Nurlela, merek sepatu Cibaduyut pernah jadi primadona di Bandung
"Anak zaman dulu kalau punya sepatu Nurlela rasanya bangga sekali," kata Ujang.
Belum ada catatan resmi kapan industri sepatu mulai bergerak di Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat. Yang jelas, sejak tahun 70-an Cibaduyut sudah menjadi daerah khas penghasil sepatu yang maju, meski sistem pembuatan dan pemasaran masih tradisional.
Ujang Yana, 46 tahun, salah seorang warga yang juga pelaku industri rumahan Cibaduyut, menuturkan tahun 1970 hingga 1985-an menjadi masa kejayaan sepatu Cibaduyut. Masa itu, semua sentral perbelanjaan di Kota Bandung mendapat pasokan sepatu dan sandal dari Cibaduyut.
Tidak hanya itu, banyak pembeli datang dari luar Bandung, seperti Jakarta dan Bogor. "Saking ramainya, pembeli pada datang," tuturnya kepada Merdeka Bandung.
Waktu itu, kata dia, sentral sepatu berada di permukiman-permukiman warga. Jumlah rumah tidak sepadat saat ini. Cibaduyut masih didominasi sawah atau pertanian. Dulu belum ada pertokoan sepatu yang kini berdiri di kiri kanan Jalan Raya Cibaduyut.
Ia menyebutkan, toko-toko sepatu pertama berdiri di Cibaduyut adalah Komodor, Endang Ronia, dan toko Endang Bori. Kini toko-toko pendahulu tersebut sudah tidak buka lagi, meski masih ada generasi penerusnya.
Para pemilik toko pendahulu, kata dia, istilahnya kekentong-kekentong. Kekentong adalah juragan atau pengusaha besar sepatu. Para kekentong tersebut sukses memasarkan sepatu karena di masa itu pemilik usaha sepatu di Bandung masih jarang sekali.
"Karena itulah, pembeli mencari sendiri barang hingga ke rumah-rumah warga yang membuat sepatu," katanya.
Di samping kekentong, ada istilah lain yaitu pembuat rarawuan atau jabrugan, yakni warga pembuat berbagai model sepatu dan sandal secara rumahan. Mereka kemudian menjualnya ke kota dengan cara ditanggung atau diangkut dengan becak.
Sedangkan sistem transaksi masih dilakukan dengan cara cash, tidak ada istilah ngutang seperti masa sekarang. "Kalau sekarang kan toko-toko yang kita pasok ngutang dulu, bayarnya kemudian dicicil tiap minggu," katanya.
Transaksi cash menurut dia lebih menguntungkan daripada transaksi kredit. "Malah dulu mah sudah biasa pembeli ngasih duit duluan," kata ayah tiga anak ini (di berita sebelumnya ditulis ayah dua anak).
Produk khas yang dibuat warga Cibaduyut adalah sepatu dan sandal berbahan dasar kulit. Produk andalan Cibaduyut di antaranya sepatu pantofel dan sepatu boot dengan bahan dasar kulit.
Khusus sepatu boot, warga Cibaduyut biasa menyebutnya sepatu ceko. Salah satu sepatu ceko yang sempat booming di Bandung adalah sepatu Nurlela. "Anak zaman dulu kalau punya sepatu Nurlela rasanya bangga sekali. Itu yang buat di sini aslinya," katanya.
Di antara penghujung tahun 80 dan awal 90-an, di Cibaduyut mulai banyak berdiri pertokoan sepatu dan sandal. Berdirinya pertokoan tersebut seiring dengan beroperasinya TVRI Bandung yang juga berkantor di Jalan Raya Cibaduyut.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.
Baca juga:
Kota Bandung terpilih sebagai finalis 6 Besar Smartcity di Barcelona
Umuh Muctar berharap dua pemain muda Persib bisa diprioritaskan
Umuh Muchtar lepas jabatan Manajer Persib usai Piala Presiden
Sebelum jadi pusat sepatu, Cibaduyut dulu sentral padi dan ikan mas
WFB gelar pameran 100 foto kilas balik Jawa Barat