Bahaya Sleep Apnea yang Sering Diabaikan, Bisa Memicu Hipertensi
Di tengah malam yang sepi, saat tubuh beristirahat dan memulihkan diri, sleep apnea mengganggu pola napas normal, yang bisa membawa bahaya bagi penderitanya.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang banyak dialami orang. Meski umum, namun bahaya sleep apnea tidak bisa disepelekan.
Bahaya Sleep Apnea yang Sering Diabaikan, Bisa Memicu Hipertensi
Kondisi ini bukan hanya tentang mendengkur—ini adalah masalah serius yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang.
Ketidaknyamanan di siang hari seperti kelelahan kronis dan sakit kepala mungkin tampak sebagai gangguan sepele, namun ini adalah tanda peringatan dini dari kondisi yang lebih serius. Sleep apnea mengurangi kualitas tidur, mengganggu siklus tidur alami, dan menghambat kemampuan tubuh untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
Sayangnya, banyak yang mengabaikan gejala-gejala sleep apnea, menganggapnya sebagai bagian dari kehidupan yang sibuk atau stres. Namun, pengabaian ini dapat berakibat fatal. Artikel ini akan mengajak Anda untuk lebih mewaspadai bahaya sleep apnea yang bisa menimbulkan masalah kesehatan serius lainnya.
-
Bagaimana posisi tidur telentang bisa memperburuk sleep apnea? Tidur dengan posisi telentang, dengan bantal di bawah punggung, sering direkomendasikan bagi mereka yang mengalami nyeri punggung. Namun, posisi ini juga dapat memperburuk gejala sleep apnea.
-
Apa saja tanda-tanda umum dari sleep apnea? Nah, beberapa ciri OSA yang umumnya dialami antara lain tidur mengorok, jeda yang cukup panjang selama tertidur, dan tersedak saat tidur.
-
Apa ciri-ciri orang yang menderita sleep apnea? Orang dengan sleep apnea cenderung mendengkur dengan: Dengkuran yang jauh lebih keras daripada mereka yang mendengkur biasa, Jeda saat mereka bernapas (selama lebih dari 10 detik), Napas pendek, terengah-engah, atau tersedak, Gelisah.
-
Bagaimana cara mencegah ibu hamil mengalami gangguan apnea tidur? Cara sederhana untuk mengatasinya adalah dengan meninggikan posisi kepala pada saat tidur. Kamu bisa menumpuk bantal lebih tinggi dibanding biasanya agar tidak mengalami masalah ini.
-
Mengapa sleep apnea dapat mengganggu kualitas hidup? Sleep apnea adalah kondisi medis yang serius yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur, menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam tubuh, serta berbagai masalah kesehatan yang berdampak pada kualitas hidup sehari-hari.
-
Bagaimana cara mengatasi sleep apnea dengan melakukan perubahan pada gaya hidup? Untuk mengatasi sleep apnea, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan, seperti: Menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, berhenti merokok dan konsumsi alkohol, mengubah posisi tidur.
Apa Itu Sleep Apnea?
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang ditandai dengan berhentinya pernapasan secara berkala selama tidur. Ini terjadi ketika otot-otot di belakang tenggorokan menjadi terlalu rileks, menyebabkan saluran napas menyempit atau menutup, dan mengurangi aliran oksigen ke otak dan tubuh.
- Obstructive sleep apnea (OSA): Jenis yang paling umum, terjadi ketika otot-otot yang mendukung langit-langit lunak, uvula, amandel, dinding samping tenggorokan, dan lidah rileks terlalu jauh.
- Central sleep apnea: Terjadi ketika otak tidak mengirim sinyal yang tepat ke otot-otot yang mengontrol pernapasan.
- Complex sleep apnea syndrome: Gabungan dari OSA dan central sleep apnea.
