Kolonel TNI Jagoan Perang & Disegani Anak Buah, Soal Rokok Takut Ketahuan Ibu
Soal keberanian di medan tempur tak ada yang meragukan sang kolonel. Di hadapan Ibu, beda cerita.
Soal keberanian di medan tempur tak ada yang meragukannya. Di hadapan Ibu, beda cerita.
Kolonel TNI Jagoan Perang & Disegani Anak Buah, Soal Rokok Takut Ketahuan Ibu
Kolonel Alex Kawilarang dikenal sebagai pendiri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Sosoknya dikenal berani di medan tempur. Kawilarang bertempur mulai dari Agresi Militer Belanda, hingga menumpas pemberontakan RMS di Ambon.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Sosoknya dikenal dekat dengan anak buah. Banyak pasukannya yang menaruh hormat padanya.
Kawilarang tak segan turun langsung memimpin anak buahnya patroli keluar masuk hutan, seperti saat memburu Kartosuwiryo di Jawa Barat.
Tak cuma berani dan jagoan perang, Kawilarang juga dikenal dekat dengan ibunya, Nelly Betsy Mogot.
Sahabat Kawilarang, Letnan Jenderal (Purn) Rais Abin punya cerita menarik soal Kawilarang dan ibunya.
Soal Rokok, Kawilarang Takut Ketahuan Ibu
Sekitar tahun 1950an, Kolonel Kawilarang menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium VII di Makassar. Ajudannya adalah Letnan M Jusuf.
Suatu hari Rais Abin dan M Jusuf kebetulan menginap di rumah Kawilarang. Kedua perwira muda TNI ini merokok di dalam kamar.
Keesokan harinya, Kawilarang mengecek kamar mereka. Dia langsung mewanti-wanti Jusuf dan Rais Abin soal rokok.
Rupanya sang ibu akan datang berkunjung.
"Jangan ada asbak, mami akan datang," pesan Kawilarang.
Ibunda Kawilarang tidak menyukai rokok. Sang kolonel pun menyuruh jangan sampai ada bekas rokok di kamar.
Soal rokok tadi merupakan bentuk kepatuhan dan rasa hormat Kawilarang terhadap ibunya.
"Terhadap ibunya, kami lihat ia hampir seperti anak kecil," kenang Rais Abin dalam biografinya Catatan Rais Abin, Mission Accomplished.
- Kolonel TNI Terang-terangan Bilang Mantan Panglima Sombong, ini Sebabnya
- Sosok Gagah Serda Wahyu, Pengawal Pribadi Sejak Jenderal TNI Dudung Masih Pangkat Kolonel
- Sosok Kolonel TNI Tenangkan Tunangan Pemuda Aceh Tak Kuat Tahan Tangis di Pomdam Jaya
- Kolonel TNI Berkali-Kali Ditahan Soeharto Saat Mau Pindah Tugas, Tak Disangka Jadi Wapres
Kawilarang Sosok yang Dicintai Anak Buah di Mana pun Dia Bertugas
Rais Abin sendiri menilai Kawilarang adalah perwira militer yang baik.
Mantan ajudan Kawilarang, M Jusuf, kelak menjadi Jenderal dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Jusuf banyak belajar soal kedekatan dengan prajurit dari Kawilarang.
"Kawilarang sangat dicintai prajuritnya. Dia sangat memuja dan menyegani ibunya," kata Rais Abin.
Dalam biografinya untuk Sang merah putih, Kawilarang menuliskan kehidupan keluarganya sangat berat di era pendudukan Jepang.
Saat itu ayahnya yang seorang perwira militer KNIL ditahan Jepang dan tewas karena kapalnya kena torpedo.
Kawilarang sendiri pernah beberapa kali ditangkap dan disiksa oleh tentara Jepang.
Dia terpaksa harus lari dan meninggalkan ibunya di Bandung.
Berbagai penderitaan ini yang membuat Kawilarang sangat menyayangi ibunya.