Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya Lahirkan 330 Calon Pengusaha
Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Rasio kewirausahaan di Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara lain di Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, rasio jumlah wirausaha di Indonesia hanya 3,47 persen atau sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Pemerintah sendiri menargetkan rasio kewirausahaan bisa mencapai 3,95 persen di tahun 2024.
Masih minimnya rasio kewirausahaan ini turut menjadi perhatian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang kemudian menghadirkan Program Wirausaha Merdeka di kalangan kampus. Wirausaha Merdeka merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
-
Siapa yang berperan sebagai Wiro Sableng? Herning Sukendro mencapai puncak ketenaran di dunia hiburan melalui film "WIRO SABLENG" pada tahun 1995.
-
Siapa suami Winda? Diketahui Winda dinikahi anggota TNI AD bernama Achmad Zaki yang kini berpangkat Mayor Inf.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
-
Apa itu Wibu? Wibu merupakan sebutan atau ungkapan untuk seseorang yang begitu mencintai atau menggilai budaya Jepang meski bukan warga negara Jepang.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
Dalam program ini mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar di luar kelas perkuliahan, pengalaman praktis, serta pembekalan pola pikir (mindset) dan kompetensi wirausaha, yang bisa dikonversi dengan satuan kredit semester sampai dengan 20 satuan kredit semester (SKS). Kemendikbudristek memilih 17 kampus untuk menjadi pelaksana program kewirausahaan ini, salah satunya adalah Universitas Prasetiya Mulya.
Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hesti Maheswari menjelaskan Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya yang diberi nama Inkubasi Calon Wirausaha Inovatif Berorientasi Teknologi (SIWIRA-INOTEK) berhasil mengasah 330 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi di 7 provinsi Indonesia. Mereka digembleng berbagai ilmu kewirausahaan 1 semester dengan sistem pembelajaran offline dan online.
“Kami berusaha menjadikan Universitas Prasetiya Mulya sebagai tempat belajar wirausaha terbaik bagi siapa pun. Ini cara kami untuk mengemban amanah dari Kemendikbudristek. Mahasiswa yang mengikuti SIWIRA-INOTEK tidak hanya akan memiliki pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga akan terasah kemampuan berkolaborasi dan membangun network. Contohnya, mereka berkesempatan mendapatkan pendanaan dari Teja Ventures, venture capital yang berbasis di Singapura,” kata Hesti, dalam penutupan Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya, Kamis (8/12/2022).
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak mengaku sangat terhormat Universitas Prasetiya Mulya bisa terpilih menjadi salah satu tuan rumah Program Wirausaha Merdeka. Menurutnya, saat ini pelaku wirausaha di Indonesia masih cukup kurang, terutama kewirausahaan yang berbasis ilmu dan teknologi.
“Saya berharap dalam program ini para peserta bisa menjadi inovator pengusaha baru di bidang baru dengan menggunakan teknologi baru. Jika ini dilakukan, saya percaya Indonesia akan dapat melahirkan pengusaha berbasis science dan teknologi dalam jumlah yang cukup dan mampu bersaing,” ungkap Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Christina Agustin menyebut inkubasi bisnis dengan melibatkan kampus seperti Program Wirausaha Merdeka menjadi hal yang sangat penting karena Indonesia akan menghadapi tantangan berupa bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2035.
“Mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk menghadapi negara lain yang memiliki inovasi lebih cepat dan daya pikir lebih kuat. Karena itulah, inkubasi bisnis menjadi hal yang sangat penting karena di situ para mahasiswa digodok, dibimbing, dan difasilitasi. Bahkan juga dilakukan coaching clinic dan dihadirkan pakar untuk mendongkrak jiwa kewirausahaan,” terang Christina.
Abonaba, pemenang best prototype Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya ©2022 Universitas Prasetiya Mulya
Puncak dari Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya ditutup dengan Demo Day. Acara yang berlangsung di Universitas Prasetiya Mulya Kampus BSD, Kawasan BSD City, Tangerang, Banten pada Kamis (8/12/2022) tersebut, mempresentasikan prototype bisnis para mahasiswa.
Dalam program ini, berhasil tercipta sebanyak 33 ide bisnis dari tim peserta. Klasifikasinya meliputi 17 ide bisnis berbasis produk food & beverage, 5 jenis produk craft, 3 macam produk fashion, dan 8 ide bisnis berbasis service IT. Selanjutnya dari hasil kurasi tim juri independen, terpilih tujuh pemenang best prototype.
Pasca Program Wirausaha Merdeka, Universitas Prasetiya Mulya siap mengawal kelompok bisnis hingga pengurusan paten, merk, hak kekayaan intelektual (HAKI), serta mendorong seluruh kelompok bisnis untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
(mdk/tsr)