dilansir Antara.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa Pulau Komodo menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi? Sebab, kecantikan alam yang berada di Pulau Komodo memang begitu unik dan eksotis.
-
Siapa saja yang liburan ke Pulau Komodo? Potret Naysila Mirdad dan Gisella Liburan ke Pulau Komodo, Seru Pakai Swimsuit hingga Baju Menyelam
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
Sebelumnya, Wapres M Jusuf Kalla menyatakannya sikapnya dengan jelas terkait usulan penutupan TN Komodo yang dianggapnya tidak relevan. Penutupan sementara itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah populasi rusa yang menjadi makanan utama komodo.
Selain penutupan, ia juga mengkritisi rencana penaikan harga tiket masuk. Gubernur Nusa Tenggara Timur sebelumnya mengusulkan harga tiket masuk untuk wisatawan mancanegara dinaikkan dari 10 dolar AS menjadi 500 dolar AS.
"Kamu jadi travel agent, travel operator, berani tidak jual ke orang lain? Tidak berani," kata Arif.
Hal itu, kata dia, berpotensi akan berdampak luas terhadap keberlangsungan industri pariwisata. "Lalu apa yang terjadi, industri berhenti," katanya.
Ia menegaskan isu kelestarian dan konservasi bukan masalah, namun kepastian justru lebih utama. "Kapan penjadwalan dan sebagainya tidak serta merta kita ngomong tarif akan dinaikkan 50 kali, tiba-tiba ditutup, besok apa lagi? Tidak boleh, di dalam industri tidak boleh ada ketidakpastian," katanya.
Sebagai solusi jangka pendek, Menpar menegaskan tidak akan ada penutupan karena kewenangan untuk itu ada di Pemerintah pusat. "Tidak akan ditutup dan kewenangan taman nasional itu ada di mana? Ada di pusat," katanya.
Pihaknya mengaku sudah menerima undangan dari Menteri LHK dan Pemprov NTT untuk membahas persoalan tersebut. Diskusi itu, kata dia, digelar agar TN Komodo tetap menjadi aset pariwisata Indonesia tanpa mengabaikan isu kelestarian di dalamnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/liputan6)