Keren, Mahasiswi Kedokteran Hewan Usia 20 Tahun jadi Wisudawan Termuda UGM
Padahal rata-rata lulusan program sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.
Mahasiswa prodi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan bernama Mia Yunita dinobatkan menjadi wisudawan termuda UGM pada periode Agustus 2024. Mia menjadi wisudawan UGM saat berusia 20 tahun 1 bulan 9 hari.
Usia wisuda Mia ini berada di bawah usia rata-rata wisudawan UGM selama ini. Usia rata-rata lulusan program sarjana adalah 22 tahun 6 bulan 15 hari.
Mia mengatakan dirinya merasa bangga bisa menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu. Mia menempuh pendidikan di UGM dengan kurun waktu 4 tahun.
Mia mengaku tak menyangka bisa meraih predikat wisudawan termuda UGM pada periode Agustus 2024. Mia menerangkan bahwa dirinya bisa menjadi wisudawan termuda karena saat masuk kuliah di UGM dirinya baru berusia 16 tahun.
Masuk kuliah di usia 16 tahun bukanlah hal yang mudah bagi Mia. Di awal perkuliahan, Mia sempat merasa minder karena merasa belum seharusnya berada di tahap kuliah.
“Aku sempat inferior, apalagi setelah mengetahui diterima di FKH UGM, banyak orang yang berekspektasi tinggi. Banyak yang menganggap aku sepintar itu,” ujar Mia dalam keterangannya, Selasa (10/9).
Menjalani studi di FKH UGM dengan usia lebih muda dibandingkan teman-temannya yang lain tak membuat Mia kesulitan. Mia menerangkan sejak SMP, dirinya sudah terbiasa mengerjakan tugas, ujian, dan pekerjaan rumah yang padat.
Selain itu, masa SMA Mia hanya ditempuh dalam kurun 2 tahun karena dirinya bergabung dalam kelas akselerasi. Hal itu membuatnya terbiasa dan tidak kaget dengan tugas-tugas kuliah di UGM.
“Saya tidak keberatan ketika harus menghabiskan banyak waktu untuk menyusun laporan praktikum sambil mencari materi lain yang belum diajarkan. Sehingga saya bisa belajar lebih dalam tentang bidang yang saya tekuni,” terang Mia.
Mia menambahkan dirinya punya eknik belajar tersendiri agar bisa fokus dengan hal-hal yang ia sedang kerjakan. Ia menggunakan teknik Pomodoro.
Teknik Podomoro adalah cara belajar atau mengerjakan sesuatu selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit. Teknik ini ia lakukan secara berulang sampai 3 jam. Selain itu, lingkungan dan suasana yang nyaman sangat penting untuk meningkatkan fokus belajar.
“Sebelum belajar, saya merapikan meja belajar, mengatur suhu ruangan, menyiapkan cemilan, dan menjauhkan ponsel dari meja agar tidak mudah terdistraksi,” katanya.
Mia tak hanya punya keunggulan di bidang akademik saja namun dirinya juga aktif dalam organisasi mahasiswa ataupun kepanitiaan acara mahasiswa.
Mia sempat menjadi mentor mahasiswa baru di Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Vetebrae UGM 2021.
Mia juga tergabung sebagai Liaison Officer di acara Musyawarah Kerja Nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) di UGM.
Soal ia bisa lulus kuliah tepat waktu 4 tahun, Mia memberikan tips tentang cara belajar yang efektif dengan metode menghafal. Sejak kuliah, ia mulai menghafal dengan cara meninjau ulang catatan senior atau materi yang diberikan oleh dosen.
Setelah itu, barulah Mia menggarisbawahi unsur-unsur terpenting dari materi tersebut untuk kemudian dihafalkan.
“Keingintahuan adalah hal penting untuk mempertahankan semangat berkuliah. Dengan itu, mahasiswa dapat menggali ilmu sebanyak-banyaknya,” tutup Mia.