Gejala Aritmia yang Perlu Diwaspadai, Kondisi yang Membuat Irama Jantung Terganggu
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung yang tidak teratur, yang bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung.
Gejala aritmia adalah kondisi medis yang mengacu pada ketidaknormalan irama detak jantung seseorang.
Gejala Aritmia yang Perlu Diwaspadai, Kondisi yang Membuat Irama Jantung Terganggu
Apa itu aritmia?
Apa itu aritmia? Jika Anda pernah mendengar istilah ini, mungkin Anda bertanya-tanya apa sebenarnya arti dan signifikansinya.
Aritmia adalah kondisi medis yang ditandai oleh detak jantung yang tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat. Ini bisa mempengaruhi frekuensi, irama, dan intensitas detak jantung.
-
Apa itu Aritmia Jantung? Aritmia jantung atau gangguan ritme jantung adalah kondisi medis yang berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Gangguan ini mencakup berbagai ketidaknormalan dalam ritme detak jantung, dari detak yang terlalu cepat (takikardia) hingga terlalu lambat (bradikardia), dan dapat mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah secara efisien.
-
Kenapa Aritmia bisa berbahaya? Aritmia dapat mengganggu aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak akibat jantung.
-
Apa yang dimaksud dengan gangguan irama jantung? Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor.
-
Bagaimana mengetahui gangguan irama jantung? Selain melalui medical check-up, dokter biasanya mengenali adanya masalah kelistrikan jantung dari keluhan yang disampaikan pasien. 'Seringkali pasien mengeluhkan, 'Mengapa saya tiba-tiba bisa pingsan atau merasa pingsan?' Dalam situasi seperti ini, dokter syaraf biasanya akan merujuk pasien ke dokter jantung untuk mengevaluasi apakah ada gangguan pada irama jantung,' jelas wanita yang meraih gelar spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
-
Bagaimana Aritmia bisa diatasi? Untuk mencegah komplikasi ini, penting untuk mengelola aritmia dengan pendekatan yang komprehensif. Hal ini termasuk penggunaan obat-obatan yang diresepkan untuk mengontrol ritme jantung, prosedur medis seperti ablasi untuk mengatasi area jantung yang menyebabkan gangguan ritme, serta perangkat medis seperti pacemaker atau defibrillator dan juga tidak lupa untuk mengubah gaya hidup lebih sehat.
-
Mengapa stres bisa menyebabkan gangguan irama jantung? Stres dapat mempengaruhi irama jantung melalui mekanisme hormonal. 'Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu detang jantung tambahan,' kata dokter yang disapa Gabi ini dalam diskusi kesehatan tentang gangguan irama jantung aritmia beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Detak jantung yang normal terjadi karena adanya aliran listrik yang teratur di jantung. Sinyal ini dihasilkan oleh sistem elektrik jantung yang melibatkan sel-sel khusus yang disebut nodus sinoatrial (SA) dan nodus atrioventrikular (AV). SA node, yang terletak di atrium, memulai sinyal elektrik pertama. Kemudian, sinyal ini melewati jantung dan melibatkan atrium dan ventrikel sehingga detak jantung terjadi dengan proporsi yang tepat.
merdeka.com
Namun, dalam kasus aritmia, sistem ini dapat terganggu dan menyebabkan detak jantung yang tidak normal. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kelainan struktural jantung, penyakit jantung, kerusakan sel jantung, atau gangguan pada sistem elektrik jantung.Aritmia juga dapat dipicu oleh faktor lingkungan seperti stres, konsumsi kafein, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Jenis-jenis Aritmia
Aritmia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan kecepatan dan lokasi terjadinya gangguan irama jantung. Berikut ini adalah penjelasan panjang tentang jenis-jenis aritmia:
Bradikardia
Bradikardia adalah jenis aritmia yang ditandai dengan detak jantung yang terlalu lambat, yaitu kurang dari 60 detak per menit. Bradikardia dapat disebabkan oleh gangguan pada sinus node, yaitu sel khusus yang menghasilkan impuls listrik untuk mengatur irama jantung. Bradikardia juga dapat disebabkan oleh blokade pada jalur sinyal listrik antara ruang atas dan bawah jantung. Bradikardia dapat menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, sesak napas, atau pingsan.
