Cara Menjaga Kelembapan Bibir saat Puasa, Efektif dan Mudah Dilakukan
Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan memperbanyak minum air putih, masih ada banyak cara menjaga kelembapan bibir saat puasa lainnya yang bisa kamu lakukan.
Salah satu masalah yang kerap dihadapi saat menjalani ibadah puasa Ramadan adalah mendapati kondisi bibir yang sangat kering dan tak jarang terasa perih. Tentu saja hal itu mengurangi kenyamanan saat puasa. Selain mengonsumsi makanan yang sehat dan memperbanyak minum air putih, masih ada banyak cara menjaga kelembapan bibir saat puasa lainnya yang bisa kamu lakukan.
Alih-alih melakukan cara instan dengan menggunakan berbagai produk perawatan bibir yang beredar di pasaran dengan harga mahal, tak ada salahnya jika kamu mencoba cara alami yang lebih sehat dan jauh dari efek samping berbahaya.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kapan kemarahan bisa berbahaya bagi kesehatan? Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Kenapa berlibur penting bagi kesehatan? Tahukah kamu kalau meluangkan waktu untuk berlibur ternyata sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
-
Bagaimana ubi jalar bisa membantu meredakan sakit kepala? Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin A, C kalium dan serat yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi kognitif yang lebih optimal. Nggak hanya itu saja, ubi jalar juga memiliki kandungan magnesium yang terbukti berperan menenangkan otak dan membantu tubuh lebih rileks, mengurangi depresi, gangguan suasana hati, hingga sakit kepala.
-
Apa saja bahaya kerja lembur bagi kesehatan? Bahaya Kerja Lembur Dampak kerja lembur bagi kesehatan dapat memberikan konsekuensi negatif yang serius. Berikut adalah beberapa dampaknya:1. Penyakit jantung: Orang yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung. Jam kerja yang panjang, stres, dan kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, memicu inflamasi, dan menyebabkan gangguan irama jantung. 2. Insomnia: Kerja lembur sering mengganggu pola tidur normal. Kurang tidur dapat menyebabkan insomnia. Kurang tidur secara teratur mengganggu kualitas hidup, meningkatkan risiko kecelakaan, dan mempengaruhi fungsi kognitif.3. Depresi: Jam kerja yang panjang dan rutinitas yang monoton dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Stres yang berkepanjangan dan kurangnya waktu untuk aktivitas sosial serta perawatan diri dapat mempengaruhi kesehatan mental. 4. Kecelakaan kerja: Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.5. Diabetes tipe 2: Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 meningkat pada orang-orang yang bekerja lembur. Pola makan yang tidak teratur, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stres dapat memicu resistensi insulin dan peningkatan gula darah. 6. Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kerja lembur yang berkepanjangan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara, kolorektal, dan prostat.
Berikut cara menjaga kelembapan bibir saat puasa yang telah dirangkum merdeka.com melalui pinterest dan berbagai sumber lainnya pada Senin, (18/04/2022).
Minyak Zaitun
©Pixabay/Mareefe
Cara menjaga kelembapan bibir saat puasa yang pertama dengan memanfaatkan khasiat dari minyak zaitun. Bahan alami ini dipercaya memiliki sejuta manfaat baik untuk kesehatan maupun kecantikan.
Pasalnya kandungan antioksidan alami dan berbagai mineral di dalamnya terbukti cukup ampuh untuk mengembalikan kelembapan bibir. Caranya, cukup aplikasikan minyak zaitun sebagai masker bibir secara rutin.
Mentimun
© Boldsky
Cara menjaga kelembapan bibir saat puasa berikutnya adalah menggunakan mentimun. Caranya sangat mudah kamu cukup iris tipis mentimun lalu memasukkannya ke dalam air dingin. Lalu kamu dapat mengoleskannya ke bibir ketika berbuka puasa maupun saat sahur. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari bibir kering dan pecah pecah saat berpuasa.
Minyak Kelapa
©Shutterstock
Ternyata tak hanya minyak zaitun yang bermanfaat sebagai cara menjaga kelembapan bibir saat puasa. Hal tersebut juga berlaku untuk minyak kelapa. Minyak kelapa merupakan bahan alami yang sering digunakan untuk mencegah infeksi lantaran kandungan antibakteri di dalamnya.
Kandungan asam lemak di dalam minyak kelapa akan mengembalikan kelembapan bibir hingga nampak cantik dan halus kembali. Oleskan minyak kelapa secara rutin menjelang waktu berbuka puasa dan lihat hasilnya dalam beberapa minggu kemudian.
Rutin Konsumsi Yogurt
©Shutterstock
Yogurt dipercaya jadi salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk melembapkan kulit dan melancarkan pencernaan. Selain dapat menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa, mengonsumsi yogurt dalam porsi yang tepat juga dapat menjaga kelembapan bibir dan menjauhkannya dari bibir kering dan pecah-pecah.
Selain dikonsumsi, yogurt juga dapat digunakan sebagai masker alami untuk bibir. Caranya, oleskan pada bibir secara merata dan tunggu hingga 15 menit. Setelah itu, bilas menggunakan air dan handuk atau tisu bersih.
Menghindari Makanan Pedas dan Asin
Cara menjaga kelembapan bibir saat puasa lainnya juga dapat kamu lakukan dengan menghindari makanan pedas dan asin. Sebab, makanan pedas dan asin dapat membuat bibirmu menjadi kering.
Makanan pedas dan asin ini memang banyak disukai orang orang dengan kelezatannya. Namun, sebaiknya pada bulan puasa kamu menghindari makanan ini karena bisa menyebabkan bibir menjadi kering. Jadi jangan sampai makan makanan yang pedas dan asin ketika berbuka maupun ketika sahur.
(mdk/nof)