Pohon Jambu Monyet Terbesar di Dunia, Mengakar dan Bercabang sampai Jadi Hutan Mini
Luasnya setara 70 pohon jambu monyet biasa. Cabangnya saja bisa mencapai panjang 50 meter jika diukur dari batang utama pohon.
Brasil punya sebuah tanaman raksasa bergelar pohon jambu monyet terbesar di dunia. Pohon raksasa ini berada di dekat pantai Pirangi do Norte, Natal, Rio Grande do Norte. Sampai saat ini menjadi objek foto favorit para turis yang berkunjung ke Pirangi do Norte.
Besarnya Setara 70 Pohon Jambu Monyet Biasa
-
Kapan Pura Luhur Poten ramai dikunjungi? Saat perayaan Nyepi tiba, kawasan ini selalu ramai oleh kunjungan warga lokal yang ingin melakukan ibadah.
-
Kapan Rest Area Kledung ramai dikunjungi? Saat musim panen, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas para petani memetik daun teh.
-
Kapan Pantai Menganti ramai dikunjungi? Pantai ini terutama ramai saat akhir pekan, sebab menjadi destinasi wisata keluarga yang diminati.
-
Kapan Fuji berangkat umroh? Minggu (10/9), Fuji mengunggah momennya bersama sang kakak, Fadly.
-
Apa yang bisa dinikmati di Ragunan? Bagi pecinta hewan, Ragunan adalah tempat yang sempurna. Dengan harga tiket Rp4000 untuk dewasa dan Rp3000 untuk anak-anak, pengunjung dapat melihat berbagai macam satwa, mulai dari harimau hingga gajah.
-
Kapan kebun melon Tuslam ramai dikunjungi? Setiap sore hari selama Ramadan, kebunnya selalu jadi tempat ngabuburit yang asyik.
©Wikimedia Commons/Flickr/Marina Almeida
Pohon ini disebut maior cajueiro do mundo dalam bahasa Portugis, artinya pohon jambu monyet terbesar di dunia. Nama latinnya adalah Anacardium occidentale.
Guinness World Records menggelarinya pohon jambu monyet terbesar di dunia. Luasnya setara 70 pohon jambu monyet biasa. Cabangnya saja bisa mencapai panjang 50 meter jika diukur dari batang utama pohon.
Hasil Mutasi Genetik
©Wikimedia Commons/Mateus Figueiredo
Satu pohon ini saja bisa menutup area seluas 8.500 meter persegi. Uniknya, pohon ini masih terus tumbuh. Jadi bukan tidak mungkin ukurannya akan terus bertambah.
"Ukurannya yang luar biasa adalah hasil dari mutasi genetik yang memungkinkan empat dari lima cabang pohon untuk membentuk akar baru setiap menyentuh tanah. Seiring waktu, titik-titik ini menjadi batang sekunder yang secara efektif merupakan klon dari pohon asli," begitulah keterangan Guinness.
©Shutterstock/Leonard Rodriguez
Tidak diketahui pasti siapa yang menanamnya. Namun publik meyakini kalau penanamnya adalah seorang nelayan bernama Luis Inacio de Oliveira pada tahun 1888. Namun ada juga yang berpendapat kalau pohon ini sudah berusia seribu tahun.
(mdk/tsr)