Wakili RI Beli Jet Tempur di Cekoslovakia, Perwira TNI Malah Ditanya Umur
Di balik misi yang sukses, dalam perundingan rupanya ada hal unik. Boediardjo mengaku dianggap kurang bonafide oleh delegasi Cekoslovakia.
Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) membangun kekuatannya besar-besaran untuk menghadapi Belanda di Irian Barat. Mereka mengirimkan delegasi untuk membeli persenjataan dari Blok Timur.
Indonesia mengincar jet tempur versi latih MiG-15 dari Cekoslovakia. Pesawat ini terbukti jadi lawan tangguh F-86 milik negara-negara NATO dalam perang Korea.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja teknologi informasi yang paling berpengaruh pada sejarah Indonesia? Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak. Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia di era modern. Dengan terus berkembangnya teknologi, berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga pekerjaan, mengalami transformasi yang signifikan.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Atase udara RI di Kairo saat itu Mayor Boediardjo ditugaskan mengadakan pembelian senjata dengan Cekoslovakia dan Polandia tahun 1958.
Misi itu dikatakan sukses. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, helikopter Mi-4. Pada tahun 1959, RI mendapat jet tempur seri terbaru MiG-17 yang merupakan pengembangan dari MiG-15.
Di balik misi yang sukses, dalam perundingan rupanya ada hal unik. Boediardjo mengaku dianggap kurang bonafide oleh delegasi Cekoslovakia.
"Sampai-sampai mereka dalam kesempatan tidak formal menanyakan umur saya," kata Boediardjo.
Hal ini dikisahkan dalam biografinya: Siapa Sudi Saya Dongengi yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan tahun 1996.
Mayor Hadapi Jenderal
Dalam perundingan, Boediardjo harus menghadapi para perwira AU Cekoslovakia yang berpangkat jenderal atau marsekal. Usia mereka rata-rata sudah di atas 50 tahun.
Sedangkan saat itu usia Boediardjo masih sekitar 37 tahun, pangkatnya pun baru mayor udara. Jauh sekali dari para lawan berundingnya.
Baru beberapa waktu kemudian pangkatnya dinaikkan jadi Letnan Kolonel. Pak Boed mengira mungkin karena pengalamannya harus menghadapi jenderal.
Menurut Boediardjo, Kairo sengaja dijadikan jembatan oleh pemerintah Indonesia untuk melobi negara-negara Blok Timur. Mesir saat itu adalah sahabat sejati Indonesia.
Indonesia berpaling ke Blok Timur karena sikap Amerika Serikat yang malah mendukung pemberontakan PRRI/Permesta. Sementara RI sangat membutuhkan senjata-senjata terbaru untuk merebut Irian Barat dari Belanda.
MiG-17F dari Polandia
Misi Boediardjo yang sukses juga adalah membeli MiG-17F dari Polandia. Pesawat itu dikatakan sangat canggih pada masanya.
"MiG-17F adalah pesawat sergap versi malam hari yang dipandu oleh radar," beber Boediardjo.
Pilot-pilot Indonesia baru pertama kali terbang dengan radar canggih semacam itu. Selain pembelian pesawat tempur, digagas pula program Cakra yaitu pelatihan pilot-pilot dan teknisi TNI AU ke Eropa Timur.
Semua persiapan itu menjadikan Indonesia negara terkuat di Asia Tenggara pada era 1960an.