Bahaya Kekurangan Kalium dalam Tubuh, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Kondisi kekurangan kalium ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama seseorang yang menderita diare atau muntah-muntah. Seseorang yang mengalami kondisi hipokalemia harus segera mendapat penanganan agar tidak berlanjut ke komplikasi yang lebih serius, seperti gangguan jantung.
Kalium adalah mineral penting yang memiliki banyak peran dalam tubuh. Nutrisi yang satu ini akan membantu mengatur kontraksi otot, menjaga fungsi saraf yang sehat, dan mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Kalium, atau potassium, adalah salah satu dari banyak elektrolit yang ada di dalam tubuh. Hampir semua kalium (98 persen) terdapat di dalam sel tubuh, dan sisanya berada pada serum atau peredaran darah.
-
Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih pada suatu ekosistem.
-
Kapan sebaiknya mengonsumsi jamu Galian Parem? Meskipun Jamu Galian Parem dipercaya membawa manfaat, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan atau herbalis sebelum mengonsumsinya, terutama jika ada kondisi kesehatan tertentu atau jika sedang dalam keadaan hamil. Memahami dosis yang tepat dan memastikan bahwa jamu ini sesuai dengan kebutuhan spesifik dapat membantu memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
-
Apa yang dimaksud dengan "jaring-jaring makanan"? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
-
Di mana jaring-jaring makanan terjadi? Contohnya ialah zooplankton yang bisa memakan fitoplankton. Zooplankton ini bisa dimakan oleh gurita dan salmon hingga udang.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
Kekurangan kalium adalah suatu kondisi ketika kadar kalium dalam peredaran darah seseorang lebih rendah daripada angka normal yang seharusnya, yaitu di bawah 3,5 mEq/L. Kekurangan kalium ini disebut juga sebagai hipokalemia. Wanita cenderung lebih sering mengalami hipokalemia daripada pria.
Kondisi kekurangan kalium ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama seseorang yang menderita diare atau muntah-muntah. Seseorang yang mengalami kondisi hipokalemia harus segera mendapat penanganan agar tidak berlanjut ke komplikasi yang lebih serius, seperti gangguan jantung.
Penyebab Kekurangan Kalium
Dikutip dari WebMD, Ada banyak faktor yang menyebabkan Anda bisa mengalami kekurangan kalium. Hal ini bisa jadi karena terlalu banyak kandungan kalium yang keluar melalui saluran pencernaan Anda. Kondisi ini biasanya juga merupakan gejala dari masalah lain. Umumnya, Anda dapat kekurangan kalium ketika mengalami kondisi berikut:
- Sering muntah
- Mengalami diare
- Ginjal atau kelenjar adrenalin Anda tidak berfungsi dengan baik
- Mengonsumsi obat yang membuat Anda buang air kecil (pil air atau diuretik)
Dalam kasus lain, Anda juga dapat mengalami hipokalemia akibat kandungan kalium di makanan Anda yang terlalu sedikit. Namun, kasus tersebut jarang terjadi. Hal-hal lain yang dapat menyebabkan kondisi hipokalemia antara lain:
- Minum terlalu banyak alkohol
- Banyak berkeringat
- Kekurangan asam folat
- Mengonsumsi antibiotik tertentu
- Ketoasidosis diabetik (kadar asam tinggi yang disebut keton dalam darah Anda)
- Mengonsumsi obat pencahar dalam jangka waktu yang lama
- Jenis tembakau tertentu
- Beberapa obat asma
- Magnesium rendah
Beberapa sindrom juga dikaitkan dengan kondisi kekurangan kalium, seperti:
- Sindrom Cushing
- Sindrom Gitelman
- Sindrom Liddle
- Sindrom Bartter
- Sindrom Fanconi
Gejala Kekurangan Kalium
Dilansir dari Healthline, berikut gejala yang mungkin Anda alami ketika menderita kekurangan kalium.
Kelelahan
Kelelahan dan tubuh lemah merupakan tanda-tanda yang umum dari kekurangan kalium. Ada beberapa cara yang membuat kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan tubuh lemah.
