Area Lukis Braga Jadi Spot Healing Unik, Pengunjung Bisa Ngopi sambil Melukis
Pengelola Area Lukis Braga, Fauzi Rasyad pun tak segan membocorkan daya tarik usaha kedai kopi estetik ini yang ia bangun bersama rekan-rekannya. Berikut kisah selengkapnya
Kedai kopi kini semakin beragam di Kota Bandung, Jawa Barat. Tak hanya sekedar menikmati cita rasa kekinian, salah satu tempat di kawasan Braga bahkan menawarkan konsep unik yakni ngopi sambil melukis.
Lokasi bernama Area Lukis Braga ini memang tengah hits di kalangan muda-mudi kota kembang. Hampir setiap waktu, pengunjung dari berbagai kalangan mampir untuk mencicipi varian menu sekaligus mengasah kreativitas visual.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Pengelola Area Lukis Braga, Fauzi Rasyad pun tak segan membocorkan daya tarik usaha kedai kopi estetik ini yang ia bangun bersama rekan-rekannya. Berikut kisah selengkapnya
Mengangkat Seni Khas Jalan Braga
©2022 Dokumentasi Humas Kota Bandung/ Merdeka.com
Melihat Braga, tentu tidak bisa lepas dari karya lukis seniman jalanan yang terpajang berderet di kawasan itu. Ini yang kemudian memantik Fauzi untuk menghadirkannya di kedai kopi yang ia kelola.
Tak lama berselang, kedai kopi bernama Hola Coffe yang sudah ia kelola sebelumnya diputuskan untuk dipindah ke kawasan Braga demi menghadirkan daya tarik seni lukis kepada pengunjung.
"Kami melihat jika lukisan dan Braga itu tidak bisa dipisahkan. Kami juga penasaran cara melukis itu seperti apa. Pengalaman ini yang ingin kami bawa ke para konsumen," tutur Fauzi, dirujuk dari laman resmi Pemkot Bandung, Rabu (30/11)
Ngopi sambil Melukis Jadi Hal yang Menyenangkan di Sini
©2022 Dokumentasi Humas Kota Bandung/ Merdeka.com
Menurut Fauzi, kegiatan ini pertama kali ia luncurkan pada 22-23 Oktober 2022 lalu. Tak disangka, idenya bersama rekan-rekan ini justru ditanggapi positif oleh konsumen.
"Kami lihat marketnya ternyata banyak. Semakin meningkat sampai Hola Coffee punya produk bisnis baru berupa Area Lukis Braga," terangnya.
Kebanyakan, penikmat kopi di sini merasa senang ketika menikmati kopi sembari melukis. Ini tentu menjadi pengalaman baru untuk healing, dan tidak ditemui di tempat lain.
"Masyarakat bisa cari alternatif buat kegiatan healing atau sekadar ekspresikan apa yang dirasakan. Atau cari referensi hal baru yang bisa dilakukan di Bandung. Bisa datang ke Area Lukis Braga di dalam Gelora Space," katanya.
Ragam Paket Ngopi sambil Melukis
©2022 Instagram Area Lukis Braga/ Merdeka.com
Sejumlah paket kemudian ditawarkan di Area Lukis Braga. Paket A Rp55.000 dan paket B Rp75.000. Menurut dia, yang membedakan adalah kualitas dan jumlah warga yang dipilih.
"Bedanya dari ukuran canvas, kualitas kuas, dan pallete," beber Fauzi.
Kemudian, ada juga paket corat-coret yang sudah termasuk minuman dan canvas dengan ukuran kecil seharga Rp65.000. Lalu tak sedikit, pengunjung juga yang memilih paket take away, atau satu set painting kit.
"Tapi karena painting kit itu bukan barang alat sekali pakai, sehingga kami evaluasi kembali. Sehingga yang bisa dibawa pulang hanya canvas yang sudah dilukis para konsumen. Itu bentuk tanggung jawab Area Lukis Braga terhadap lingkungan," kata dia.
Mengenalkan Seni Lukis Braga ke Masyarakat
Setelah pembukaan ini, Fauzi mengaku banyak kesempatan untuk berkolaborasi di luar Braga dan Kota Bandung. Beberapa seniman juga terlibat termasuk musisi.
"Bulan November kita dapat banyak kesempatan berkolaborasi dengan kreator di luar Braga Gelora Space. Kolaborasi dengan coffe shop dan Musik Festival lainnya," jelasnya.
Kemudian, di waktu dekat akan diselenggarakan workshop di salah satu panti asuhan dengan menghadirkan artis dan seniman untuk mendampingi anak-anak di sana sampai pameran dan hasilnya akan menjadi donasi.
"Area Lukis Braga ingin membuat seni lukis ini bisa dinikmati semua orang. Kalau tidak ada para seniman lokal Braga, inspirasi ini tidak akan bisa kami bagikan ke orang-orang," katanya.
Fauzi berharap, hadirnya Area Lukis Braga bisa merangkul para seniman lukis Braga untuk berkembang bersama, termasuk sebagai cross market sehingga karyanya bisa lebih dikenal secara luas.
"Kita ingin bawa spirit dari para seniman lokalnya. Walau kita sudah di luar Kota Bandung, tapi spirit seniman Braga ini masih kita bawa," tambahnya.