Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung
Sejumlah kebiasaan kita sehari-hari seperti konsumsi kafein dan stres yang tak terobati bisa jadi penyebab masalah gangguan irama jantung.
Sejumlah kebiasaan kita sehari-hari seperti konsumsi kafein dan stres yang tak terobati bisa jadi penyebab masalah gangguan irama jantung.
-
Bagaimana kopi bisa berpengaruh pada jantung? 'Orang Indonesia cenderung tidak menyukai rasa pahit kopi, sehingga mereka menambahkan gula dalam jumlah yang berlebihan,' tambahnya. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi kopi sering kali disertai dengan merokok. 'Sebagian besar orang yang menikmati kopi di Indonesia juga merokok. Ini sebenarnya menjadi salah satu faktor penyebab (masalah jantung), bukan dari kafein, tetapi dari rokok yang dikonsumsi bersamaan,' ungkap Rita.
-
Kenapa konsumsi kopi bisa kaitkan dengan jantung? Banyak studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan serangan jantung. Namun, hubungan ini semakin jelas dengan kebiasaan orang Indonesia yang sering menambahkan gula berlebih saat minum kopi. Jadi, masalah jantung ini lebih disebabkan oleh tingginya kadar gula, bukan oleh kopinya.
-
Kenapa kopi bisa berisiko untuk jantung? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi dan risiko serangan jantung. Namun, hal ini semakin diperkuat oleh kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering menambahkan gula dalam kopi mereka. Ini yang berpotensi menyebabkan masalah jantung, bukan kopinya, melainkan tingginya kadar gula,' jelas Rita dalam sebuah konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
-
Mengapa kecanduan kopi berbahaya bagi kesehatan jantung? Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan aritmia.
-
Kenapa minum kopi berlebihan bisa bikin stres? Mengonsumsi kafein dapat memberikan dorongan energi, tetapi minum terlalu banyak bisa berdampak buruk. Kafein memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi, juga mengganggu kualitas tidur.
-
Kenapa kopi dianggap bahaya untuk jantung? Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kopi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Memang benar jika kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara. Namun jika berdasarkan penelitian terbaru, mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat sebenarnya tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
Stres dapat mempengaruhi irama jantung melalui mekanisme hormonal.
“Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu detang jantung tambahan,” kata dokter yang disapa Gabi ini dalam diskusi kesehatan tentang gangguan irama jantung aritmia beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Hormon diproduksi dalam tubuh dan disirkulasikan melalui darah oleh jantung. Ketika seseorang mengalami stres, hormon-hormon ini bisa menjadi tidak stabil, mengganggu kelistrikan jantung, dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur serta terasa ada detak tambahan yang tidak wajar.
Gabi menambahkan bahwa hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung, mengakibatkan detak jantung yang tidak stabil. Jika ada gangguan hormonal, detak jantung bisa menjadi lebih cepat dan aritmia dapat terjadi.
Selain stres, konsumsi kafein juga dapat mempengaruhi irama jantung. Kafein mengandung zat simpatomimetik yang dapat memicu peningkatan tekanan darah dan mempercepat detak jantung.
"Kafein itu membawa agen simpatomimetik, artinya zat tersebut memicu saraf simpatis yang menyebabkan tubuh kita mengalami peningkatan tensi dan detak jantung menjadi lebih cepat," jelas dr. Gabi.
Untuk individu dengan riwayat hipertensi atau gangguan irama jantung, dr. Gabi menyarankan untuk menghindari konsumsi kafein secara berlebihan. Jika tidak memiliki riwayat masalah aritmia, konsumsi kafein sebaiknya dibatasi dan hanya untuk menghilangkan kantuk saja.
Irama jantung yang sehat dan normal berkisar antara 60-100 kali per menit. Jika detak jantung terasa lebih cepat dari biasanya atau terdapat detak tambahan yang tidak teratur, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis.
"Detak jantung dalam kondisi istirahat seharusnya 60-100 kali per menit. Jika detak jantung cepat saat istirahat, perlu diperiksa hormon tiroid atau ada sesuatu yang salah dengan jantungnya," kata dr. Gabi.
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dan tes hormon dapat membantu mendeteksi adanya kelainan pada irama jantung. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan apakah detak jantung yang tidak normal disebabkan oleh gangguan hormonal atau faktor lainnya.