Bekasi Diklaim Tak Mengalami Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran, Begini Penjelasan Satgas
Jubir Satgas Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengungkapkan bahwa keadaan tersebut turut didukung pemeriksaan yang masih terus dilakukan secara masif. Sehingga angka penyebaran kasus bisa cepat dikendalikan.
Lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran Idulfitri diklaim tidak terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat melalui keterangan tertulisnya.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
"Kekhawatiran akan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 terpantau tidak terjadi," kata Jubir Satgas Kabupaten Bekasi, Alamsyah di Cikarang, Rabu (02/06) melansir dari ANTARA.
Alamsyah mengungkapkan sejumlah alasan terkait tak meningkatnya paparan Covid-19. Kendati demikian, Bekasi berada di lokasi dengan risiko sedang atau zona oranye penyebaran virus Corona.
Pemeriksaan Masif Gencar Dilakukan
Di kesempatan itu, Alamsyah mengatakan bahwa secara umum jumlah kasus aktif di Kabupaten Bekasi masih di bawah tingkat kesembuhan.
Hal tersebut turut didukung pemeriksaan yang masih terus dilakukan secara masif, sehingga angka penyebaran kasus bisa cepat dikendalikan.
Seperti diketahui di masa arus mudik dan balik beberapa pekan lalu, Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan pengetesan secara masif. Mereka mendatangi sejumlah pemukiman para pemudik untuk dilakukan tes usap antigen Covid-19.
"Usai libur Lebaran tidak terjadi peningkatan tinggi," katanya lagi.
Tingkat Keterisian Rumah Sakit Terendah Se-Jawa Barat
Kemudian alasan lainnya karena tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Rate) atau BOR, masih terbilang rendah di banding daerah lainnya.
Bahkan menurutnya tingkat BOR di Kabupaten Bekasi diklaim lebih rendah, dan hanya 28 persen.
"Kalau BOR di Jawa Barat angkanya 38 persen kita justru ada di bawah itu, yakni 28 persen. Artinya bahwa penanganan COVID-19 di Kabupaten Bekasi berada di zona yang cukup bagus," ucapnya.
Warga yang Baru Datang Diharapkan Melaporkan Kepulangannya
Alamsyah menekankan agar masyarakat tetap menerapkan serangkaian protokol kesehatan, dengan tetap mendisiplinkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Dia juga meminta warga yang melakukan aktivitas mudik setelah lLbaran segera melapor kepada Tim Satgas Covid-19 di masing-masing wilayah untuk dilakukan tes antigen.
"Pandemi belum selesai, masyarakat masih harus menyadari itu dalam bentuk protokol kesehatan itu tetap dijalankan. Untuk keluarga atau tetangga yang habis melaksanakan perjalanan ke luar daerah cepat dilaporkan ke Satgas di tempat masing-masing," katanya.
Update Terbaru Sebaran Kasus di Kabupaten Bekasi
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sementara itu, berdasarkan data terbaru dari laman resmi Satgas Covid-19 di Kabupaten Bekasi, total kasus positif sampai saat ini terhitung 26.397. Dari jumlah itu, 25.731 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Untuk kasus aktif terdata sebanyak 394 kasus, dengan rincian 121 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan 273 orang lainnya menjalani isolasi mandiri. Sejak awal pandemi, tercatat 272 orang dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar virus yang menyerang organ pernapasan tersebut.