Jembatan Gajeboh Jadi Daya Tarik Wisatawan saat Kunjungi Baduy, Intip Keunikannya
Jembatan Gajeboh merupakan akses sehari-hari warga setempat untuk melintasi sungai. Dibuat dari bahan bambu dan diikat dengan tali pohon, jembatan itu memiliki daya tarik yang sayang untuk dilewatkan.
Kampung adat Baduy tak pernah kehilangan pesonanya. Banyak pengunjung yang menjadikannya sebagai tujuan wisata karena keunikan kampung ini. Salah satu yang ramai dituju adalah Jembatan Gajeboh.
Jembatan Gajeboh merupakan akses sehari-hari warga setempat untuk melintasi sungai. Dibuat dari bahan bambu dan diikat dengan tali pohon, jembatan itu memiliki daya tarik yang sayang untuk dilewatkan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Walau dibuat dengan bahan dari alam, Jembatan Gajeboh memiliki struktur yang kokoh dan aman. Seperti apa keunikan dari jembatan yang kini tengah jadi perhatian wisatawan itu? Berikut informasi selengkapnya.
Dibuat dari Batang Bambu dan Diapit Pohon Besar
©2023 YouTube Makan Enak Bersama Samurai/ Merdeka.com
Tak seperti pada jembatan kebanyakan, Jembatan Gajeboh dibuat tanpa adanya bantuan teknologi modern. Rangka dan alasnya dibuat dengan menggunakan batang bambu utuh yang disusun sejajar dan diapit dua pohon besar.
Dilansir dari ANTARA, total panjang Jembatan Gajeboh mencapai 7 meter, dengan lebar sisi kanan dan kiri mencapai 1 meter. Jembatan ini juga dilengkapi pegangan tangan yang membantu siapapun saat melintasi lokasi tersebut.
Uniknya, struktur bambu hanya diikat dengan menggunakan tali dari pohon aren. Untuk kekuatannya tak perlu diragukan, karena bisa menahan beban hingga 20 orang.
Bisa Melihat Sungai dan Mendengar Kicauan Burung
©2023 YouTube Makan Enak Bersama Samurai/ Merdeka.com
Selain unik karena dibuat dari bahan-bahan alam, di jembatan ini pengunjung juga bisa menikmati panorama alam Baduy dengan cara yang berbeda.
Posisinya yang membentang di atas sungai, membuat siapapun yang melintas bisa menikmati keindahan aliran sungai dengan airnya yang jernih.
Pemandangan berupa pepohonan rindang dan perbukitan di sana bisa terlihat cukup jelas. Menariknya, pengunjung juga bisa mendengar secara jelas kicauan burung yang merdu dan menenangkan.
"Kami merasa senang berjalan kaki yang kondisi seperti itu menggunakan tongkat dan sampai lokasi Gajeboh," kata salah satu pengunjung bernama Agung.
Jadi Jalur Perlintasan Baduy Luar dan Baduy Dalam
Keunikan lain dari jembatan ini adalah fungsinya, yakni sebagai akses lalu lintas dari Baduy Luar dan Baduy Dalam. Bagi masyarakat atau pengunjung dari Baduy Luar, biasanya menggunakan Jembatan Gajeboh untuk menuju Baduy Dalam.
Di sana pengunjung bisa mulai berinteraksi dengan Baduy Dalam yang lebih tertutup daripada Baduy Luar.
Salah seorang pengunjung asal Bogor, Rina mengaku senang bisa melewati jembatan unik tersebut. Sebelumnya ia harus menempuh perjalanan selama 5 jam untuk menuju Baduy Dalam.
"Kami bersama rombongan didampingi warga Badui menuju Badui Dalam,” kata mahasiswa tersebut.