Pernikahan hantu, tradisi unik perkawinan mayat di China
Orang di China yang tak menikah sampai meninggal biasanya akan dinikahkan setelah mereka sudah menjadi mayat.
Bagi kebanyakan pasangan, pernikahan seharusnya bertahan sampai kematian. Namun dalam tradisi pernikahan hantu di China, pernikahan baru dimulai ketika mayat dinikahkan.
Pernikahan hantu adalah sebuah tradisi lama di China yang dilakukan dengan menikahkan dua mayat yang belum menikah. Hal ini dilakukan agar mayat tersebut tak kesepian di alam baka.
-
Apa tradisi pernikahan khas Cina Benteng di Tangerang yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda? Baru-baru ini tradisi pernikahan Cio Tao khas Cina Benteng, Kota Tangerang, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kemdikbudristek.
-
Bagaimana tradisi pernikahan Cio Tao di Tangerang dilakukan? Terdapat sejumlah prosesi seperti menyisir rambut, saling menyuapi makanan, berdandan dengan pakaian pernikahan khas lalu mencicipi 12 jenis makanan dengan rasa yang berbeda.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi "piring terbang" di pernikahan adat Jawa? Dalam acara resepsi pernikahan adat Jawa, ada sebuah tradisi yang dikenal dengan istilah “piring terbang”.
-
Apa yang unik dari pernikahan ini? Momen yang ditunggu akhirnya tiba, setelah keduanya merasa cocok maka hubungan dilanjutkan ke tahap pernikahan. Namun momen unik mewarnai pernikahan mereka karena saat ijab kabul, Mirza menggunakan bahasa Inggris secara penuh.
-
Di mana tradisi pernikahan Cio Tao di Tangerang biasanya dilakukan? Adapun Cio Tao merupakan tradisi pernikahan khas keturunan Cina Benteng di Kota Tangerang, dan merupakan komunitas Tionghoa yang menetap didekat benteng peninggalan Belanda, kawasan Sungai Cisadane.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi "piring terbang" di pernikahan adat Jawa? Seluruh hidangan tidak diberikan pada tamu secara sekaligus. Namun, memiliki urutan tertentu. Beberapa daerah membaginya dengan hidangan pembuka dan makanan berat. Tujuannya adalah agar para tamu bisa menikmati hidangan satu per satu.
Masyarakat China percaya bahwa jika seseorang belum menikah hingga mereka meninggal, maka hantu mereka akan kesepian dan mengganggu anggota keluarga. Untuk itu, mereka menikahkan mayatnya agar orang tersebut tak kesepian.
Meski sebenarnya tradisi menikahkan mayat ini sudah dihapuskan sejak tahun 1949, namun masyarakat di daerah pinggiran masih melakukannya. Bahkan, setelah keadaan ekonomi China membaik belakangan ini, tradisi ini mulai muncul kembali.
Pernikahan hantu dilakukan seperti layaknya pernikahan pada orang yang masih hidup. Anggota keluarga berkumpul, makan, minum, dan bersenang-senang. Pihak pengantin pria memberikan hadiah pada keluarga pengantin wanita. Yang tak biasa adalah kedua mayat mempelai akan digali kembali untuk dikuburkan bersama. Kemudian mereka disahkan sebagai istri dan suami di liang kubur.
Keluarga di China biasanya juga menyewa jasa Mak Comblang untuk mencarikan pasangan bagi anggota keluarga mereka yang meninggal. Meski begitu, bisa jadi sangat sulit untuk menemukan mayat yang diinginkan. Hal ini membuat banyak orang mencari mayat di pasar gelap dengan harga hingga USD 4.000 (atau sekitar Rp 39 juta).