Sejarah Ojek di Indonesia, Mulanya ‘Ngobyek’
Ojek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Pada Kamis, (29/8) telah terjadi aksi demo oleh sejumlah driver ojek online se-Jabodetabek.
Sebelum maraknya driver ojek online atau dikenal juga ojol seperti yang kita kenal saat ini, ojek telah mengalami transformasi signifikan dari zaman ke zaman.
-
Bagaimana awal mula terbentuknya geng motor di Indonesia? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Dimana motor pertama di Indonesia ditemukan? Pada tahun 1932, bangkai sepeda motor pertama di Hindia Belanda kembali ditemukan. Menurut Abdul Hakim, bagian-bagian kendaraan tersebut tersebar di sudut bengkel milik Potter.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kapan motor pertama tiba di Indonesia? Setelah menunggu satu tahun, akhirnya motor pertama tersebut tiba di Pelabuhan Semarang pada tahun 1893.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
Pada akhir tahun 1960-an, kondisi ekonomi masyarakat sangat sulit, sehingga banyak orang tidak bisa bertahan hanya dengan mengandalkan gaji.
Oleh karena itu, mereka mencari penghasilan tambahan, seperti berdagang atau menjadi perantara.
Pada masa itu, melakukan pekerjaan sampingan dikenal dengan istilah ‘mengobyek’. Seiring waktu, layanan antar jemput dengan sepeda motor menjadi semakin umum sebagai sarana transportasi untuk mencari penghasilan tambahan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan ‘ojek’.
Ojek di Jakarta
Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
- Melihat ke Belakang Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Sebelum Sampai ke Indonesia
- Sejarah PO Bus Tertua di Indonesia: Masih Beroperasi Hingga Kini?
- Mengintip Sejarah Awal Mula Mobil di Dunia Hingga Masuk ke Indonesia
- Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
Awal mula alat mengojek memang berupa sepeda. Dikutip dari tulisan W.J.S. Poerwadarminta di Kompas, 22 September 1979, ‘Ojek adalah sepeda yang ditaksikan’.
Para pengojek sepeda biasa membonceng orang atau barang titipan penumpang.Sedangkan di Jakarta, ojek mulai berkembang pada tahun 1970-an dan berkembang pertama kali di Tanjung Priok.
Munculnya ojek di Jakarta merupakan imbas dari dilarangnya becak dan bemo masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga orang-orang memakai sepeda untuk menawarkan jasanya.
Seiring berjalannya waktu sepeda ojek mulai menyebar di Kota, Ancol, dan Harmoni.Ketika sepeda ojek sedang marak di Jakarta, ojek di Jawa Tengah sudah berkembang.
Kini Sudah Online
Mereka mulai mengganti alat ojek dari sepeda ke motor. Akhirnya, jasa ojek motor pun menyebar ke Jawa Timur dan Jakarta.
Seperti saat ini, tarif ojek pada masa itu disesuaikan dengan kesepakatan antara penumpang dan tukang ojek. Saat ini ojek sudah berinovasi dengan memanfaatkan teknologi.
Hal ini ditandai dengan munculnya ojek online.Dengan teknologi yang lebih canggih, kini penumpang tidak harus pergi ke pangkalan ojek untuk memakai jasanya, melainkan bisa langsung pesan lewat aplikasi ojek online jadi penumpang hanya tinggal menunggu dijemput dan diantar ke tempat tujuan.
Untuk tarifnya pun tidak perlu bernegosiasi lagi dengan pengojek karena tarif sudah ditentukan per kilometernya.
Namun, bukan berarti ojek pangkalan sudah tidak ada. Ojek pangkalan masih tetap eksis hingga saat ini meskipun tidak semarak seperti sebelumnya.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti