Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan, Sudah Tercantum dalam Alquran
Dikisahkan dalam Alquran bahwa Nabi Zakaria dan istrinya masih belum dikaruniai keturunan sampai mereka telah lanjut usia. Namun, mereka berdua tetap teguh dalam iman dan tidak berhenti berharap akan anugerah Allah.
Dalam perjalanan hidup, keinginan memiliki keturunan seringkali menjadi dambaan bagi banyak orang. Bagi beberapa individu, impian ini terwujud dengan mudah, sementara bagi yang lain, itu bisa menjadi perjuangan yang panjang dan penuh usaha.
Dalam agama Islam sendiri, kita juga bisa menemukan salah satu kisah yang menggugah hati tentang upaya seseorang untuk meminta keturunan. Bahkan sosok tersebut bukanlah orang biasa, melainkan seorang nabi, yang kita kenal sebagai Nabi Zakaria.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Apa itu doa arwah lengkap? Doa arwah lengkap ini bisa dibaca kapan saja atau dalam acara doa yang diadakan secara khusus.
-
Kapan doa Kafaratul Majelis dibaca? Doa kafaratul majelis adalah doa yang dibaca setelah seseorang merasa bersalah atas percakapan atau kesalahan yang dilakukan saat berada dalam suatu majelis atau pertemuan.
-
Untuk siapa saja doa arwah lengkap dibaca? Kemudian kepada semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sapu jagat? Doa sapu jagat adalah bacaan kebaikan yang mencakup permohonan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang kisahnya diabadikan dalam Alquran. Dikisahkan dalam Alquran bahwa Nabi Zakaria dan istrinya masih belum dikaruniai keturunan, bahkan sampai mereka telah lanjut usia. Namun, mereka berdua tetap teguh dalam iman dan tidak berhenti berharap akan anugerah Allah.
Dalam momen ini, ketekunan dan kepasrahan Nabi Zakaria tercermin dalam doa yang ia panjatkan kepada Allah. Doa Nabi Zakaria meminta keturunan tersebut menjadi cerminan keikhlasan dan keyakinan dalam memohon kehendak-Nya.
Doa Nabi Zakaria meminta keturunan ini juga bisa diamalkan bagi kaum muslimin yang ingin segera mendapatkan keturunan. Doa Nabi Zakaria meminta keturunan ini cukup mudah dihafal dan bisa Anda cari langsung dari Alquran. Artikel ini akan menyampaikan kepada Anda bagaimana bacaan doa Nabi Zakaria meminta keturunan sebagaimana yang dilansir dari laman liputan6.com.
Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan
Nabi Zakaria dikenal akan kisahnya saat berusaha untuk memohon agar diberi keturunan kepada Allah SWT. Kisah Nabi Zakaria ini diabadikan dalam Alquran dan bisa Anda baca pada surat Maryam. Dalam surat tersebut tergambar bagaimana Nabi Zakaria berdoa kepada Allah dan anugerah yang Allah berikan kepadanya.
© pexels.com/RODNAE Productions
Berikut bacaan doa Nabi Zakaria meminta keturunan:
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَببْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آَلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
Qāla rabbi innī wahanal-‘aẓmu minnī wasyta’alar-ra'su syaibaw wa lam akum bidu’ā'ika rabbi syaqiyyā. Wa innī khiftul-mawāliya miw warā'ī wa kānatimra'atī ‘āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā. Yariṡunī wa yariṡu min āli ya’qụba waj’al-hu rabbi raḍiyyā.
“Ia berkata “Ya Rabbku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Rabbku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku (yang mewarisiku) sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.” (QS. Maryam : 4-6).
Di ayat selanjutnya, Allah SWT akhirnya memberi kabar gembira melalui malaikat bahwa Nabi Zakaria akan dikaruniai seorang putra yang bernama Yahya. Allah SWT berfirman dalam lanjutan surat Maryam,
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Yā zakariyyā innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj’al lahụ ming qablu samiyyā
“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam : 7).
Selain bacaan doa dari surat Maryam di atas, ada pula doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang berasal dari surat Ali Imron ayat 38. Begini bunyi doa Nabi Zakaria meminta keturunan tersebut:
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī’ud-du’ā'
“Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali Imron : 38).
Tidak Sekadar Meminta Keturunan
Doa Nabi Zakaria meminta keturunan menjadi contoh bahwa saat berdoa untuk dikaruniai anak, mintalah juga kebaikan akhirat. Dalam doanya, Nabi Zakaria menginginkan anak yang soleh dan dapat menegakkan agama dan melanjutkan ajaran Islam. Kita bisa melihat isi dari doa Nabi Zakaria yang artinya,
“Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Rabbku, seorang yang diridhai.”
Kemudian dalam doa Nabi Zakaria meminta keturunan dari surat Ali Imron, kita juga bisa melihat bagaimana keturunan yang diinginkan oleh Nabi Zakaria kelak.
"Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa." (QS. Ali Imron: 38).
Doa meminta keturunan lainnya yang bisa dipanjatkan adalah doa Nabi Ibrahim, yang juga mengharapkan kebaikan akhirat di dalamnya.
Robbi hablii minash shoolihiin
Artinya: Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shaffaat : 100).