Kalium membantu mengatur kontraksi otot. Ketika kadar kalium darah rendah, otot Anda menghasilkan kontraksi yang lebih lemah. Kekurangan mineral ini juga dapat memengaruhi bagaimana tubuh Anda menggunakan nutrisi, sehingga mengakibatkan kelelahan.
©2020 Merdeka.com
Kram dan Kejang Otot
Kram otot adalah kondisi di mana terjadi kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak terkendali. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadar kalium di dalam darah menjadi rendah. Di dalam sel otot, kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak yang merangsang kontraksi. Kalium juga membantu mengakhiri kontraksi tersebut dengan keluar dari sel otot.
Ketika kadar kalium darah menjadi rendah, otak Anda tidak dapat menyampaikan sinyal-sinyal ini secara efektif. Sehingga kontraksi yang terjadi justru berlangsung lebih lama, seperti kram otot.
Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan memiliki banyak penyebab, salah satunya adalah kekurangan kalium. Kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak ke otot yang terletak di sistem pencernaan. Sinyal-sinyal ini merangsang kontraksi yang membantu sistem pencernaan untuk mendorong makanan sehingga bisa dicerna.
Ketika kadar kalium menjadi rendah, otak tidak dapat menyampaikan sinyal secara efektif. Jika sudah begitu, kontraksi dalam sistem pencernaan dapat menjadi lebih lemah dan memperlambat pergerakan makanan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit.
Palpitasi Jantung
Jantung berdebar umumnya berkaitan dengan stres atau kecemasan. Namun, kondisi jantung berdebar juga bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang kekurangan kalium. Ini karena aliran kalium masuk dan keluar dari sel-sel jantung membantu mengatur detak jantung Anda. Kadar kalium darah yang rendah dapat mengubah aliran ini, sehingga jantung menjadi berdebar.
Selain itu, jantung berdebar juga bisa menjadi tanda aritmia, atau detak jantung yang tidak teratur, yang juga berkaitan dengan kondisi hipokalemia. Tidak seperti palpitasi, aritmia justru berkaitan dengan kondisi jantung yang serius.
Otot Kaku dan Nyeri
©2020 Merdeka.com
Nyeri dan kekakuan pada otot juga bisa menjadi tanda tubuh kekurangan kalium yang parah. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan kerusakan otot yang cepat, yang juga dikenal sebagai rhabdomyolysis.
Kadar kalium dalam darah membantu mengatur aliran darah ke otot Anda. Ketika kadarnya sangat rendah, pembuluh darah dapat berkontraksi dan membatasi aliran darah ke otot-otot Anda.
Kondisi ini akan membuat sel otot menerima lebih sedikit oksigen sehingga menyebabkan rhabdomyolysis, yang disertai dengan gejala-gejala seperti kekakuan dan nyeri otot.
Kesemutan dan Mati Rasa
Mereka yang mengalami kekurangan kalium dapat mengalami kesemutan dan mati rasa. Ini dikenal sebagai paresthesia dan biasanya terjadi pada tangan, lengan, tungkai, dan kaki.
Kalium penting untuk fungsi saraf yang sehat. Kadar kalium dalam darah yang rendah dapat melemahkan sinyal saraf, sehingga menyebabkan kesemutan dan mati rasa.
Meskipun gejala-gejala ini tidak berbahaya, jika Anda mengalami paresthesia yang persisten, ada baiknya Anda segera menemui dokter.
Kesulitan Bernapas
Kekurangan kalium yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Ini karena kalium membantu menyampaikan sinyal yang merangsang paru-paru untuk berkontraksi dan mengembang. Ketika kadar kalium sangat rendah, paru-paru akan kesulitan untuk mengembang dan berkontraksi dengan baik. Kondisi ini akan mengakibatkan sesak napas.
Kekurangan kalium juga dapat membuat Anda kehabisan napas, karena dapat menyebabkan jantung berdetak tidak normal. Kondisi menunjukkan bahwa darah yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuh Anda lebih sedikit dari yang seharusnya.
Darah berguna mengirimkan oksigen ke tubuh, sehingga aliran darah yang berubah dapat menyebabkan sesak napas. Selain itu, kekurangan kalium yang parah dapat menghentikan kerja paru-paru, yang berakibat fatal.