Kesederhanaan Kiai Ali Mansur, Pencipta Selawat Badar Dikenal Dunia Internasional
Selawat Badar merupakan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang gugur dalam Perang Badar. Selawat ini sangat familier di kalangan masyarakat muslim Indonesia hingga luar negeri. Penciptanya, Kiai Ali Mansur dikenal sebagai sosok yang hidup sederhana.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan pada KH Ali Mansur Siddiq, pencipta Selawat Badar, Jumat (4/9/2021).
Sebagai informasi, Selawat Badar merupakan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang gugur dalam Perang Badar.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Muhammad Noer menjadi Gubernur Jawa Timur? Gubernur Dua Periode Mohammad Noer menjadi orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama dua periode. Ia menjabat sepuluh tahun dari tahun 1967 hingga 1976.Selama memimpin, Mohammad Noer menekankan pada sikap gotong-royong antara pemerintah dengan masyarakat. Ia juga fokus membangun ekonomi di daerah terisolasi. Mohammad Noer dikenal lebih sering keliling kota/kabupaten untuk bertatap muka langsung dengan rakyatnya.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Dimanakah aliran Buddha Jawi Wisnu masih dianut di Jawa Timur? Kini, di Jawa Timur, aliran Budda Jawi Wisnu hanya dianut oleh umat di daerah Alas Purwo, Banyuwangi.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Bagaimana Umat Islam di Jawa Timur merespon Agresi Militer Belanda? Para ulama setempat sudah mendeteksi adanya serangan susulan dari pihak Belanda saat bulan puasa.Mereka pun menggelar musyawarah di Pamekasan dan menyatakan perang dengan Jihad fi Sabilillah untuk mempertahankan kedaulatan negara.
“Apresiasi dari Pemprov Jawa Timur ini sebagai bentuk pengakuan dan kehadiran negara di ranah kebudayaan dan perjuangan keagamaan-kebangsaan,” ungkap Khofifah, mengutip dari laman resmi One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jatim (5/9).
Reputasi Internasional
©2021 Merdeka.com/opop.jatimprov.go.id
Selain pencipta Selawat Badar, Kiai Ali Mansur Siddiq juga merupakan tokoh perjuangan bangsa. Ia merupakan konstituante dapil XV dari Partai Nahdlatul Ulama (NU), serta tokoh penggerak NU dan pesantren.
Menurut Khofifah, Kiai Ali Mansur telah memberikan kontribusinya pada Jawa Timur dan Indonesia. Pasalnya, karya masterpiece-nya Selawat Badar memiliki reputasi internasional.
Tokoh Populer
Pada pertengahan tahun 1950-an, sosok Kiai Ali Mansur dikenal luas oleh masyarakat Muslim di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA). Ia juga menjadi Ketua Konsul NU Provinsi Sunda Kecil yang berkedudukan di Kota Singaraja.
Kiai Mansur pindah ke Bali pada tahun 1954. Sebelumnya, ia bertugas sebagai Kepala KUA di Kecamatan Sumba. Ia dikenal aktif menemui tokoh-tokoh agama dan melakukan konsolidasi organisasi NU hingga ke desa-desa, seperti dilansir akun Instagram NU Online, Minggu (12/9).
Selanjutnya, pada tahun 1963, Kiai Ali Mansur pindah tugas ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saat itulah, Selawat Badar perlahan-lahan tersebar dan dikenal masyarakat Muslim dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri.