Gembrong Liwet, Tradisi di Sumedang yang Jadi Penanda Datangnya Ramadan
Desa Citali yang terletak di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki tradisi Gembrong Liwet yang digelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut menjadi kesempatan bagi warga setempat untuk mempererat tali silaturahmi.
Desa Citali yang terletak di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki tradisi Gembrong Liwet yang digelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut menjadi kesempatan bagi warga setempat untuk mempererat tali silaturahmi.
Pendiri Pusat Konservasi Seni Budaya Wahana Satia Sunda Sumedang, Wawan Aldo Supriyatna, pada Rabu (30/3) menjelaskan, tradisi Gembrong Liwet yang digelar setiap tahun ini sudah berjalan secara turun temurun.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Ini (Gembrong Liwet) tradisi tahunan menjelang Ramadan, turun temurun," jelasnya dilansir dari ANTARA.
Makan Bersama
Gembrong Liwet 2020
©2022 YouTube Aldo Channel/ Merdeka.com
Secara bahasa, Gembrong Liwet berarti kegiatan makan bersama yang dihadiri oleh masyarakat setempat. Acara tersebut akan dimulai dengan menurunkan alat menanak untuk nasi liwet, kemudian diselingi acara hiburan berupa kesenian tradisional, sembari menunggu nasi dan lauk pauk matang.
Secara makna, Gembrong Liwet ingin menghadirkan kekompakkan warga dengan cara meleburkan perbedaan status golongan dengan acara makan bersama. Di sana tidak ada lagi perbedaan antara warga, ketua RT, RW, kepala desa, hingga bupati.
"Meningkatkan toleransi dan mengurangi ego antar personal, sehingga masyarakat merasakan suasana yang tentram dan rukun," kata Wawan.
Bentuk Terima Kasih Kepada Sang Pencipta
©2022 YouTube Aldo Channel/ Merdeka.com
Tradisi Gembrong Liwet juga disebut Wawan merupakan ungkapan rasa syukur secara simbolis kepada Allah SWT, yang telah memberi limpahan hasil alam yang cukup sehingga bisa disantap seluruh warga menjelang bulan puasa.
Warga juga akan memanfaatkan momen itu sebagai ajang untuk saling bermaafan. Hal itu kemudian bisa membuat warga dan masyarakat lebih siap untuk berpuasa dengan hati yang bersih.
"Nikmat dan segala apa yang telah kita nikmati dari hasil bumi yang mana padi merupakan makanan pokok masyarakat kami, sehingga menanak nasi bersama ini menjadi sebuah bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita," tambah Wawan.
Gembrong Liwet 2022
Tahun ini, pelaksanaan Gembrong Liwet dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan digelar pada Kamis (31/3) hari ini. Acara ini rencananya akan dihadiri oleh tokoh serta masyarakat luas hingga pejabat pemerintah daerah.
Wawan menambahkan, pihaknya akan melaksanakan acara tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di tengah masa pandemi Covid-19
"Prokes tetap pak, mengingat kita masih pandemi," katanya.
(mdk/nrd)