Penyebab Gangguan Irama Jantung, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyebab irama jantung Anda terganggu bisa bermacam-macam, mulai dari sleep apnea hingga kebiasaan buruk.
Gangguan pada irama jantung adalah kondisi di mana detak jantung tidak beraturan. Irama jantung yang normal adalah antara 60 hingga 100 denyut per menit. Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia), serta irama jantung yang tidak teratur.
Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan. Impuls elektrik ini dikirim oleh sistem konduksi jantung yang terdiri dari sel-sel otot jantung yang berfungsi sebagai penghantar listrik.
-
Apa itu Aritmia Jantung? Aritmia jantung atau gangguan ritme jantung adalah kondisi medis yang berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Gangguan ini mencakup berbagai ketidaknormalan dalam ritme detak jantung, dari detak yang terlalu cepat (takikardia) hingga terlalu lambat (bradikardia), dan dapat mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah secara efisien.
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan irama jantung? Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor.
-
Bagaimana mengetahui gangguan irama jantung? Selain melalui medical check-up, dokter biasanya mengenali adanya masalah kelistrikan jantung dari keluhan yang disampaikan pasien. 'Seringkali pasien mengeluhkan, 'Mengapa saya tiba-tiba bisa pingsan atau merasa pingsan?' Dalam situasi seperti ini, dokter syaraf biasanya akan merujuk pasien ke dokter jantung untuk mengevaluasi apakah ada gangguan pada irama jantung,' jelas wanita yang meraih gelar spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
-
Kenapa Aritmia terjadi? Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kelainan struktural jantung, penyakit jantung, kerusakan sel jantung, atau gangguan pada sistem elektrik jantung.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit jantung? 'Penyakit tidak menular ini tidak disebabkan oleh penularan melalui virus, bakteri, atau sejenisnya, melainkan lebih dipengaruhi oleh tiga aspek utama, yaitu faktor genetik, lingkungan, dan perilaku,' jelasnya.
-
Bagaimana Aritmia bisa diatasi? Untuk mencegah komplikasi ini, penting untuk mengelola aritmia dengan pendekatan yang komprehensif. Hal ini termasuk penggunaan obat-obatan yang diresepkan untuk mengontrol ritme jantung, prosedur medis seperti ablasi untuk mengatasi area jantung yang menyebabkan gangguan ritme, serta perangkat medis seperti pacemaker atau defibrillator dan juga tidak lupa untuk mengubah gaya hidup lebih sehat.
Gejala aritmia dapat bervariasi tergantung pada jenis aritmia yang dialami. Beberapa gejala umum meliputi rasa berdebar, kelelahan dan lemas, pusing, hingga sesak napas.
Berikut penyebab gangguan irama jantung dan cara pencegahannya.
Penyebab Gangguan Irama Jantung
1. Konsumsi Obat Pilek atau Alergi
Konsumsi obat pilek atau obat alergi dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Obat-obatan ini dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
2. Sleep Apnea
Sleep apnea atau tidur mendengkur adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan pernapasan selama tidur. Hal ini dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena tekanan darah yang tidak stabil dan gangguan oksigenasi darah. Kondisi ini dapat memicu aritmia karena tekanan darah yang tidak stabil dan gangguan oksigenasi darah yang berulang-ulang.
3. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama gangguan irama jantung. Hipertensi dapat menyebabkan dinding bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
4. Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tidak stabil. Hal ini dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung. Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya.
5. Gangguan Elektrolit
Gangguan elektrolit, seperti kelebihan atau kekurangan kalium, hiperkalemia, dan hipomagnesemia, dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Elektrolit sangat penting dalam mengatur impuls listrik di jantung. Gangguan elektrolit dapat memengaruhi fungsi jantung dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
6. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid, seperti hipertiroidisme, dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Hipertiroidisme menyebabkan produksi hormon tiroid yang berlebihan, yang dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
7. Kelainan Katup Jantung
Kelainan katup jantung dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena katup jantung yang tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan darah tidak terpompa dengan efektif ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.
8. Penyakit Jantung Bawaan dan Koroner
Penyakit jantung bawaan dan koroner dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena kerusakan pada jantung yang dapat memengaruhi impuls listrik yang mengatur detak jantung. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung yang dapat memicu aritmia.
9. Serangan Jantung
Serangan jantung dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena kerusakan pada jantung yang dapat memengaruhi impuls listrik yang mengatur detak jantung. Serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan pada jantung yang dapat memicu aritmia.
10. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kondisi di mana otot jantung menjadi lemah dan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
11. Penyalahgunaan Alkohol
Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena alkohol dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya.
12. Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena narkoba dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung. Selain itu, narkoba juga dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya.
13. Kebiasaan Buruk Merokok
Kebiasaan buruk merokok dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena merokok dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya. Merokok juga dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
14. Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena kurang tidur dapat meningkatkan stres dan tekanan darah. Hal ini dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
15. Stres yang Tidak Terkendali
Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena stres dapat meningkatkan tekanan darah dan memengaruhi sistem saraf dan otot jantung. Hal ini dapat mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
16. Konsumsi Asupan Kafein atau Alkohol Berlebihan
Konsumsi asupan kafein atau alkohol berlebihan dapat menyebabkan gangguan irama jantung karena kafein dan alkohol dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung. Selain itu, kafein dan alkohol juga dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya.
Bagaimana Mencegahnya?
Gangguan kesehatan yang terjadi pada irama jantung, atau biasa disebut sebagai aritmia, adalah kondisi yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Namun kondisi ini masih bisa kita cegah dengan cara berikut:
Mengelola Pola Makan
Diet Seimbang: Konsumsi makanan yang seimbang dengan asupan nutrisi yang tepat. Diet tinggi asam lemak trans, karbohidrat olahan, dan gula dapat meningkatkan risiko aritmia.
Hindari Makanan Berlemak: Hindari makanan berlemak, junk food, dan gorengan. Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi.
Hindari Stres Berlebih
Stres yang Berlebih: Stres yang tidak terkendali dapat meningkatkan tekanan darah dan memengaruhi sistem saraf dan otot jantung. Lakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau berbicara dengan teman.
Jaga Berat Badan Ideal
Berat Badan Ideal: Jaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada jantung. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan aritmia.
Batasi Konsumsi Alkohol dan Kafein
Batasi Alkohol dan Kafein: Batasi konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi. Keduanya dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
Hindari Rokok
Hindari Rokok: Hindari rokok karena rokok dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kardiovaskular lainnya. Rokok juga dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung.
Jangan Menggunakan Narkoba dan Obat-Obatan Terlarang
Narkoba dan Obat-Obatan Terlarang: Jangan menggunakan narkoba dan obat-obatan terlarang karena dapat memengaruhi sistem saraf dan otot jantung, sehingga mengganggu impuls listrik yang mengatur detak jantung.
Beraktifitas Fisik Secara Teratur
Olahraga: Beraktifitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Olahraga dapat meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi risiko aritmia. Namun, sebelum melakukan olahraga, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa pilihan olahragamu sudah tepat.