Big Data adalah Kumpulan Informasi yang Besar dan Beragam, Begini Cara Kerjanya
Big data adalah kumpulan informasi yang besar dan beragam yang akan terus berkembang.
Big data adalah kumpulan informasi yang besar dan beragam yang akan terus berkembang. Big data ini mencakup volume informasi, kecepatan di mana ia dibuat dan dikumpulkan, dan variasi atau cakupan titik data yang dicakup (dikenal sebagai "tiga V").
Big data adalah kombinasi dari data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur yang dikumpulkan oleh organisasi untuk digali sebagai informasi dan digunakan dalam proyek pembelajaran mesin, pemodelan prediktif, dan aplikasi analitik lanjutan lainnya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Big data adalah kumpulan informasi yang sering disimpan dalam basis data komputer dan dianalisis menggunakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk menangani kumpulan data yang besar dan kompleks.
Sederhananya, big data adalah kumpulan data yang lebih besar, lebih kompleks, terutama dari sumber data baru. Kumpulan data ini sangat banyak sehingga perangkat lunak pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya. Tetapi volume data yang sangat besar ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat diatasi.
Karakteristik Tiga V
Big data sering dicirikan oleh tiga V, yaitu volume, velocity, dan variety. Karakteristik ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 oleh Doug Laney. Kemudian Gartner semakin mempopulerkannya setelah mengakuisisi Meta Group pada tahun 2005.
Volume
Jumlah data adalah yang terpenting. Mengutip dari oracle.com, big data akan memproses data tidak terstruktur bervolume tinggi dengan kepadatan rendah. Ini bisa berupa data dengan nilai yang tidak diketahui, seperti umpan data Twitter, aliran klik di halaman web atau aplikasi seluler, atau peralatan berkemampuan sensor. Untuk beberapa organisasi, data ini mungkin berukuran puluhan terabyte. Dan bagi yang lain, mungkin berukuran ratusan petabyte.
Velocity
Velocity adalah tingkat kecepatan di mana data diterima dan (mungkin) ditindaklanjuti. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke memori dibandingkan yang ditulis ke disk. Beberapa produk pintar berkemampuan internet beroperasi dalam waktu nyata atau mendekati waktu nyata dan memerlukan evaluasi dan tindakan waktu nyata.
Variety
Variety mengacu pada banyaknya jenis data yang tersedia. Tipe data tradisional terstruktur dan cocok tersusun dengan rapi dalam database relasional. Dengan munculnya big data, data datang dalam tipe data baru yang tidak terstruktur.
Tipe data tidak terstruktur dan semi terstruktur, seperti teks, audio, dan video, memerlukan prapemrosesan tambahan untuk mendapatkan makna dan mendukung metadata.
Cara Kerja Big Data
Dilansir dari laman investopedia.com, dua kategori big data adalah data yang tidak terstruktur dan data yang terstruktur. Data terstruktur terdiri dari informasi yang sudah dikelola oleh organisasi dalam database dan spreadsheet (biasanya bersifat numerik).
Sedangkan data tidak terstruktur adalah informasi yang tidak terorganisir dan tidak termasuk dalam model atau format yang telah ditentukan. Data ini termasuk data yang dikumpulkan dari sumber media sosial, yang membantu institusi mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelanggan.
Big data adalah data yang dapat dikumpulkan dari komentar yang dibagikan secara publik di jejaring sosial atau situs web, dikumpulkan secara sukarela secara elektronik dan aplikasi pribadi, melalui kuesioner, pembelian produk, dan check-in elektronik. Kehadiran sensor dan input lain di perangkat pintar memungkinkan data dikumpulkan di seluruh spektrum situasi dan keadaan yang luas.
Data besar biasanya disimpan dalam basis data komputer dan dianalisis menggunakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk menangani kumpulan data yang besar dan kompleks. Banyak perusahaan jasa perangkat lunak (SaaS) berspesialisasi dalam mengelola jenis data kompleks ini.
Penggunaan Big Data
Analis data akan melihat hubungan antara berbagai jenis data yang terkumpul, seperti data demografis dan riwayat pembelian, untuk menentukan apakah ada korelasi. Penilaian semacam itu dapat dilakukan secara internal atau eksternal oleh pihak ketiga yang berfokus pada pemrosesan big data ke dalam format yang lebih mudah dicerna.
Dalam dunia bisnis, penilaian dari para ahli tentang big data adalah yang sering digunakan untuk mengubahnya menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Dengan big data, pelaku bisnis dapat menemukan jawaban untuk 1) menyederhanakan pengelolaan sumber daya, 2) meningkatkan efisiensi operasional, 3) mengoptimalkan pengembangan produk, 4) mendorong pendapatan baru dan peluang pertumbuhan, dan 5) memungkinkan pengambilan keputusan yang cerdas.
Hampir setiap departemen di perusahaan dapat memanfaatkan temuan dari analisis data, mulai dari sumber daya manusia dan teknologi hingga pemasaran dan penjualan. Tujuan dari big data ini adalah untuk meningkatkan kecepatan produk sampai ke pasar, untuk mengurangi jumlah waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan adopsi pasar, audiens target, dan untuk memastikan pelanggan tetap puas.
Kelebihan dan Kekurangan Big Data
Peningkatan jumlah data yang tersedia menghadirkan peluang dan masalah. Secara umum, memiliki lebih banyak data tentang pelanggan akan memungkinkan perusahaan untuk dapat menyesuaikan produk dan upaya pemasaran guna menciptakan tingkat kepuasan yang tinggi dan bisnis yang berulang. Perusahaan yang mengumpulkan data dalam jumlah besar diberi kesempatan untuk melakukan analisis yang lebih dalam untuk kepentingan semua stakeholder.
Meskipun mendapat analisis yang lebih baik adalah hal yang positif, big data juga dapat menimbulkan kelebihan beban dan gangguan, sehingga mengurangi kegunaannya. Perusahaan harus menangani volume data yang sangat besar dan menentukan data mana yang mewakili sinyal dibandingkan dengan noise. Memutuskan apa yang membuat data relevan menjadi faktor kunci.
Selain itu, sifat dan format data memerlukan penanganan khusus sebelum ditindaklanjuti. Data terstruktur, yang terdiri dari nilai numerik, dapat dengan mudah disimpan dan diurutkan. Data tidak terstruktur, seperti email, video, dan dokumen teks, mungkin memerlukan teknik yang lebih canggih untuk diterapkan sebelum menjadi berguna.