Tak Perlu Malu, Sederet Selebriti Dunia Ini Turut Buka Suara Soal Isu Kesehatan Mental, Jangan Ragu untuk Bercerita
Selebriti top dunia angkat bicara tentang kesehatan mental.
Kesehatan mental sering kali dipandang sebelah mata dan distigmatisasi, padahal lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia terpengaruh olehnya. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan mental — termasuk depresi, kecemasan, hingga gangguan neurologis seperti spektrum autisme, epilepsi, dan skizofrenia — mempengaruhi sekitar satu dari empat orang di dunia pada satu titik dalam hidup mereka. Itu berarti hampir 2 miliar orang atau sekitar 1.750.000.000 individu.
Mereka yang mengalami gangguan mental bukan hanya individu biasa, tetapi juga mencakup sosok-sosok yang kita kenal: ibu, ayah, saudara, teman, rekan kerja, bahkan para pemimpin dunia, musisi, selebriti, dan seniman.
- 9 Cara Meraih Kebahagiaan dan Kesehatan Mental bagi Ibu Berusia 30-an
- 7 Manfaat Sinar Matahari bagi Kesehatan Mental, Cocok untuk yang Lagi Kesedihan
- Bersyukur Bisa Beri Manfaat Kesehatan Mental, Begini Cara Melakukannya Secara Tepat
- Masalah Kesehatan Mental yang Bisa Muncul Secara Tiba-Tiba Tanpa Gejala Sebelumnya
Ketika tokoh publik berani berbicara tentang kesehatan mental, hal ini membantu mengurangi stigma yang melekat dan menginspirasi dunia untuk lebih peduli serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan, pendidikan berkualitas, dan pengurangan kesenjangan sosial.
Demi Lovato
Penyanyi pop dan duta Kesehatan Mental Global Citizen, Demi Lovato, pernah menyampaikan, “Gangguan mental tidak mengenal diskriminasi. Gangguan ini memengaruhi semua usia, ras, gender, agama, dan status ekonomi. Gangguan ini juga tidak membedakan antara Republikan dan Demokrat... Kesehatan mental penting dan harus ditanggapi dengan serius.”
Brendon Urie
Mantan frontman Panic! At The Disco, Brendon Urie, mengungkapkan bahwa ia mengalami serangan kecemasan yang parah di situasi tertentu, seperti berada di toko grosir atau lift yang penuh sesak. "Di permukaan, orang mungkin tidak tahu, tetapi di dalam, rasa sakitnya sulit dijelaskan," katanya dalam wawancara dengan Kerrang pada 2016.
Ed Sheeran
Ed Sheeran adalah salah satu musisi yang berani berbicara tentang perjuangan pribadinya terkait kesehatan mental. Dalam dokumenter empat episode berjudul Ed Sheeran: The Sum of It All yang dirilis di Disney+, ia menceritakan kesedihan mendalam akibat kehilangan sahabatnya, Jamal Edwards, serta tantangan menghadapi diagnosis kanker istrinya, Cherry Seaborn, saat sedang mengandung putri mereka, Jupiter.
"Yang luar biasa dari dokumenter ini adalah temanya, yang bisa dirasakan oleh semua orang," kata Sheeran di acara pemutaran perdana di New York City. Pengalaman tersebut juga dituangkan dalam albumnya Subtract, dengan lagu "Borderline" yang mengisahkan tentang pikiran-pikiran bunuh diri yang pernah dialaminya.
Lewis Capaldi
Penyanyi asal Skotlandia, Lewis Capaldi, juga berbagi kisah pribadinya mengenai kecemasan dan sindrom Tourette dalam dokumenter How I'm Feeling Now di Netflix. Film tersebut menunjukkan perjalanan Capaldi menjalani terapi fisik dan berbicara tentang bagaimana pengobatan mempengaruhi hidupnya. Album keduanya, Broken By Desire To Be Heavenly Sent, yang dirilis pada Mei 2023, menampilkan lirik-lirik yang mencerminkan perjuangan dan kerentanannya.
Capaldi mengakui bahwa membuka diri dalam musik dan dokumenter bukanlah hal yang mudah, tetapi ia berharap dapat membantu orang lain yang menghadapi masalah serupa. "Jika orang melihat hal-hal yang sesuai dengan apa yang terjadi dalam hidup mereka, maka semua ini layak dilakukan," ujarnya.
Billie Eilish
Billie Eilish telah lama dikenal karena lirik-lirik musiknya yang jujur dan emosional. Ia berbicara tentang masalah dismorfia tubuh, depresi, dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri dalam lagu-lagunya, serta dalam wawancara. "Mengakui bahwa kamu butuh bantuan bukan berarti kamu lemah," katanya dalam video kampanye Ad Council's Seize The Awkward pada 2019. Ia juga mengungkapkan bahwa lagunya digunakan oleh banyak penggemar sebagai "pelukan" dalam saat-saat sulit.
Selena Gomez
Sebagai salah satu selebriti dengan jumlah pengikut terbanyak di media sosial, Selena Gomez menggunakan platformnya untuk membicarakan kesehatan mental. Pada 2022, ia meluncurkan Wondermind, startup yang fokus pada kebugaran mental. Di tahun yang sama, ia merilis dokumenter Selena Gomez: My Mind and Me di Apple TV+ yang mendokumentasikan perjalanan panjangnya menghadapi depresi dan gangguan bipolar."Karena platform yang saya miliki, rasanya seperti saya mengorbankan diri sedikit untuk tujuan yang lebih besar," kata Gomez dalam wawancara dengan Rolling Stone.
Shawn Mendes
Shawn Mendes pertama kali mengungkapkan perjuangannya melawan kecemasan dalam lagu hit "In My Blood" yang dinominasikan Grammy pada 2019. Pada 2022, ia membuat keputusan besar untuk menunda tur demi memprioritaskan kesehatannya. Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, ia menyebut bahwa proses tersebut melibatkan banyak terapi dan pencarian pemahaman atas perasaannya.
"Ini adalah proses yang sangat sulit," ujar Mendes. "Tapi tahun terakhir ini menjadi masa penyembuhan paling indah dan mengubah hidup saya."
Berbicara tentang kesehatan mental tidak hanya membantu para musisi ini dalam menghadapi tantangan pribadi mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi penggemar dan masyarakat luas. Dengan keterbukaan mereka, artis-artis seperti Ed Sheeran, Selena Gomez, Billie Eilish, dan lainnya menunjukkan bahwa kesehatan mental adalah isu universal yang dapat dirasakan oleh semua orang, terlepas dari status atau ketenaran.
Keberanian mereka berbagi pengalaman menjadi pengingat penting bahwa meminta bantuan adalah tindakan yang kuat dan berarti. Melalui musik, dokumenter, dan wawancara, para musisi ini tidak hanya membagikan cerita mereka, tetapi juga menciptakan ruang di mana orang lain merasa didukung, dimengerti, dan termotivasi untuk mengutamakan kesehatan mental mereka.