Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman, Ketahui Rumusnya
Cara menghitung persen bunga pinjaman akan memudahkan Anda dalam mengatur budget selama jangka waktu kredit sehingga angsuran bisa berjalan lancar.
Ketika memutuskan untuk melakukan pinjaman uang pada lembaga keuangan, Anda harus mencermati bunga pinjaman yang telah ditetapkan. Ini adalah langkah penting agar tidak kesulitan di kemudian hari.
Cara menghitung persen bunga pinjaman ini akan memudahkan Anda dalam mengatur budget selama jangka waktu kredit sehingga angsuran bisa berjalan lancar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Bunga pinjaman adalah persentase bunga yang dibebankan pada pihak peminjam yang menggunakan jasa pinjaman di lembaga keuangan tertentu. Suku bunga pinjaman ini adalah sumber penghasilan bagi lembaga keuangan.
Untuk cara menghitung persen bunga pinjaman, ada rumus-rumus yang bisa digunakan untuk mempermudahnya. Dalam artikel kali ini, kami akan sampaikan rumus cara menghitung persen bunga pinjaman:
Jenis Bunga Pinjaman
Bunga Tetap
Melansir dari laman Modal Rakyat, cara menghitung persen bunga pinjaman berbeda-beda setiap jenisnya. Disebut juga sebagai bunga flat, bunga tetap adalah jenis bunga pinjaman yang jumlahnya tetap dari awal hingga akhir pelunasan. Bunga pinjaman seperti ini akan menguntungkan karena Anda akan membayar cicilan yang sama setiap bulannya dan juga mudah untuk dihitung. Anda akan menemukan sistem jenis bunga ini di kendaraan bermotor.
©2014 Merdeka.com
Bunga Mengambang
Berbeda dengan bunga tetap, cara menghitung persen bunga pinjaman jenis bunga mengambang memiliki bunga yang jumlahnya akan berubah sesuai dengan keadaan pasar kebijakan suku bunga pemerintah. Misalnya, bunga di awal Anda ditetapkan sebesar 3%, tapi kemudian bunga bisa naik menjadi 3,5% di bulan depan.
Biasanya, jasa pinjaman akan memberi tahu penggunaan jenis bunga pinjaman seperti ini di awal perjanjian dengan peminjam agar peminjam tidak kaget saat bunga pinjamannya mendadak naik.
Bunga mengambang biasanya digunakan pada pinjaman dalam jangka waktu panjang seperti KPR, jadi Anda harus mempersiapkan dana yang matang saat meminjam dengan sistem bunga mengambang.
Cara Menghitung Bunga Pinjaman
Agar lebih memahami bagaimana jenis sistem bunga yang dijelaskan sebelumnya, berikut adalah cara menghitung bunga pinjaman per hari, bulanan, atau tahunan.
1. Menghitung bunga tetap
Cara menghitung persen bunga tetap cukup sederhana. Anda bisa melihat contoh perhitungannya berikut ini:
Budi meminjam uang di bank Rp15 juta untuk Kredit Tanpa Agunan dengan waktu pembayaran 12 bulan. Bunga yang dibebankan pada Budi sebesar 10% setahun. Berapa pinjaman yang harus dibayar per bulannya?
Bunga per tahun = 15.000.000 x 10%
Bunga per tahun = 1.500.000
Bunga per bulan = 1.500.000 : 12 = Rp125.000
Pinjaman pokok per bulan = 15.000.000 : 12
Pinjaman pokok per bulan = Rp1.250.000
Pinjaman pokok + bunga = Rp1.250.000 + Rp125.000
Pinjaman pokok + bunga per bulan = Rp1.375.000
Jadi, pinjaman yang harus dibayar Budi untuk per bulannya adalah Rp1.375.000.
2. Menghitung bunga mengambang
Cara menghitung bunga mengambang yaitu dengan menyesuaikan persentase bunga. Berikut ini adalah contoh perhitungannya.
Lina meminjam KPR sebesar Rp360.000.000 selama 12 tahun. Untuk 3 tahun pertama menggunakan bunga flat sebesar 10%. Tahun ke 4 hingga tahun 12 menggunakan bunga mengambang. Di tahun ke 4 dan 5, bunga yang berlaku adalah 14%. Berapa pinjaman yang harus dibayarkan per bulan di 3 tahun pertama dan di tahun ke 4?
Untuk 3 tahun pertama menggunakan bunga flat.
Pinjaman pokok = 360.000.000
Bunga = 10%
Tenor total = 144 bulan
Keterangan:
P adalah pinjaman pokok.
l adalah bunga.
t adalah bulan dalam 1 tahun.
jb adalah total jumlah bulan untuk pinjaman.
Bayaran per bulan = (P x l x t) / jb
Bayaran per bulan = 360.000.000 x 10% x 12/144
Bayaran per bulan = Rp3.000.000
Jadi, Lina harus membayar cicilan rumah per bulan Rp3.000.000 di 3 tahun pertama.
