STP NHI Bandung Bersih-bersih di Sungai Citarum
“Sungai Citarum adalah Icon Jawa Barat. Khususnya dalam mengembalikan kondisi alam, lingkungan dan masyarakat yang asri, sejuk dan alami. Apa yang dilakukan STP NHI Bandung, sesuai instruksi Menpar. Yaitu untuk hadir dan berbuat untuk Citarum Bersih,” papar Faisal, Senin (30/9).
Ada banyak cara untuk merayakan World Tourism Day 2019. Diantaranya dengan bersih-bersih menjaga destinasi. Kegiatan inilah yang dilakukan STP NHI Bandung. Kampus pariwisata ini melakukan bersih-bersih di Sungai Citarum.
Aksi bersih-bersih tersebut dilakukan Jumat (27/9) lalu. Bentuk kegiatannya adalah Karya Bakti dan penanaman pohon. Para civitas akademika ini juga memberikan sumbangan peralatan kebersihan. Untuk urusan ini, STP NHI Bandung bekerjasama dengan Kodam Silwangi dan Citarum Institute. Pelaksanaan kegiatan WTD 2019 difokuskan di Sektor 7.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
Menurut Direktur STP NHI Bandung, Faisal, ada alasan mengapa kegiatan bersih-bersih difokuskan di Sungai Citarum.
“Sungai Citarum adalah Icon Jawa Barat. Khususnya dalam mengembalikan kondisi alam, lingkungan dan masyarakat yang asri, sejuk dan alami. Apa yang dilakukan STP NHI Bandung, sesuai instruksi Menpar. Yaitu untuk hadir dan berbuat untuk Citarum Bersih,” papar Faisal, Senin (30/9).
Ditambahkannya, kegiatan ini juga sebagai Implementasi dari nilai-nilai Sustainable Tourism. Atau, wisata berkelanjutan.
Total jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah 393 orang. Terdiri dari unsur STP NHI Bandung, Institusi Pendidikan Pariwisata lain, Satgas TNI Kodam Siliwangi sektor 7 dan masyarakat Desa Sidomukti Rancamanyar.
©2019 Merdeka.com
“Ada Institusi Pendidikan Pariwisata lain yang berpartisipasi dalam kegiatan WTD 2019. Mereka berasal dari Politeknik Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, STIEPAR -YAPARI, dan Akpar NHI,” sambung Faisal lagi.
Dari hasil bersih-bersih itu, sampah plastik yang terkumpul berjumlah 37 kantong besar dengan panjang bantaran sungai 5 Kilometer.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, kegiatan yang dilakukan STP NHI Bandung sangat positif.
“Apalagi yang mereka lakukan bukan hanya bersih-bersih. Mereka juga melakukan penghijauan dan menjaga lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan penanaman 100 pohon buah-buahan produktif di sepanjang bantaran sungai,” papar Giri Adnyani.
Apalagi dilakukan pemberian bantuan peralatan. Berupa cangkul, Sapu, Rompi, Topi dan peralatan lainnya dalam mendukung komunitas bersih Citarum.
Apresiasi juga diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, langkah yang dilakukan STP NHI Bandung patut ditiru pihak lain.
“STP NHI Bandung adalah bagian dari sektor pariwisata Tanah Air. Mereka mampu memaksimalkan momen World Tourism Day 2019 dengan sangat baik. Kepedulian ini harus mendapat dukungan. Sukses buat STP NHI Bandung,” papar Menteri lulusan Telematika di University of Surrey Inggris itu.
(mdk/paw)