Jenis Jerawat yang Susah Hilang dan Cara Mengatasinya
Jerawat adalah masalah kulit yang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa jenis baru bisa hilang dalam waktu lama.
Meski biasanya hilang dengan sendirinya, ada jenis jerawat yang butuh waktu lama untuk pergi dari kulit.
Jenis Jerawat yang Susah Hilang dan Cara Mengatasinya
Lalu, apa saja jerawat yang susah hilang itu?
Jerawat Batu
Jerawat batu adalah jenis jerawat yang susah hilang dan termasuk yang parah. Jerawat batu terbentuk ketika bakteri menginfeksi kulit lebih dalam sehingga menimbulkan kondisi yang lebih parah dari jerawat biasa. Jika tidak ditangani dengan tepat, jerawat batu bisa menyebar ke bagian kulit sekitarnya dan meninggalkan bekas luka.
-
Gimana cara mengatasi bekas jerawat hitam? Mengatasi bekas jerawat menghitam juga memerlukan pendekatan yang holistik dan konsisten. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai penyebab bekas jerawat menghitam dan bagaimana cara mengatasinya, dilansir dari berbagai sumber.
-
Bagaimana cara mengatasi jerawat punggung? Jerawat pada kulit dapat diobati oleh dokter ahli kulit, dokter keluarga, dan dokter anak. Bintik-bintik dapat diobati secara mandiri di rumah dengan resep obat dari dokter.
-
Bagaimana cara alami mengatasi jerawat batu di dagu? Cara mengatasi jerawat batu di dagu yang pertama adalah hindari memencet jerawat. Kebiasaan memencet jerawat dapat meningkatkan risiko infeksi dan lebih lama sembuh.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat? Doa menghilangkan jerawat ini bisa diamalkan untuk memohon kesembuhan pada Allah SWT.
-
Mengapa es batu dapat membantu menghilangkan jerawat? Es batu dapat meningkatkan sirkulasi darah. Lancarnya peredaran darah dapat membantu menghilangkan jerawat membandel.
-
Bagaimana cara memudarkan jerawat secara alami? Memudarkan jerawat secara alami adalah pilihan yang banyak diminati karena lebih lembut pada kulit dan cenderung bebas dari bahan kimia keras. Berikut beberapa cara alami yang bisa Anda coba untuk membantu memudarkan jerawat:
Penyebab Jerawat Batu
Sama seperti penyebab jerawat lainnya, jerawat batu muncul karena penyumbatan pori-pori kulit oleh minyak, sel kulit mati, dan kotoran. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya jerawat batu, antara lain: • Perubahan hormon, misalnya saat pubertas, menstruasi, kehamilan, menopause, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, lithium, atau obat antikejang • Kulit berminyak • Kebiasaan mengenakan pakaian yang terlalu ketat • Penggunaan produk perawatan kulit yang komedogenik • Cuaca yang sangat lembap • Kurang menjaga kebersihan tubuh • Stres berat
Jerawat Nodul
Jerawat nodul adalah jenis jerawat meradang yang terbentuk di lapisan bawah kulit. Jerawat ini biasanya lebih besar, lebih menyakitkan, dan lebih sulit dihilangkan daripada jenis jerawat lainnya. Jerawat nodul tidak memiliki puncak berwarna putih yang berisi nanah, tetapi berupa benjolan keras yang berwarna merah. Jika tidak ditangani dengan tepat, jerawat nodul dapat meninggalkan bekas luka berupa jaringan parut (bopeng) di kulit. Penyebab jerawat ini juga sama dengan jerawat batu.
Gejala jerawat nodul yaitu adanya benjolan besar berwarna merah yang berisi nanah dan terasa sakit ketika disentuh. Jerawat nodul lebih sering muncul di area wajah, tetapi juga bisa muncul di rahang, dada, leher, punggung, bahu, atau belakang telinga.
Jerawat Conglobata
Jerawat conglobata adalah jenis jerawat yang sangat parah dan langka. Jerawat conglobata muncul ketika jerawat kistik dan nodul tumbuh bersama di lapisan bawah kulit. Jerawat ini biasanya berukuran besar, berwarna merah, berisi nanah, dan terasa sakit. Jerawat conglobata juga bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan di area kulit sekitarnya. Jika tidak ditangani dengan tepat, jerawat conglobata bisa meninggalkan bekas luka yang serius.
Penyebab Conglobata
Penyebab jerawat ini belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya jerawat ini, antara lain: • Hipersensitivitas tubuh terhadap bakteri P. acnes • Penggunaan steroid anabolik • Faktor genetik atau keturunan • Perubahan hormon • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, lithium, atau obat antikejang • Kulit berminyak • Kebiasaan mengenakan pakaian yang terlalu ketat • Penggunaan produk perawatan kulit yang komedogenik • Cuaca yang sangat lembap • Kurang menjaga kebersihan tubuh • Stres berat
Mengatasi Jerawat
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kulit agar dapat meresepkan obat-obatan yang lebih kuat daripada produk antijerawat dijual bebas. Obat tersebut bisa berupa krim atau salep topikal yang mengandung retinoid, antibiotik, atau asam azelaic. Dokter juga bisa memberikan obat oral seperti antibiotik, isotretinoin, atau kontrasepsi oral untuk wanita.
Selain obat-obatan, dokter juga bisa melakukan prosedur tertentu untuk menghilangkan jerawat dan bekasnya. Prosedur tersebut bisa berupa: • Ekstraksi komedo: Menggunakan alat khusus untuk membersihkan pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati • Fototerapi: Menggunakan cahaya dengan frekuensi tertentu untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat • Peeling kimia: Menggunakan zat kimia untuk mengelupas lapisan atas kulit dan mencegah penyumbatan pori-pori • Injeksi kortikosteroid: Menyuntikkan obat antiinflamasi ke dalam jerawat untuk mengurangi peradangan dan ukuran jerawat
Cara Mencegah Jerawat
Untuk mencegah jerawat kembali muncul, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut: 1. Jaga kebersihan wajah dengan mencuci muka dua kali sehari menggunakan sabun lembut dan air hangat 2. Hindari memencet jerawat atau menyentuh wajah terlalu sering 3. Gunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan tidak komedogenik 4. Ganti sprei dan sarung bantal secara rutin dan bersihkan handphone dari kuman 5. Kurangi konsumsi makanan berlemak dan terlalu manis 6. Atur pola hidup sehat dan hindari stres.