Untuk tahun ke 4 menggunakan bunga mengambang 14%.
Bayaran per bulan = (P x l x t) / jb
Bayaran per bulan = 360.000.000 x 14% x 12/144
Bayaran per bulan = Rp4.200.000
Jadi, Lina harus membayar cicilan sebesar Rp4.200.000 di tahun ke 4.
Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman Lainnya
3. Menghitung bunga anuitas
Cara menghitung persen bunga pinjaman lainnya bisa dengan menghitung bunga anuitasnya. Bunga anuitas sama seperti bunga efektif, tapi jumlah pinjaman per bulannya tetap sama. Yang membedakan biasanya adalah cicilan pokok dan cicilan bunga, Rumus anuitas adalah sebagai berikut:
Bunga = SP x i x (30 / 360)
Keterangan:
SP adalah pinjaman pokok bulan sebelumnya.
i adalah besaran suku bunga untuk per tahun.
30 adalah jumlah hari dalam sebulan.
360 adalah jumlah hari per tahun.
Misalnya, Asep meminjam uang di bank Rp100.000.000 dengan bunga per tahun 10% selama 12 bulan. Berapa jumlah cicilan yang harus dibayar Asep di bulan pertama, kedua, dan ketiga?
Cicilan pokok per bulan = 100.000.000 : 12 = Rp8.333.333
Bunga bulan pertama = SP x i x (30 / 360)
= 100.000.000 x 10% x (30/360)
= Rp830.000
Jadi, cicilan yang harus dibayar Asep per bulan = Rp8.333.333 + Rp830.000 = Rp9.163.333
Untuk menghitung pinjaman pokok dan bunga per bulan harus menggunakan bantuan mesin karena berbeda setiap bulan, walaupun cicilan sama.
Ciri khas dari jenis bunga anuitas adalah pinjaman pokok per bulannya akan semakin tinggi, sementara besaran bunga per bulan akan semakin menurun.
Cara Menghitung Persen Bunga Pinjaman
Cara menghitung persen bunga pinjaman berguna untuk mengetahui berapa persen bunga yang nantinya akan dibebankan kepada Anda. Berikut adalah rumus cara menghitung persen bunga pinjaman:
Persentase bunga pinjaman = (Total angsuran - pinjaman) / Pinjaman x 100%
Misalnya, Mawar meminjam uang di bank sebesar Rp100.000.000. Pihak bank meminta Mawar membayar cicilan per bulan Rp10.000.000 selama 1 tahun. Berapa persen bunga yang dibebankan pada Mawar?
Total angsuran = 10.000.000 x 12 = Rp120.000.000
Persentase bunga pinjaman = (Total angsuran - pinjaman) / Pinjaman x 100%
Persentase bunga pinjaman = (120.000.000 - 100.000.000) / 100.000.000 x 100%
Persentase bunga pinjaman = 20.000.000 / 100.000.000 x 100%
Persentase bunga pinjaman = 20%
Jadi, besar bunga yang dibebankan pada Mawar adalah 20%.
Penting Diperhatikan saat Menghitung Bunga Pinjaman
sxc.hu
Saat menghitung bunga persen pinjaman, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
- Tingkat Bunga: Ini adalah biaya yang dikenakan oleh pemberi pinjaman atas penggunaan uangnya. Tingkat bunga bisa tetap atau berubah-ubah.
- Jenis Bunga: Bunga bisa dihitung secara sederhana atau majemuk. Bunga sederhana dihitung berdasarkan pokok pinjaman awal, sedangkan bunga majemuk dihitung berdasarkan pokok pinjaman ditambah bunga yang telah terakumulasi.
- Frekuensi Kapitalisasi: Ini adalah seberapa sering bunga ditambahkan ke pokok pinjaman. Bisa tahunan, bulanan, atau harian.
- Periode Pinjaman: Lama waktu yang disepakati untuk mengembalikan pinjaman.
- Jadwal Pembayaran: Jadwal pembayaran dapat mempengaruhi jumlah total bunga yang dibayar, tergantung pada apakah pembayaran dilakukan secara bulanan, kuartalan, atau tahunan.
- Biaya Tambahan: Beberapa pinjaman mungkin memiliki biaya tambahan seperti biaya administrasi atau asuransi yang juga harus diperhitungkan dalam total biaya pinjaman.
- Pembayaran Dini: Pembayaran lebih awal dari jadwal dapat mengurangi jumlah total bunga yang harus dibayar.
- Pajak: Pajak dapat memengaruhi jumlah bunga bersih yang Anda bayar atau terima.
- Kondisi Ekonomi: Tingkat inflasi dan kondisi ekonomi lainnya bisa mempengaruhi tingkat bunga.
- Kreditur dan Produk Pinjaman: Berbeda kreditur bisa menawarkan tingkat bunga dan kondisi yang berbeda-beda.
Selalu pastikan untuk membaca dan memahami semua syarat dan ketentuan sebelum menyetujui pinjaman untuk menghindari kejutan di kemudian hari.