Jenis-Jenis Batu beserta Karakteristik dan Proses Pembentukannya
Batu adalah agregat yang terbentuk secara alami dan koheren dari satu atau lebih mineral. Menurut proses pembentukannya, batuan dibagi menjadi tiga jenis utama. Jenis-jenis batu tersebut adalah batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Batu adalah salah satu bagian dari lingkungan yang sering kita temui. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, batu didefinisikan sebagai benda keras dan padat yang berasal dari bumi atau planet lain, tetapi bukan seperti logam.
Dalam geologi, batu adalah agregat yang terbentuk secara alami dan koheren dari satu atau lebih mineral. Agregat itu merupakan unit dasar yang menyusun Bumi padat dan biasanya membentuk volume yang dapat dikenali dan dipetakan.
-
Apa yang ditemukan tim gabungan di area tambang batu bara? Tim gabungan berhasil mengevakuasi satu dari dua Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus), sedangkan anak orangutan masih dalam proses pencarian, karena bergerak cepat memisahkan diri dari induknya saat dievakuasi.
-
Di mana Jaka Tarub bertemu dengan bidadari? Semakin mendekat dengan sumber suara, makin membuatnya terkejut. Ia melihat sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga.
-
Apa yang dimaksud dengan "Tari Batin"? Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Batu Bara? Meski namanya terkesan seperti tambang batubara, tak heran jika banyak orang mengira jika wilayah ini dulunya merupakan bekas hasil pertambangan. Namun, nyatanya pembentukan kabupaten ini berawal dari keinginan masyarakat setempat.
-
Kapan Tari Batin muncul? Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
Menurut penelitian para ahli, diketahui bahwa pembentukan batu memerlukan waktu hingga jutaan tahun. Siklus batu yang panjang ini berawal dari terbentuknya batuan beku, pelapukan batuan beku, pergerakan batuan, sedimentasi, metamorfosis dan pencairan magma kembali.
Menurut proses pembentukannya, batuan dibagi menjadi tiga jenis utama. Jenis-jenis batu tersebut adalah (1) batuan beku, yang telah memadat dari bahan cair yang disebut magma; (2) batuan sedimen, yang terdiri dari fragmen yang berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya atau bahan yang diendapkan dari larutan; dan (3) batuan metamorf, yang berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen dalam kondisi yang menyebabkan perubahan komposisi mineralogi, tekstur, dan struktur internal.
Ketiga jenis-jenis batu ini, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi banyak kelompok dan jenis berdasarkan berbagai faktor, di mana yang paling penting adalah atribut kimia, mineralogi, dan tekstur. Dalam artikel berikut, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang jenis-jenis batu ini yang dirangkum dari laman nationalgeographic.org.
Batuan Sedimen
Jenis-jenis batu yang pertama adalah batuan sedimen. Batuan sedimen terbentuk dari potongan-potongan batuan lain yang sudah ada atau bahan organik. Ada tiga jenis batuan sedimen: klastik, organik (biologis), dan kimia. Batuan sedimen klastik, seperti batu pasir, terbentuk dari klastik, atau potongan batuan lainnya. Batuan sedimen organik, seperti batu bara, terbentuk dari bahan biologis yang keras seperti tanaman, cangkang, dan tulang yang dipadatkan menjadi batu.
rockandmineralplanet.com
Pembentukan batuan klastik dan organik dimulai dengan pelapukan, atau penguraian, dari batuan yang tersingkap menjadi fragmen-fragmen kecil. Melalui proses erosi, fragmen-fragmen ini dikeluarkan dari sumbernya dan diangkut oleh angin, air, es, atau aktivitas biologis ke lokasi baru. Begitu sedimen mengendap di suatu tempat, dan cukup terkumpul, lapisan terbawah menjadi padat sehingga membentuk batuan padat.
Batuan sedimen kimia, seperti batu kapur, halit, dan batu api, terbentuk dari presipitasi kimia. Endapan kimia adalah senyawa kimia, seperti kalsium karbonat, garam, dan silika, yang terbentuk ketika larutan yang dilarutkannya, biasanya air, menguap dan meninggalkan senyawa itu. Ini terjadi ketika air bergerak melalui kerak bumi, melapukkan batu dan melarutkan beberapa mineral, kemudian mengangkutnya ke tempat lain. Mineral terlarut ini diendapkan ketika air menguap.
Batuan Metamorf
thoughtco.com
Jenis-jenis batu yang kedua adalah batuan metemorf. Jenis-jenis batu metamorf adalah batuan yang telah berubah dari bentuk aslinya karena panas atau tekanan yang sangat besar. Batuan metamorf memiliki dua kelas, yaitu foliated dan nonfoliated. Ketika batu dengan mineral datar atau memanjang diletakkan di bawah tekanan besar, mineral berbaris berlapis-lapis, menciptakan foliasi. Foliasi adalah penjajaran mineral memanjang atau platy, seperti hornblende atau mika, tegak lurus sesuai arah tekanan yang diberikan. Contoh transformasi ini dapat dilihat dari granit, batuan beku.
Granit mengandung mineral panjang dan platy yang awalnya tidak sejajar, tetapi ketika tekanan yang cukup ditambahkan, mineral-mineral tersebut bergeser ke semua titik ke arah yang sama sambil diperas menjadi lembaran datar. Ketika granit mengalami proses ini, seperti pada batas lempeng tektonik, ia berubah menjadi gneiss.
Batuan tak berfoliasi terbentuk dengan cara yang sama, tetapi tidak mengandung mineral yang cenderung berbaris di bawah tekanan dan sehingga tidak memiliki penampilan berlapis seperti batuan berfoliasi. Batuan sedimen seperti batubara bitumen, batu gamping, dan batu pasir, yang diberi panas dan tekanan yang cukup, dapat berubah menjadi batuan metamorf nonfoliasi seperti batubara antrasit, marmer, dan kuarsit. Batuan nonfoliated juga dapat terbentuk oleh metamorfisme, yang terjadi ketika magma bersentuhan dengan batuan sekitarnya.
Batuan Beku
Jenis-jenis batu yang ketiga yaitu batuan beku. Batuan beku terbentuk ketika bahan panas cair mendingin dan mengeras. Batuan beku juga dapat dibuat dengan beberapa cara berbeda. Ketika mereka terbentuk di dalam bumi, mereka disebut batuan beku intrusif, atau plutonik. Jika mereka terbentuk di luar atau di atas kerak bumi, mereka disebut batuan beku ekstrusif, atau vulkanik.
worldatlas.com
Granit dan diorit adalah contoh batuan intrusi yang umum. Mereka memiliki tekstur kasar dengan butiran mineral besar, menunjukkan bahwa mereka menghabiskan ribuan atau jutaan tahun pendinginan di dalam bumi.
Sebagai alternatif, batuan seperti basalt dan obsidian memiliki butiran yang sangat kecil dan tekstur yang relatif halus. Ini terjadi karena ketika magma meletus menjadi lava, ia mendingin lebih cepat daripada jika tetap berada di dalam bumi, memberikan kristal lebih sedikit waktu untuk terbentuk. Obsidian mendingin menjadi kaca vulkanik begitu cepat ketika dikeluarkan sehingga butirannya tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang.
Batuan beku ekstrusif memiliki tekstur vesikular, atau “berlubang”. Hal ini terjadi ketika magma yang dikeluarkan masih memiliki gas di dalamnya sehingga ketika mendingin, gelembung-gelembung gas tersebut terperangkap dan akhirnya memberikan batuan tekstur yang bergelembung. Contohnya adalah batu apung.