Fakta Baru Semburan Lumpur Cirebon, Dulu Bekas Pabrik Pasta Gigi & Ada Potensi Panas
Menurut PLT Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Barat Arip Budiman, aroma belerang tersebut begitu kuat dan menyerupai bau minyak tanah. Selain itu dahulunya lokasi tersebut pernah dibangun pabrik kalsit untuk keperluan pasta gigi, dan di lokasi pihaknya menemukan potensi geotermal atau panas bumi.
Baru-baru ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meninjau langsung lokasi semburan lumpur, bercampur belerang yang terjadi di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Dalam tinjauannya itu, mereka melakukan penelitian lebih lanjut akan kandungan yang terdapat di semburan lumpur berwarna pekat itu.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Menurut PLT Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Barat Arip Budiman, aroma belerang tersebut begitu kuat dan menyerupai bau minyak tanah.
"Setelah mendekat ke area sekitar semburan lumpur, bau menyengat lebih mirip seperti minyak tanah," ujar Arip kepada wartawan, Rabu (2/6/2021) dilansir dari liputan6.
Pihaknya pun mendapati sejumlah temuan lain di lapangan, berikut kabar selengkapnya.
Lokasi Bekas Pabrik Kalsit Pasta Gigi
Adapun Arip bercerita soal rekam jejak lokasi lebih dari 4 dekade lalu (tahun 1970an), di mana dahulunya pernah dibangun pabrik kalsit untuk keperluan pasta gigi di lokasi semburan.
Kemudian pada 1980, pabrik tersebut diketahui tidak lagi beroperasi. Pihaknya masih terus mendalami terkait alasan pabrik tersebut tidak lagi beroperasi.
"Nah semburan ini diketahui sudah lama dulu terjadi letupan-letupan kecil tersebar di beberapa titik. Nah yang baru ini akibat air hujan yang tidak meresap dan menjadi uap sehingga letupan membesar membentuk semburan," ujar dia.
Potensi Panas Bumi
Setelah mendapat keterangan tersebut dari pihak desa, pihak ESDM Jawa Barat langsung mengambil sampel lumpur, batu serta air untuk keperluan uji laboratorium
Arip mengatakan, dahulu letupan lumpur bercampur gas tersebut hanya berada di lapisan batu akibat ada aktivitas penambangan puluhan tahun silam.
Fakta tersebut juga diperkuat dari informasi badan geologi, yang mana lokasi semburan masuk ke dalam kawasan yang memiliki potensi panas bumi di tahun 2014.
"Data badan geologi tahun 2014 menyebutkan lokasi ini bagian dari geothermal. Tapi tidak ditindaklanjuti barangkali kurang potensial jadi fokus panas buminya hanya di Kabupaten Kuningan Jawa Barat," ujar dia.
Berpotensi Berbahaya Bagi Manusia
Ia menambahkan, jika potensi panas bumi perlu dilakukan kajian lebih dalam guna membuktikan jumlah kandungan, Termasuk kadar belerang yang tercampur dan menimbulkan aroma tak sedap hingga radius 150 meter dari titik semburan.
Semburan lumpur tersebut saat ini berada di kawasan pegunungan kromong yang mengitari Gunung Ciremai. Aromanya begitu kuat sehingga ia mengimbau agar menghindari aktivitas di sekitar lokasi dengan memagarinya.
"Hindari aktivitas masyarakat yang tidak diinginkan karena di sekitar semburan burung saja mati," ujar dia.
Semburan Resahkan Warga
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Sebelumnya warga Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang dihebohkan akan munculnya semburan lumpur disertai bau belerang yang menyengat di wilayah tersebut.
Menurut keterangan warga, semburan sudah berlangsung selama puluhan tahun namun dengan skala yang kecil (berupa letupan). Namun lambat laun, semburan tersebut makin besar hingga menyerupai kubangan.
Masyarakat sendiri merasa resah karena khawatir akan makin besar, ditambah aroma belerang yang kuat kerap membuat mati hewan-hewan yang beraktivitas di sekitar titik semburan.