Takikardia
Takikardia adalah jenis aritmia yang ditandai dengan detak jantung yang terlalu cepat, yaitu lebih dari 100 detak per menit. Takikardia dapat terjadi pada ruang atas atau bawah jantung. Takikardia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, aktivitas fisik, obat-obatan, penyakit jantung, atau gangguan tiroid. Takikardia dapat menyebabkan gejala seperti jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, atau pingsan.
Supraventrikular aritmia
Supraventrikular aritmia adalah jenis aritmia yang terjadi pada ruang atas jantung, yaitu atrium. Supraventrikular aritmia dapat menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan, mulai dan berhenti secara tiba-tiba. Ada beberapa jenis supraventrikular aritmia, antara lain:
- Atrial fibrilasi, yang terjadi karena impuls listrik yang tidak sinkron antara ruang atas dan bawah jantung. Atrial fibrilasi dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, atau kematian mendadak.
- Atrial flutter, yang terjadi karena adanya hambatan atau kerusakan pada sinyal listrik yang mengatur irama jantung. Kondisi ini meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, atau kematian mendadak.
- Paroxysmal supraventricular tachycardia adalah jenis aritmia yang terjadi karena adanya jalur sinyal listrik yang abnormal antara ruang atas dan bawah jantung. Paroxysmal supraventricular tachycardia dapat dipicu oleh aktivitas fisik yang berat, stres, atau obat-obatan.
Ventricular aritmia
Ventricular aritmia adalah jenis aritmia yang terjadi pada ruang bawah jantung, yaitu ventrikel. Ventricular aritmia dapat menyebabkan jantung berdetak sangat cepat, sehingga mengganggu aliran darah ke otak dan seluruh tubuh. Ada beberapa jenis ventricular aritmia, antara lain:
- Ventricular tachycardia, yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner, serangan jantung, kardiomiopati, atau kelainan bawaan. Ventricular tachycardia dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pingsan, atau henti jantung.
- Ventricular fibrillation, karena impuls listrik yang kacau di ventrikel, sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Ventricular fibrillation dapat menyebabkan henti jantung mendadak, yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
- Premature ventricular contraction, yang disebabkan oleh stres, kafein, alkohol, atau obat-obatan. Premature ventricular contraction biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika terjadi sangat sering atau pada orang dengan penyakit jantung.
Gejala Aritmia
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung yang tidak teratur, yang bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung. Gejala aritmia yang harus diwaspadai antara lain:
- Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)
- Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia)
- Pusing
- Pingsan
- Cepat lelah
- Sesak napas
- Nyeri dada
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter ahli kardiologi untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Aritmia
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung yang tidak teratur, yang bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung. Aritmia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Gangguan pada impuls listrik yang mengatur detak jantung, yang dapat dipengaruhi oleh kondisi seperti ketidakseimbangan elektrolit, gangguan tiroid, diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang terlarang, seperti obat pilek, obat alergi, narkoba, atau alkohol.
- Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi kafein berlebihan, kurang tidur, atau tidak dapat mengelola stres dengan baik.
Komplikasi
Aritmia yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi aritmia adalah kondisi yang dapat terjadi akibat gangguan irama jantung yang tidak teratur. Komplikasi aritmia dapat berupa:
- Kerusakan otak, ginjal, paru-paru, hati, dan organ lain, akibat kurangnya aliran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.
- Gagal jantung, yaitu kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Gumpalan darah, yaitu pembekuan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke organ vital, seperti otak atau jantung.
- Stroke, yaitu kondisi ketika aliran darah ke otak terhenti akibat gumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan otak.
- Henti jantung mendadak, yaitu kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba dan tidak dapat dipulihkan, sehingga menyebabkan kematian.
- Kematian mendadak pada bayi (SIDS), yaitu kematian bayi yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab lain, yang diduga berkaitan dengan aritmia jantung pada bayi.