Raja-raja kopi Melbourne sambangi Jakarta
Para raja kopi asal Melbourne, Australia siap "mengendalikan" Jakarta dengan menghadirkan empat barista terbaik.
Mulai 11 hingga 17 September, para raja kopi asal Melbourne, Australia siap "mengendalikan" Jakarta dengan menghadirkan empat barista terbaik dan siap memainkan mesin kopi espresso di jantung Jakarta, Common Grounds, Citywalk Sudirman.
Para barista tersebut berasal dari kafe di Melbourne antara lain; Direktur Kopi St Ali. Matt Perger, yang telah meraih banyak penghargaan; Lachlan Ward, Juara Pertama Australian Brewer’s Champion 2013; Ben Morrow, Latte Art Cowboy dari Australia; dan Jamie Thomson, Kepala Barista St Ali yang juga Juara Kedua Australian Brewers Cup 2013. Mereka juga nantinya akan ditemani oleh pemiliki kafe ST.
ALi sendiri, Salvatore Malatesta. Kopi sudah menjadi bagian dari jiwa Melbourne. Istilah cold drips, aero-press, dan cupping kini telah menjadi kata-kata yang menyatu dan digunakan dalam bahasa keseharian di sana. Kisah cinta yang panjang dan penuh warna ini dimulai sejak pertama kali mesin espresso Melbourne hadir sekitar 1950-an.
Kini, hasrat akan biji kopi di banyak kafe dan kedai-kedai khusus kopi semakin tinggi berkat pertumbuhan roasters spesialis dan café multi-roaster “third wave” yang menyajikan kopi dengan kualitas yang tinggi dan menganggapnya tidak hanya seperti komoditas dagang biasa, namun dengan perlakuan khusus layaknya anggur/wine.
Salah satu kafe yang paling terkenal dan digemari adalah ST. ALi, yang berkontribusi terhadap perkembangan kopi "third wave" di Melbourne dengan mengutamakan biji kopi berkualitas tinggi dan metode penyajian kopi yang unik. Jakarta merupakan salah satu destinasi dari tur internasional barista Melbourne ini untuk memperkenalkan pengetahuan, wawasan, keahlian, dan semangat kehidupan dari kota kelahiran mereka, Melbourne, ke seluruh dunia.
Salvatore mengatakan, "Melbourne merupakan salah satu tempat di dunia dengan budaya kafe dan kopi paling berkembang. Tidak hanya dari kualitas pembuatan, pemanggangan, penyeduhan, dan metode serta para barista, tetapi juga bisa dilihat dari kafe-kafe yang terus berkembang dengan keunikan dan nilai seni dari tiap tempat untuk memenuhi obsesi Melbourne akan kopi yang kian meningkat."
"Tur internasional kami membantu agar masyarakat memahami apa yang membuat Melbourne berbeda sehingga kota kami ini begitu istimewa." Selama satu minggu kehadiran barista Melbourne itu, para pemulia kopi dapat mengikuti sesi Master Class eksklusif yang sengaja disiapkan oleh tim ST. ALi. Peserta akan mendapatkan wawasan yang lebih luas dengan adanya workshop espresso dan kelas seni latte atau menghadiri sesi kuliah tentang ilmu perkopian.
Common Grounds akan menjadi tuan rumah sesi ini di Jakarta. Common Grounds adalah lokasi menikmati kopi yang memang hadir untuk menghadirkan pengalaman menyeduh kopi dan brunch terbaik, dengan menu sarapan pilihan yang dapat dipesan kapan pun ditemani kopi yang diseduh secara khusus.
"Senang sekali dapat menjadi tuan rumah untuk tur ST. ALi ke Jakarta yang akan menampilkan karakter khusus kafe dengan menyajikan berbagai macam jenis kopi pilihan dari seluruh dunia kepada pecinta kopi di Indonesia. Kami memahami bahwa masyarakat Australia, terutama Melbourne, sangat mengapresiasi kopi mereka sehingga mereka benar-benar mengetahui pilihan mereka ketika menikmati kopi. Kami ingin memperkenalkan budaya seperti ini ke Indonesia," kata Aston Utan, pemilik dan pendiri Common Grounds.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake menjaga tradisi "Kopi Kuli"? Buka dari jam 06.00 WIB sampai 00.30 WIB, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin eksplor tentang kopi dan teh yang ada di Belitung. Warung Kopi Ake turut menjaga tradisi "Kopi Kuli" yang menjadi budaya ngopi bagi penambang timah Tiongkok pada zaman kolonial.
-
Kapan Festival Sekerat dilaksanakan? “Kita ingin Festival Sekerat ini menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap tahun. Tentu saja dari tahun ke tahun akan semakin meriah,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.
-
Kapan Festival Tabot dilakukan? Acara ini akan dilaksanakan setiap tahun baru 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam.
-
Kenapa Festival Sepekan Tamansuruh diselenggarakan? "Tamansuruh dikenal dengan lokasinya yang sangat sejuk, berada di kaki Ijen. Di sana juga dikenal dengan Agro Wisata Tamansuruh yang sangat asri. Festival ini untuk mengangkat kekayaan wisata dan tradisi Desa Tamansuruh ini," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (17/7/2023).
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
Sebelum sampai di Jakarta, ST. ALi telah menjalani turnya ke Seoul, London dan Milan. Tur ST. ALi di Jakarta merupakan salah satu acara tentang kopi yang paling ditunggu-tunggu di Indonesia. Kapan lagi Anda memiliki kesempatan mendapat pengetahuan yang datang langsung dari ibukota kopi seperti Melbourne?