Misteri Satu Makam Dengan 2 Nama di Kuburan Belanda Kebun Raya Bogor
Makam ini sudah berusia 200 tahun. Seperti apa kisahnya?
Makam-makam di Kebun Raya Bogor sudah berusia ratusan tahun. Ada satu nisan yang menarik perhatian.
Misteri Satu Makam Dengan 2 Nama di Kuburan Belanda Kebun Raya Bogor
Ada 42 Makam Kuno di Kebun Raya Bogor
Dari jumlah itu, hanya 38 yang bisa dikenali. Sementara sisanya sudah tak bisa dibaca lagi.
Makam tertua di sini berdiri sejak 1784. Bahkan lebih tua dari Kebun Raya yang didirikan Belanda tahun 1817.
-
Apa saja yang bisa dilakukan di Kebun Raya Bogor? Kebun Raya Bogor yang terletak di pusat Kota bogor, bisa menjadi salah satu pilihan untuk berlibur bersama keluarga. Kebun konservasi yang merupakan peninggalan sejarah Belanda ini cocok menjadi pilihan liburan bersama keluarga, karena selain sebagai tempat rekreasi disini pengunjung juga dapat belajar mengenal berbagai jenis tumbuhan.
-
Bagaimana cara menikmati liburan di Kebun Raya Bogor? Di momen libur Nataru, Anda bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dengan melakukan berbagai kegiatan di tempat ini.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Kebun Raya Bogor? Di kebun Raya Bogor, pengunjung dapat menikmati udara segar nan sejuk sembari mengamati beragam jenis flora yang ada. Bukan hanya itu, pengunjung juga menambah edukasi khususnya soal jenis flora.
-
Kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor? Kebun Raya Bogor buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00.
-
Kapan harga tiket masuk Kebun Raya Bogor lebih mahal? Sedangkan untuk akhir pekan dan libur nasiunal tiket berubah menjadi Rp25.500 per orang.
-
Dimana letak Kebun Raya Kuningan? Bila tertarik, Anda bisa berkunjung ke Desa Padabeunghar, Persawahan, Kuningan, Jawa Barat.
Makam Belanda di KRB Diisi Oleh Para Tokoh Penting di Masa Lalu
Ada gubernur jenderal dan keluarga gubernur jenderal.
Lalu beberapa peneliti anggota Natuurkundige Kommisie voor Netherlands Indie atau Komisi Ilmu Pengetahuan Hindia Belanda.
Termasuk satu nisan yang di dalamnya dimakamkan dua jenazah. Milik siapakah nisan itu?
Kenapa dimakamkan di tempat yang sama? Ini kisahnya.
Makam ini milik Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt
Kuhl adalah ahli zoologi muda dari Jerman. Sementara Van Hasselt adalah ahli Biologi dari Belanda.
Keduanya Adalah Sahabat Baik
Tahun 1820 mereka berlayar ke Jawa untuk bekerja sebagai peneliti.
Kuhl dan Van Hasselt menemukan banyak species baru di wilayah yang sebelumnya belum pernah diteliti.
Keduanya dikenal sebagai pekerja keras. Mereka mengirimkan ribuan sampel tumbuhan dan hewan ke Universitas Leiden.
Karena kelelahan ditambah lagi kondisi iklim tropis yang tidak cocok baginya, Heinrich Kuhl meninggal dunia tahun 1821.
Usianya baru 23 tahun saat itu. Dia baru setahun di Kepulauan Nusantara, namun sudah memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan.
Sepeninggalan sahabatnya, Van Hasselt terus melakukan penelitian.
Namun dua tahun kemudian dia mengalami sakit yang sama dengan Heinrich Kuhl dan meninggal dunia tahun 1823 saat berusia 26 tahun.
- Cermin Perunggu Ditemukan dalam Makam Berusia 2.300 Tahun, Diyakini Milik PSK Yunani
- Genap Berusia 4 Tahun, Ini Potret Terbaru Mika Putra Bungsu Sandra Dewi yang Ganteng & Mirip Banget Sang Papa
- 50 Kuburan Berusia 2.000 Tahun Ini Berisi Tumpukan Perhiasan Mewah, Di Sini Lokasinya
- Miliki Orangtua Kaya Raya, Pria Ini Tinggal Sambil Ternak Entog di Rumah Mewah yang Terbengkalai
Gubernur Jenderal Baron van der Capellen mendirikan monumen di atas makam ini untuk mengenang persahabatan mereka.
Van Hasselt dimakamkan di makam yang sama dengan Kuhl
"Mereka, yang berbagi segalanya ketika masih hidup, juga akan bersama setelah kematian mereka..."
Van Der Cappelen berharap monumen tersebut dijadikan contoh untuk pengabdian, persahabatan dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
Kini setelah 200 tahun, nisan Kuhl dan Van hasselt masih berdiri kokoh di kawasan kebun Raya Bogor.