Doa Setelah Hajat yang Wajib Diketahui, Berikut Tata Cara dan Bacaan Salatnya
Salat dalam Islam memiliki kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh kedudukan ibadah apapun. Hukum mengerjakan salat sunah hajat adalah sunah, maksudnya yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya.
Dalam Islam, berkaitan dengan berinteraksi atau berhubungan dengan Allah SWT. Salah satunya adalah dengan salat, yang mana salat ini mempunyai kedudukan terpenting dan merupakan pondasi yang sangat kokoh. Tujuannya yaitu pengakuan hati bahwa Allah SWT sebagai Pencipta Yang Maha Agung dan pernyataan patuh terhadap-Nya.
Sementara dari segi urutan salat menempati kedudukan posisi kedua dari rukun Islam setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, ibadah salat merupakan salah-satunya syi'ar Islam yang perintahnya dijemput oleh Rasulullah SAW ke hadapan Allah SWT di Sidratul Muntaha.
-
Bagaimana tata cara sholat hajat? Tata cara sholat hajat sebenarnya tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat umumnya. Yang membedakan sholat ini ada pada niatnya.
-
Bagaimana cara melakukan Sholat Hajat? Tata cara sholat hajat tidak memiliki perbedaan dengan sholat-sholat lainnya. Hal yang membedakan terletak pada niatnya.
-
Bagaimana cara mengerjakan sholat taubat? Sama seperti saat melaksanakan sholat pada umumnya, seorang Muslim perlu bersuci terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca niat.
-
Bagaimana cara melaksanakan sholat hajat? Sholat hajat adalah sholat sunah yang dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sholat hajat dapat dilakukan saat Anda memiliki hajat atau hal yang ingin dicapai. Selain itu, sholat hajat juga bisa diamalkan ketika Anda sedang meghadapi masalah atau kesulitan hidup.
Baca juga:Niat Dan Cara Sholat Hajat Berjamaah Dan Sendiri Lengkap Bacaan Doanya
Salat dalam Islam memiliki kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh kedudukan ibadah apapun. Hukum mengerjakan salat sunah hajat adalah sunah, maksudnya yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Pelaksanaan salat hajat hampir sama dengan pelaksanaan salat sunah lainnya, yang membedakannya yaitu bacaan niatnya saja.
Selain niat salat hajat, hal lain yang perlu diketahui sebelum melaksanakan salat hajat adalah doa setelah hajat, berikut tata cara dan bacaan doa setelah hajat yang telah dirangkum dari NU Online dan berbagai sumber:
Doa Setelah Hajat
Ada doa setelah hajat. Selepas salat hajat hendaknya seseorang memuji Allah dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Meskipun Allah SWT sudah tahu hajat yang bersangkutan, baiknya ia membaca doa setelah hajat seperti yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Tata Cara dan Bacaan Salat Hajat
©Shutterstock
Tata cara salat hajat dan doa setelah hajat tidak berbeda dari saat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada niat. Berikut ini merupakan tata cara dan bacaan salat hajat yang wajib diketahui yaitu:
1. Membaca niat
"Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala."
Artinya:
"Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Membaca Doa Iftitah dan Surat Al-fatihah
“Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina”
Setelah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Karena apabila tidak membaca surat Al-Fatihah maka salatnya tidak sah. Hal ini dikarenakan Al-Fatihah merupakan bacaan wajib setiap salat.
3. Membaca surat pendek
Membaca suratan pendek dapat dilakukan dengan membaca surat yang biasa dibaca saat melakukan salat. Namun pada tata cara salat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada rakaat pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk rakaat kedua kamu bisa membaca ayat kursi.
4. Ruku dengan tuma'ninah
5. I'tidal dengan tuma'ninah
6. Sujud dengan bacaan tuma'ninah
7. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
8. Sujud kedua dengan tuma'ninah
9. Mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan membaca ayat kursi sebagai pengganti surat pendek.
10. Salam
Keutamaan Salat Hajat
Setelah mengetahui doa setelah hajat, tata cara dan bacaan salat hajat, kamu juga perlu tahu mengenai keutamaan dari salat hajat.
Salat hajat pada intinya adalah memohon kepada Allah untuk senantiasa didekatkan dengan rezeki yang Allah Ridhai. Berikut ini keutamaan salat hajat yang dapat kamu rasakan diuraikan dalam hadist Rasulullah SAW yang memiliki arti berikut:
“Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian salat dua rakaat (salat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR. Ahmad)
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘allaihi wasallam pun mengajarkan bahwa kita senantiasa untuk meminta kepada Allah SWT melalui salat . Terutama, bila sedang dalam kondisi memiliki hajat.
Sementara itu, Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam bukunya Fiqih Empat Mazhab menulis, “ Dianjurkan bagi setiap muslim yang memiliki kebutuhan yang syar’i untuk melakukan salat hajat.”