Rumah ini berdiri tepat di tengah aliran sungai
Rumah yang berada tepat di tengah Sungai Drina di Serbia ini telah menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Rumah yang berada tepat di tengah Sungai Drina di Serbia ini telah menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia, setelah foto rumah itu diterbitkan dalam majalah National Geographic edisi bulan Agustus tahun lalu.
Rumah kecil itu berdiri di atas sebuah batu besar, yang terletak tepat di tengah Sungai Drina, dekat kota Bajina Basta, Serbia. Kota ini terletak di lembah Sungai Drina di tepi timur Tara National Park.
Sebagaimana dilansir amusingplanet, keindahan rumah itu berhasil diabadikan oleh seorang fotografer Hungaria, Irene Becker, pada bulan Agustus tahun lalu. Hasil jepretannya pun langsung menjadi meme di internet. Usut punya usut, ternyata rumah unik itu telah berdiri selama lebih dari 40 tahun di tengah sungai.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Dimana letak Pulau Lombok yang memiliki banyak tempat wisata pantai? Berada di antara Laut Bali dan Samudera Hindia membuat Pulau Lombok memiliki banyak lokasi wisata indah seperti pantai.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Di mana Desa Wisata Selamanik berada? Desa Wisata Selamanik di Kabupaten Ciamis, sebagai 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Rumah yang dibangun pada tahun 1968 itu ternyata didirikan oleh sekelompok anak muda yang ingin memiliki tempat untuk berjemur. Setahun kemudian, anak-anak itu mulai memasang atap dan dinding di atas bangunan yang mereka dirikan di atas batu besar tersebut.
Mereka menggunakan perahu dan kayak untuk mengangkut semua bahan yang diperlukan. Rumah tersebut hampir saja hancur beberapa kali ketika terjadi banjir, namun untungnya masih selamat.
(mdk/des)