Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Ini perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Masa kecilnya dihabiskan di tengah keprihatinan. Siapa sangka kemudian karir militernya sangat bersinar hingga jadi jenderal.
Kecil Cari Uang Menyemir Sepatu Tentara, Ternyata Nasibnya Jadi Jenderal Bintang Empat
Aneka pekerjan dilakoninya di waktu kecil untuk membantu orang tua.
Mulai berjualan air di stasiun kereta, menjual rokok eceran, hingga menjadi pesuruh di markas militer.
Ini kisah perjuangan Jenderal legendaris TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Saat remaja, Try Sutrisno menjadi pesuruh di markas militer TNI di Purwoasri, Kediri.
Sebutannya tobang, tugasnya bantu-bantu di barak. Mulai dari mencuci piring, mengangkut barang, mengelap senjata hingga menyemir sepatu.
Try Muda Tidak Malu Mengerjakan itu Semua
Di hatinya mulai muncul keinginan menjadi seorang prajurit TNI.
Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Sayangnya dia sempat dinyatakan tidak lulus.
Postur tubuh Try dinyatakan tidak lolos. Ini karena Try punya hobi mengangkat beban.
Try sudah pasrah tidak bisa menjadi seorang perwira militer. Namun nasib baik ternyata berpihak padanya.
Setelah dinyatakan tidak lulus, tiba-tiba Try menerima surat dari Direktur Zeni AD, Brigadir Jenderal GPH Djatikusumo.
Surat dari Brigjen Djatikusumo itu Menggembirakan Hati Try
Isinya, Try dipanggil kembali untuk melakukan tes psikologi susulan.
Ini merupakan peristiwa langka. Biasanya jika calon sudah dinyatakan gugur, tidak akan menerima surat panggilan.
Akan tetapi Brigjen Djatikusumo punya penilaian tersendiri pada sosok Try.
Try kembali mengikuti tes. Hasilnya baik. Dia dinyatakan lulus dan berhak menempuh pendidikan di Atekad Bandung.
Dia lulus tahun 1959 dan dilantik menjadi perwira zeni dengan pangkat Letnan Dua.
- Niat Mencari Nafkah di Pabrik Sepatu, 80 Pencari Kerja Malah Kena Tipu Calo sampai Rp300 Juta
- Viral Beli Sepatu Seharga Rp10 Juta tapi Harus Bayar Bea Masuk Rp31 Juta, Dirjen Bea Cukai Beri Penjelasan Begini
- Belanja di Pasar Loak Jatinegara, Ada Aneka Sepatu Harga Ratusan Ribu tapi Kualitas Jutaan Rupiah
- Penjual Sepatu Asal Bogor yang Tembus Ekspor Ini Raih Shopee Super Awards 2023!
Karir Try Terbilang Moncer, Tahun 1974 Dia Menjadi Ajudan Presiden Soeharto
Soeharto rupanya merasa cocok dengan perwira tersebut. Try sempat ditahan beberapa kali sebelum Soeharto rela melepasnya sebagai ajudan.
Dari Sana Karir Try Melesat Cepat
Dia menjadi Kepala Staf Kodam Udayana, lalu Panglima Kodam Sriwijaya.
Try kemudian menjadi Pangdam Jaya. Wakil Kasad, dan kemudian Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal Rudini.
Dia menjadi Kasad ke-15 dan dilantik tahun 1986 dengan pangkat jenderal bintang empat.
Bocah yang dulu menyemir sepatu tentara itu akhirnya diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Dia kemudian menjadi wakil Presiden RI mendampingi Soeharto.