Tren Looksmaxxing Antara Kekinian dan Bahaya yang Mengintai
Transformasi radikal terpampang di layar, mulai dari perubahan sederhana seperti potongan rambut atau make-up hingga operasi plastik yang kompleks.
Mengubah penampilan untuk mendapatkan validasi atau pengakuan dari masyarakat bukanlah hal baru. Dalam era media sosial, terutama di TikTok, tren mengubah penampilan mencapai tingkat baru dengan tagar #looksmaxxing yang digunakan oleh 1,9 miliar pengguna TikTok.
Tren Looksmaxxing Antara Kekinian dan Bahaya yang Mengintai
Transformasi radikal terpampang di layar, mulai dari perubahan sederhana seperti potongan rambut atau make-up hingga operasi plastik yang kompleks.
Mengapa Sekarang?
Dilansir dari Body+Soul pada 24 Oktober 2023, Looksmaxxing adalah upaya tertinggi untuk memaksimalkan penampilan, seringkali dengan tujuan mendapatkan pasangan atau validasi sosial.
-
Siapa yang melakukan transformasi gaya makeup? Mahalini terlihat cantik dengan makeup oranye lembut, winged eyeliner tipis untuk mempertajam mata, dan gaya rambut sleek yang sempurna.
-
Bagaimana transformasi penampilan Dewi Perssik? Dewi Perssik, pedangdut asal Jember, Jatim, dulu SMA pakai hijab. Setelah lulus, nyanyi di panggung demi panggung, akhirnya jadi pedangdut top Indo!
-
Bagaimana transformasi penampilan Si Eneng? Nah, itu tadi deretan potret terbaru Jessica Anastasya, yang kini sudah berumah tangga dan memutuskan untuk mengenakan hijab.
-
Transformasi apa yang dialami para selebriti di konteks ini? Nah, itulah potret selebriti yang berhasil menurunkan berat badannya.
-
Apa perubahan yang Mayang lakukan untuk penampilannya? Keren banget! Dua Kali Operasi Hidung Mayang sudah operasi hidung dua kali.
-
Apa transformasi yang terlihat dalam penampilan Syifa Hadju? Seiring bertambahnya usia, Syifa juga mengubah gayanya sehingga tampak lebih dewasa.
Namun, di balik tren ini, terdapat potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Tren ini tidak terbatas pada satu gender, melibatkan baik pria maupun wanita yang mencari cara untuk meningkatkan penampilan mereka.
Softmaxxing vs Hardmaxxing
TikTok sebagai platform populer menyajikan berbagai konten terkait penampilan, termasuk tren "softmaxxing" dan "hardmaxxing." Softmaxxing melibatkan perubahan kecil seperti makeup, gaya rambut, dan pilihan pakaian.
Meskipun terlihat tidak berbahaya, produk dan teknik kecantikan dapat menciptakan ketidakpuasan diri dan standar kecantikan yang tinggi, berpotensi memicu gangguan dismorfik tubuh.
Di sisi lain, hardmaxxing melibatkan perubahan ekstrem dan seringkali permanen, seperti operasi plastik invasif.
Dr. Paul Coceancig, seorang ahli bedah terkemuka, mengingatkan akan risiko jangka panjang dan bahaya yang terkait dengan prosedur-prosedur ini.
Bahkan, ada kecenderungan beberapa orang untuk mencoba melakukan operasi sendiri, yang dapat berakibat fatal.
Tekanan dari media sosial dan keinginan untuk mendapatkan validasi online dapat mendorong seseorang ke keputusan yang mungkin menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
- Tanpa Makeup & Berpakaian Sederhana, Potret Istri Jenderal Main Bareng Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki
- Dapatkan Wajah Kencang dan Ttirus dengan Cepat Melalui Panduan Makeup yang Efektif
- Bebaskan Diri dari Makeup Luntur dengan Rahasia Ampuh untuk Pengguna Kacamata
- 15 Transformasi Makeup Para Artis Sebelum dan Sesudah Terkenal, Syahrini Paling Menonjol
Tekanan Media Sosial dan Validasi Online
Kutipannya menegaskan, "Ketika seseorang memutuskan untuk melakukan operasi atau perubahan drastis pada diri mereka berdasarkan tren, ada risiko emosional dan fisik yang terlibat."
Standar Kecantikan Gen Z
Generasi Z, terutama yang aktif di media sosial, cenderung menciptakan standar kecantikan yang terinspirasi oleh tren di platform seperti Instagram dan TikTok.
Informasi yang disajikan di media sosial tidak selalu akurat, menciptakan tekanan tambahan pada generasi muda untuk mencapai standar kecantikan yang mungkin tidak realistis.
Dr. Coceancig menekankan tanggung jawab para profesional medis untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Dia menyatakan, "Generasi sebelumnya datang dengan harapan untuk mengembalikan penampilan alami mereka, sedangkan generasi Z cenderung memodifikasi penampilan mereka guna mencapai standar kecantikan tertentu yang terinspirasi oleh media sosial."
Tren Looksmaxxing yang mencuat di era digital membawa dampak positif dan bahaya. Softmaxxing dan hardmaxxing menawarkan pilihan perubahan penampilan, namun harus diwaspadai risikonya.