Gejala Sleep Apnea
Gejala-gejala sleep apnea dapat bervariasi, tetapi beberapa yang paling umum meliputi:
- Mendengkur keras: Ini sering menjadi gejala yang paling jelas dan mengganggu, terutama bagi orang yang tidur di ruangan yang sama.
- Tidur terganggu: Penderita sleep apnea sering mengalami tidur yang tidak nyenyak dan terbangun berkali-kali selama malam.
- Sakit kepala di pagi hari: Banyak orang dengan sleep apnea bangun dengan sakit kepala, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya oksigen atau tidur yang terganggu.
- Mengantuk di siang hari atau kelelahan: Karena kualitas tidur yang buruk, penderita sering merasa sangat mengantuk di siang hari atau tidak memiliki energi.
- Bangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan: Ini terjadi karena penderita sleep apnea sering bernapas melalui mulut saat tidur.
- Penurunan libido: Beberapa penderita melaporkan penurunan minat dalam aktivitas seksual.
- Iritabilitas atau perubahan suasana hati: Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan perubahan mood dan iritabilitas.
- Insomnia: Meskipun ironis, orang dengan sleep apnea sering kesulitan untuk tetap tertidur.
- Terengah-engah atau sesak napas: Penderita mungkin terbangun dengan perasaan tercekik atau kesulitan bernapas.
Selain itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin tidak segera dikaitkan dengan sleep apnea, seperti kesulitan berkonsentrasi, depresi, atau masalah memori.
Bahaya Sleep Apnea
1. Hipertensi
Sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah saat tidur. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi, yang merupakan salah satu faktor utama risiko penyakit jantung. Ketika seseorang mengalami sleep apnea, pernapasan mereka terhenti secara berkala selama tidur, yang mengakibatkan penurunan kadar oksigen dalam darah.
Tubuh bereaksi terhadap kekurangan oksigen ini dengan melepaskan hormon stres yang dapat meningkatkan tekanan darah. Jika tidak diobati, hipertensi yang disebabkan oleh sleep apnea dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
2. Gangguan Irama Jantung
Sleep apnea juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung, yang dikenal sebagai aritmia. Ini terjadi ketika jantung berdetak tidak teratur atau terlalu lambat, yang dapat berkontribusi pada risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Selama episode sleep apnea, jantung dapat mengalami stres tambahan karena harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan jantung menjadi lelah dan akhirnya mengarah pada kondisi seperti fibrilasi atrium, yang merupakan jenis aritmia yang serius.
3. Penyakit Jantung Obstruktif Kronis (PJK)
Sleep apnea memiliki keterkaitan yang kuat dengan penyakit jantung obstruktif kronis (PJK). PJK adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan.
Ketika seseorang mengalami sleep apnea, saluran udara mereka terhalang, yang mengakibatkan pernapasan yang tidak efisien dan dapat memperburuk kondisi PJK. PJK sendiri dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk kelelahan kronis dan kesulitan bernapas.
4. Stres Oksidatif
Sleep apnea dapat menyebabkan peningkatan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel dan jaringan, termasuk jantung. Dalam jangka panjang, stres oksidatif yang disebabkan oleh sleep apnea dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Risiko Serangan Jantung
Sleep apnea meningkatkan risiko serangan jantung. Selama episode sleep apnea, tubuh mengalami penurunan pasokan oksigen, yang dapat memicu respons inflamasi.
Peradangan ini, bersama dengan tekanan darah tinggi dan stres oksidatif, dapat menyebabkan plak aterosklerotik di dalam arteri, yang jika pecah, dapat menyebabkan serangan jantung.
6. Risiko Stroke Iskemik
Sleep apnea juga dapat mengurangi aliran darah ke otak, yang dapat meningkatkan risiko stroke iskemik ketika tidur. Stroke iskemik terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terhambat, biasanya karena gumpalan darah.
Kekurangan oksigen yang terjadi selama episode sleep apnea dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah, yang jika mencapai otak, dapat menyebabkan stroke.