4 Fakta Begal Sadis di Kalideres yang Tertangkap Polisi, Gunakan Obat Sebelum Beraksi
Pelaku yang berjumlah delapan orang tersebut menamai kelompoknya dengan nama Make Muke-Jakarta All Star.
Kasus begal di Kalideres, Jakarta Barat berhasil diungkap oleh jajaran kepolisian setempat. Kapolsek Kalideres AKP Hasoloan Situmorang saat konferensi pers, Senin (27/9/2021) mengatakan, aksi kelompok begal tersebut terbilang sadis. Mereka tak segan-segan melukai korbannya dengan senjata tajam, seperti yang terjadi pada Minggu, 19 September 2021 sekitar pukul 04.00 WIB lalu.
Pelaku yang berjumlah delapan orang tersebut menamai kelompoknya dengan nama Make Muke. Melansir instagram @kebonjeruknews, Selasa (28/9) berikut 4 fakta selengkapnya.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Memakai Obat Sebelum Menjalankan Aksi
©2021 Instagram @kebonjeruknews/editorial Merdeka.com
Sembari memperlihatkan barang bukti berupa dua senjata tajam berjenis celurit, beberapa kunci motor, serta bendera hitam berlogo kelompok Make Muke, AKP Hasoloan menjelaskan jika komplotan itu kerap memakai obat sebelum beraksi.
Hal itu membuat para pelaku tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan agar korban menyerahkan motornya ke kelompok tersebut.
Korban Ditikam dan Disabet Celurit
Kelompok begal sadis itu pada Minggu (19/9) lalu kembali menjalankan aksinya hingga melukai korban berinisial DPU (19) dan DPW (19) di Jalan Satu Maret, Kalideres.
Saat itu, korban yang tengah melintas langsung dipepet dan diserang dengan cara ditikam dan disabet celurit hingga terjatuh. Usai menjalankan aksinya, kelompok begal ini langsung melarikan diri.
"Korban langsung ditikam lalu korban jatuh lalu disabet dengan senjata tajam oleh geng motor. Para pelaku melarikan diri, sementara korban di bawa ke RS," kata Kanit Reskrim Polsek Kalideres Iptu Haris Sanjaya.
Berjumlah 11 Orang
Pelaku yang ditangkap sendiri saat ini berjumlah 8 orang, sementara 3 lainnya masih berstatus buron. Menurut Iptu Haris, motif para pelaku melakukan aksi karena hendak mencari musuh untuk tawuran.
Namun saat itu mereka justru menemukan korban yang tengah berkendara berboncengan dan mengikutinya.
Usai kejadian, anggota kepolisian dari Polsek Kalideres langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk mengumpulkan keterangan saksi terkait rekam jejak kelompok tersebut.
"Kami Olah TKP guna mencari informasi dan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian. Korban sebelumnya mengalami luka senjata tajam di bagian tangan dan paha," kata Iptu Haris.
Kerap Beraksi pada Malam Minggu
©2021 Instagram @polresjakbar/editorial Merdeka.com
Kelompok begal Make-Muke sendiri biasa menjalankan aksinya pada malam Minggu. Biasanya mereka akan berkumpul di kawasan Kapuk, Cengkareng, dan berkeliling daerah tersebut.
Sebelum berkumpul dan menjalankan aksinya, pelaku kejahatan yang juga merupakan geng motor tersebut akan membuat janji terlebih dahulu di grup di media sosial Facebook.